Setengah tahun berlalu, Terrence dan Kiera menjadi sangat dekat. Bahkan Terrence pun tak ada sungkan-sungkannya untuk berkunjung ke rumah Kiera dan menyapa Bertha, nenek Kiera.
Hari ini adalah harinya. Hari dimana Terrence memutuskan untuk menembak Kiera, berharap bahwa Kiera akan menerimanya.
Terrence menjemput Kiera di depan rumahnya seperti biasa. Terrence bisa melihat Kiera yang berjalan keluar dari rumah. Neneknya mengantar sampai di depan pintu dan melambaikan tangan ke arahnya. Terrence menurunkan kaca jendela, lalu melambaikan tangan balik sambil tersenyum.
Kiera masuk ke dalam mobil, menyapa Terrence dengan senyum cerianya.
"Hey, Terrence."
"Hey, Ki. Kau kelihatan... Cantik." Kiera terkekeh, lalu memukul bahu Terrence pelan. Masalah merayu dan menggoda, Terrence juaranya.
"Thanks, Terrence. Kau juga."
"Pakai sabuk pengamanmu." Kiera menuruti perkataan Terrence, lalu mobil melaju menuju ke tempat tujuan mereka.
Terrence membawa Kiera ke tempat karaoke untuk bernyanyi bersama. Siapa yang sangka Terrence dan Kiera memiliki kesamaan suka bernyanyi walaupun mereka sadar bahwa suara mereka tak sebaik itu? Mereka berdua adalah penikmat musik.
Sesampainya disana, mereka masuk ke satu ruangan dan disanalah dimulai.
Mereka memulai bernyanyi dengan lagu-lagu yang bersemangat, membuat mereka ikut menari bahagia. Setelah mulai kehabisan energi, mereka memilih untuk duduk sambil menyanyikan lagu yang slow. Waktu yang mereka habiskan begitu lama disana, tetapi mereka tidak merasakannya sama sekali. Entah karena aktivitas mereka begitu asyik atau karena mereka nyaman satu dengan yang lain sehingga waktu terasa begitu cepat berlalu.
Setelah menyanyi dengan puas di tempat karaoke, Terrence membawa Kiera untuk makan di pinggiran pantai. Kiera pernah berkata bahwa dia suka pantai, jadi sekarang disinilah Terrence membawa perempuan yang dia sukai itu. Terrence membayar makanan mereka setelah mereka berdua selesai makan, lalu Terrence menyuruh Kiera untuk menunggu disini sesaat.
Terrence berjalan kembali ke mobilnya, lalu mengambil sebuket bunga mawar untuk diberikan pada Kiera. Terrence terus menyembunyikan bunga itu di belakang tubuhnya, menggandeng Kiera untuk berjalan dengannya menuju lebih dekat ke pantai.
Setelah merasa menemukan tempat yang tepat, Terrence menunjukkan bunga itu ke hadapan Kiera, membuat Kiera bertepuk tangan antusias.
"Untukmu, Ki. Perempuan yang berhasil mengambil hatiku." Entah dapat ide dari mana, kini Terrence berlutut di hadapannya, seakan-akan ingin melamarnya. Terrence menatap mata Kiera dengan intens, melihat begitu cantik dan berartinya Kiera baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)
RomanceThe second book of Carsson Family Series [CFS #2] Tujuan hidup seorang Terrence Carsson? Tentu saja menikahi Kiera, kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama bertahun-tahun. Tujuan hidup itu tercapai, Terrence berhasil menikahi Kiera. Di...