Kiera dan Tiffany asyik mengobrol sambil membuat kue, sedangkan Terrence bermain dengan anaknya. Troy yang baru saja keluar dari kamar mandi ikut bergabung dengan sahabatnya.
"Bagaimana bisa kau tiba-tiba punya El, Terrence?" Troy duduk di sofa sambil merentangkan tangannya, bersantai. Sedangkan posisi Terrence dan Elvano ada di lantai sambil bermain.
"Aku pun juga tak pernah tahu. Sebelum akhirnya aku datang ke New York untuk mencari Ki dan menyadari bahwa aku memiliki bayi. Ki tak pernah mengatakannya padaku."
"Dan apa yang kau lakukan sampai-sampai dia memutuskan untuk meninggalkanmu?"
"Aku juga tidak tahu. Aku rasa terjadi kesalahpahaman antara diriku dengannya dan sekarang aku benar-benar akan berusaha memperbaikinya."
"Well, good luck for that."
"Dan kau? Apa yang kau lakukan disini? Kenapa jadi kau yang menemani adikku?" Okay. Troy mulai bisa mendeteksi perilaku protektif Terrence ke adiknya itu. Oh, jangan diragukan lagi. Troy sudah terlalu sering dihadapkan dengan ini semua. Troy kadang jadi kasihan pada Tiffany. Bagainana bisa wanita itu betah dengan sifat protektif yang berlebihan yang diberikan oleh keluarganya?
"Tidak ada lagi yang bisa mengantarnya selain aku." Troy mengedikkan bahunya.
"Tim?"
"Dia sibuk dengan pekerjaannya."
"Lalu pekerjaanmu? Kau orang yang sangat sibuk. Aku tahu itu."
"Aku bisa mengurusnya nanti." Terrence hanya mengangkat alis sesaat, memutuskan untuk mengakhiri percakapan mereka. Terrence sebenarnya tahu bahwa Troy berusaha mendekati Tiffany, tapi Terrence masih belum tahu kenapa adiknya itu sangat ogah berada di dekat Troy.
Terrence tahu bahwa Troy bukanlah pria model alim yang tak pernah berbuat macam-macam, tapi Terrence juga tahu bahwa jika Troy tertarik pada seseorang, maka dia akan menjaganya dengan baik. Oleh karena itu, Terrence tak pernah melarang Troy untuk mendekati adiknya itu.
"Toy... Play... Play." Elvano merangkak mendekat ke Troy, sepertinya berencana mengajak Troy bermain dengannya.
"Oh. Kau mau bermain juga denganku? Baiklah, ayo kita bermain." Troy beranjak dari sofa yang dia duduki, lalu sekarang duduk bersama dengan Terrence dan Elvano di lantai.
"Kurasa El benar-benar hanya memiliki genmu saja, Terrence. Kalian terlihat sangat mirip." Terrence memasang smirk di wajahnya, merasa mendapat pujian.
Tentu saja Elvano mirip dengannya. Elvano anaknya.
***
"Hmmm... Baunya wangi." Terrence melangkah menuju dua wanita yang dia sayang itu, lalu memeluk Kiera dari belakang tanpa malu-malu.
"Terrence." Kiera memberikan tatapan mengingatkan.
"Kenapa?" Kiera menunjuk ke arah tangan pria itu yang ada di perutnya.
"I just want to hug you. Let me." Tiffany terkekeh pelan dari samping, lalu memilih untuk pergi dan memberi waktu untuk Kiera dan Terrence berduaan.
Kelihatannya kakaknya dan Kiera sudah berbaikan. Baguslah. Tiffany sangat khawatir saat Kiera tak ada di sekitar kakaknya. Kakaknya itu sudah seperti orang gila dua tahun ini. Tapi baguslah semuanya sudah baik adanya, kakaknya sudah menemukan harapan hidupnya kembali.
"El..." Tiffany bergabung dengan Elvano dan Troy, lalu ikut bermain dengan antusias.
"Oh, El. Kau sangat menggemaskan. Aunty jadi ingin punya anak karena melihatmu." Tiffany memeluk keponakannya itu, lalu mengecup keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)
RomansaThe second book of Carsson Family Series [CFS #2] Tujuan hidup seorang Terrence Carsson? Tentu saja menikahi Kiera, kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama bertahun-tahun. Tujuan hidup itu tercapai, Terrence berhasil menikahi Kiera. Di...