15

4.9K 288 1
                                    

Semakin hari keadaan Kiera tak semakin membaik. Kiera juga merasa kesal karena Terrence terus menerus ada di rumahnya, membuat Kiera jadi sulit berpikiran bahwa hubungannya dengan Terrence saat ini sudah berakhir.

Mereka bukanlah sepasang suami istri lagi. Kehadiran Terrence disini membuatnya jadi tidak fokus, seakan-akan dia masih bisa bergantung pada Terrence, padahal hal itu 100% salah.

"Terrence, just go." Kiera mengusir Terrence yang sekarang sedang rebahan santai di sofa sambil menonton televisi.

"Oh, come on, Ki. Sekarang kau berusaha mengusirku lagi di saat aku ingin menemanimu sampai kondisimu baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja. Pergilah."

"Aku ingin menemanimu." Kiera langsung mendengus mendengar perkataan Terrence. Kiera tak bisa mempercayai pendengarannya karena... Apa? Terrence baru saja mengatakan bahwa dia ingin menemaninya?

Jelas-jelas dulu waktu status mereka masih menikah, Terrence terus menerus meninggalkannya dan hanya ada di rumah jika ingin istirahat.

Now what? Setelah kejadian buruk yang menimpa Kiera, pria itu tiba-tiba berubah?

"Pergi sebelum kita bertengkar lagi, Terrence."

"Aku tak mau kita bertengkar." Terrence berdiri dari sofa, lalu mendekati Kiera dan memeluknya.

Kiera berusaha melepaskan diri, tapi pelukan Terrence semakin erat.

"Jadi begini? Kau akan berubah romantis seperti ini jika aku sedang ditimpa masalah? Ingatlah bahwa kau selalu mengabaikanku di bulan-bulan terakhir pernikahan kita." Terrence tidak puas mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Kiera, membuat amarahnya muncul.

"Aku tidak ingin kita memperdebatkan masalah ini, Ki. Aku pergi keluar sebentar dan membelikan kita makanan." Terrence mengecup puncak kepala Kiera, lalu mengambil dompetnya dan keluar dari rumah Kiera.

Kiera tak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dengan Terrence. Pria itu tiba-tiba saja berubah 180° sejak kejadian buruk itu menimpanya. Karena Kiera sudah terlalu depresi dan frustrasi dengan kepergian neneknya, akhirnya dia memutuskan untuk membiarkan apa yang terjadi antara dirinya dengan Terrence mengalir begitu saja seperti air. Biar Tuhan yang menentukan bagaimana jadinya hubungan Kiera dengan Terrence ini.

***

Perlakuan Terrence padanya beberapa hari terakhir ini membuat Kiera kembali goyah. Kenapa pria itu harus romantis seperti dulu lagi?

Kiera tentu saja masih mencintai Terrence, tapi setelah kehilangan neneknya beberapa minggu yang lalu, membuat hatinya mengeras seakan-akan tak akan ada lagi yang bisa membuatnya menjadi orang yang ramah seperti dulu lagi.

Pemikiran bahwa Terrence sebentar lagi juga akan menghilang dari hidupnya membuat dia memperlakukan pria itu dengan cuek.

"Ijinkan aku memelukmu." Terrence mendekatkan tubuhnya ke Kiera, memeluk Kiera yang sedang sibuk menonton televisi dari samping.

"Terrence, pergilah jika kau mau. Aku sudah baik-baik saja. Bukankah kau sibuk di luar sana?" Kiera mengatakan itu dengan menggerutu, sedikit kesal kenapa Terrence baru menganggapnya sekarang, saat dimana hatinya sudah sekeras batu.

"I miss you. Aku tidak mau pergi sekarang." Terrence mencuri ciuman di pipi Kiera, membuat Kiera merasakan jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya.

Iya, sejak dulu hanya pria ini yang sanggup membuat jantungnya terasa tidak tenang karena perasaan senang yang begitu meluap-luap di dada.

Sampai sekarang pun Kiera masih mencintai Terrence dengan sepenuh hati.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang