23

3.8K 247 3
                                    

Kiera sampai di rumah cukup malam dan tadi smartphonenya dia matikan karena lowbatt. Sesampainya di rumah, Kiera tak menyangka bahwa Terrence akan begitu marah.

"Kemana saja kau, Ki?! Kenapa baru pulang sekarang?"

"Sudah aku bilang bahwa aku merayakan ulang tahun William."

"Kenapa sampai malam begini? Apa dia macam-macam padamu?!"

"Oh, come on, Terrence. Aku sedang tidak ingin berdebat, okay? Will tidak akan macam-macam padaku. Will pria yang baik." Terrence mendengus kesal, lalu melangkah mendekat ke tempat dimana Kiera berdiri, yang sekarang sedang sibuk melepas heels hitam yang dia kenakan.

"Aku khawatir, okay? Hati dan otakku tak tenang saat kau tak ada di sekitarku. Kau bahkan mematikan smartphonemu."

"Smartphoneku lowbatt. Jadi aku terpaksa mematikannya, Terrence."

"Please, jangan lakukan itu lagi padaku."

"Lakukan apa?"

"Tak mengabariku dan membuatku panik setengah mati. Aku sangat ingin mendatangimu tapi aku bahkan tak tahu kau ada dimana."

"Fine. Sekarang kau bisa lihat bahwa aku baik-baik saja, bukan? Sekarang bisakah kau tak menghalangiku untuk berjalan ke kamar, melihat El, lalu tidur?"

"Ki..."

"Apa lagi, Terrence?"

"Aku ingin kita memulai dari awal. Aku ingin kita memperbaiki semuanya, Ki."

"Kita tahu sendiri bahwa kita tak akan berhasil, Terrence. Apa yang bisa kita lakukan adalah saling melukai sebelum akhirnya kembali berpisah. Aku lelah."

"Ki... Apa yang terjadi di masa lalu, mari jangan ijinkan sampai hal itu terulang kembali. Kita bisa saling berkomitmen dan..."

"Apakah aku kurang memuaskanmu, Terrence? Aku tahu bahwa alasan terbesarmu kembali saat ini adalah karena kau ingin memuaskan nafsumu yang..."

"Jadi itu yang selama ini kau pikirkan, Ki? Kau berpikir bahwa aku hanya menjadikanmu budak pemuas nafsuku? Kau salah besar! Aku mencintaimu. Sampai sekarang dan tak akan pernah berubah!" Terrence sedikit berseru, amarahnya mulai meningkat.

"Aku ingin kita mencoba lagi, Ki. Ini demi kebaikan El dan juga kita berdua."

"Kembalilah denganku ke Los Angeles. Kita perbaiki ini bersama-sama. Maukah kau melakukan itu, Ki?" Terrence meletakkan telapak tangannya di pipi kanan Kiera, lalu mengelusnya lembut.

Kiera memejamkan mata, tak tahu apa yang harus dia katakan pada Terrence.

Mengulang kembali? Memperbaiki semuanya? Kiera ingin. Tapi jika sampai Terrence kembali melukainya entah untuk yang kesekian kalinya, Kiera hanya tak mau mengambil risiko itu.

"Aku tidak tahu, Terrence. Bisakah kau tak mengekangku? Aku akan mengijinkanmu berada di sekitarku dan El, tapi bisakah kau memberiku waktu? Biarkan waktu yang memutuskan apakah aku akan memberimu kesempatan lagi atau tidak."

"Baiklah kalau itu memang maumu. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, Ki. Bahwa aku... Benar-benar mencintaimu. Aku tahu aku sering mengecewakanmu dan aku benar-benar merasa menyesal." Kiera mengangguk paham, tak berencana lagi melanjutkan percakapan mereka yang serius ini karena sudah sangat kelelahan.

***

Terrence sedang bermain dengan Elvano di ruang tengah saat tiba-tiba smartphonenya berbunyi. Terrence melihat nama Tiffany tertera disana.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang