Epilogue

8.6K 262 14
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Kiera dan Terrence sudah mempersiapkan segalanya. Terrence ingin membuat kejutan untuk istri tercintanya itu bersama-sama dengan seluruh keluarga Terrence dan juga Terrence bahkan menelan egonya, memutuskan untuk mengundang William juga.

Bagaimanapun juga, kini Terrence sudah belajar untuk menahan perasaannya agar wanita itu bisa bahagia. Sekarang Terrence lebih bisa berpikir logis bahwa William memang sahabat Kiera dari masa remaja. Tentu saja wanita itu tak bisa memutuskan hubungannya begitu saja dengan sahabatnya.

Hari ini Terrence meminta tolong agar Tiffany dan Chelsea membawa Kiera untuk berjalan-jalan di mall, sedangkan sekarang Terrence sibuk mendekor rumahnya dengan berbagai hiasan. Terrence bahkan memaksa saudara-saudaranya untuk mengambil waktu cuti sehari untuk membantunya mendekor rumah. Walaupun Theodore, Travis, dan Timothy benar-benar datang, mereka pun juga tidak terlalu bisa membantu karena mereka pria. Jadinya ketiga pria itu duduk bersama di ruang tengah sambil bermain board game yang ada di rumah Terrence sambil tertawa bahagia.

"Let me help you, Terrence." Phew. Untung saja ada ibunya. Terrence yang tadi sedang sibuk memasang banner sambil memotong isolasi sekaligus, mendapat bantuan dari ibunya yang kebetulan lewat.

Sherly membantu memotong isolasi, lalu memberikannya pada Terrence.

"Thanks, Mom."

"Minumannya sudah siap. Sebentar lagi Mom akan memasak. Jika kau butuh apa-apa, panggilah saja saudaramu yang lain itu."

"Baiklah, Mom. Terima kasih."

Ya, bisa dibilang ibunya turut andil dalam acara ulang tahun Kiera cukup besar. Ibunya bahkan menawarkan diri untuk memasak dan membuatkan minuman segar untuk merayakan pesta ulang tahun Kiera.

Tiba-tiba saja Terrence mendengar Elvano menangis dari dalam kamar. Ah, anaknya itu sudah terbangun.

"Daddy!!! Mommy!!!" Terrence menghentikan aktivitas yang dia lakukan, lalu berlari menuju ke kamar dan langsung menggendong Elvano.

Terrence mencium puncak kepala anaknya, menepuk-nepuk punggungnya, berusaha menenangkannya.

"Hey, guess what? Ada Uncle-mu di luar sana. El bermain dengan Uncle, okay? Biar Daddy lanjutkan pekerjaan Daddy untuk menyiapkan pesta ulang tahun Mommy."

"Malk?"

"Tentu saja ada Mark, sayang. Ayo kita keluar." Terrence membawa Elvano keluar dan Mark langsung bersemangat saat melihat sepupunya itu sudah bangun tidur. Itu artinya, sekarang Mark tak perlu bermain lagi dengan orang-orang tua yang Mark sendiri tak terlalu paham dengan gurauan mereka. Bagaimanapun juga, Mark masih anak kecil.

Mark menghampiri Terrence yang sedang menggendong Elvano.

"Uncle, aku mau bermain dengan El. Ayo, Uncle." Terrence terkekeh, lalu sambil menggendong Elvano, Terrence juga menggandeng tangan Mark.

Terrence berjalan ke tempat dimana saudara-saudaranya itu sedang asyik dengan dunianya sendiri, lalu mendudukkan Elvano dan Mark bersama-sama dengan mereka.

"Kalian jangan bermain sendiri. Sekarang lebih baik kalian bermain bersama dengan Mark dan Elvano." Terrence mengambil paksa board game yang tadi dimainkan oleh ketiga pria itu, yang memang terlalu rumit untuk dimainkan oleh anak-anak, lalu menggantikannya dengan Lego.

"Selamat bermain, anak-anak." Terrence menepuk kepala Mark dan Elvano bersamaan, lalu bangkit dan meninggalkan kelima laki-laki itu. Sebelum pergi, Terrence menjulurkan lidahnya ke Theodore, Travis, dan Timothy, menggoda mereka. Biarkan saja Travis dan Timothy menghabiskan waktu dengan anak-anak.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang