Kiera mendengus kesal saat dia terpaksa membawa setumpuk buku di tangannya seorang diri karena hari ini William memutuskan untuk bolos sekolah. Laki-laki itu ingin jadi apa? Batin Kiera dalam hati. Bisa-bisanya William selalu rutin bolos sekolah tiap beberapa minggu.
Bisa dibilang Kiera memang tipe anak yang sulit bergaul jadi temannya hanya itu-itu saja. Entah kenapa, tanpa Kiera sadari teman sekelasnya tidak terlalu menyukainya sehingga kadang-kadang Kiera disuruh melakukan hal merepotkan seorang diri untuk satu kelas. Misalnya saja saat ini. Tadi Prof. Harry meminta seseorang dari kelasnya untuk mengambil buku tugas milik kelas mereka.
Karena tak ada William yang membantunya, dan Kiera yang tak mau bolak-balik ke ruang guru, dia memutuskan untuk membawa setumpuk buku yang banyak itu. Bisa dibilang buku-buku itu hampir menghalangi pandangan matanya.
Dan... Benar. Buku yang dibawa Kiera jatuh semua ke lantai karena dia menubruk seseorang. Atau lebih tepatnya seseorang telah menubruknya.
Kiera mendengus kesal, lalu mulai mengambil buku dari yang paling ada di dekatnya saat ini. Saat itulah Kiera mendengar kakak kelasnya mulai mengomel.
"Kau ini payah sekali. Masa bawa buku begitu saja tidak bisa. Lihatlah, pakaianku jadi berantakan." Kiera menatap Sisca, kakak kelas yang famous, tetapi sampai sekarang Kiera tak paham mengapa orang tidak tahu diri seperti Sisca ini bisa disukai begitu banyak laki-laki.
Kiera mendengus kesal, lalu lanjut mengambil sisa buku yang ada di lantai, mengabaikan Sisca sepenuhnya. Sisca yang tidak suka diberi perlakuan seperti itu, langsung menjambak rambut Kiera.
Kiera langsung mengomel, siap menjambak balik, tetapi tertahan karena ada seseorang yang berbicara.
"Sebenarnya apa yang kau lakukan, Sisca?" Sisca langsung melepas pegangan tangannya pada rambut Kiera, lalu mulai membenahi pakaian yang tadi dia bilang berantakan. Padahal buku yang dipegang Kiera tidak menghantam sebegitu kerasnya pada wanita lembeng itu.
Kiera sibuk memunguti buku, tak mempedulikan Sisca yang sedang merajuk pada laki-laki yang menyela pertengkaran mereka tadi.
"Baiklah, Terrence. Tapi kau benar-benar harus mengabulkan apapun permintaanku."
"Yeah, whatever." Sisca berjalan pergi, meninggalkan Kiera dan Terrence sendiri di lorong tersebut.
Terrence baru saja mengatakan pada Sisca untuk pergi dan sebagai balasannya Terrence akan memberi apapun yang Sisca mau. Seperti laki-laki pada umumnya, tentu saja Terrence ada ketertarikan dengan Sisca. Jika nanti perempuan itu akan menjadi kekasihnya sekalipun, Terrence tahu bahwa hubungan mereka juga tak akan bertahan lama. Terrence hanyalah tipe pria playboy, yang tidak sanggup tidak berdekatan dengan perempuan. Terrence bisa saja memanfaatkan Sisca ke depannya karena wanita itu juga famous.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)
RomanceThe second book of Carsson Family Series [CFS #2] Tujuan hidup seorang Terrence Carsson? Tentu saja menikahi Kiera, kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama bertahun-tahun. Tujuan hidup itu tercapai, Terrence berhasil menikahi Kiera. Di...