2

4.5K 233 0
                                    

Sesampainya di rumah, Kiera langsung berjalan menuju wastafel, ingin segera membersihkan tangannya. Bertha yang penasaran dengan apa yang dilakukan cucunya, mendatangi Kiera.

"Kiera, kau sedang apa?"

"Membersihkan ini dari tanganku. Tadi ada laki-laki gila yang..."

"Laki-laki gila?"

"Lupakan saja, Grandma."

"Maksudmu, laki-laki gila itu Terrence?" Kiera langsung membelalakkan matanya, terkejut saat neneknya menyebut nama Terrence.

"Bagaimana nenek bisa tahu?"

"Itu." Neneknya menunjuk ke arah sofa dan Kiera langsung merasakan debar jantungnya yang kencang karena melihat laki-laki itu... Duduk di ruang tengah rumahnya... Sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

"Kenapa Grandma membiarkan laki-laki gila ini masuk?" Kiera langsung menghampiri Terrence, siap untuk mengusirnya, tetapi Bertha langsung mencegat usaha cucunya untuk mengusir Terrence.

"Kiera! Grandma tidak mengajarimu untuk berkata-kata tidak sopan seperti itu. Sekarang minta maaf." Kiera melihat Terrence memasang wajah mengejek padanya, membuat Kiera mengepalkan tangannya, tetapi perbuatannya itu kelihatan oleh neneknya.

"Kiera Scott!" Kiera memutar bola matanya, sebelum akhirnya dia menuruti perkataan neneknya.

"Maafkan aku."

"Terrence, ayo duduk dan makan bersama dengan Grandma dan Kiera."

"Baik, Grandma." Kiera langsung mengerutkan alisnya, memberi isyarat pada Terrence untuk pergi saja. Tapi mimpi saja jika Terrence akan melakukan hal itu.

Terrence akan menikmati setiap waktu ini dan berharap bisa mengambil hati Kiera secepatnya. Entahlah, perempuan ini menarik.

Mereka makan dalam satu meja, lalu karena Kiera sudah tidak kuat lagi menahan rasa penasarannya, Kiera mulai bertanya.

"Sebenarnya kau kenal Grandma dari mana? Kenapa kalian bisa dekat?" Kiera memang benar-benar merasa aneh. Kenapa sekarang terasa seperti Kiera adalah tamunya disini, dan Terrence adalah cucu neneknya?

Lalu Terrence mulai bercerita.

"Ini terjadi seminggu sebelum kita berjumpa untuk pertama kalinya, Ki. Aku sedang naik bus menuju ke sekolah saat aku bertemu dengan Grandma yang sedang kesusahan membawa barang. Aku pun memutuskan untuk turun dan membantu Grandma membawakan barang-barangnya. Selama perjalanan, Grandma bercerita terus tentangmu, bahkan sampai menunjukkan fotomu..."

"Grandma! Kenapa Grandma melakukan itu?" Wajah Kiera terlihat tidak suka.

"Ssstt..." Bertha menyuruh Kiera untuk diam agar Terrence bisa melanjutkan ceritanya.

"Grandma mengatakan bahwa kau adalah anak yang ceria, ramah, tetapi memang agak pemalu di depan orang asing. Aku menemukan dirimu cantik dan menarik saat Grandma menceritakan itu padaku. Jadi, bisa dibilang aku tertarik denganmu dan tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan nomor ponselmu."

"Oh My God, bukankah Terrence so sweet, Ki?" Kiera memutar bola matanya. Sebenarnya Kiera menyadari bahwa hatinya mulai bersemangat. Terrence memang terdengar so sweet, tetapi neneknya saja yang tidak tahu ulah Terrence di sekolah.

"Dia sudah punya pacar, Grandma. Berhentilah berharap." Kiera tahu bahwa neneknya pasti mencoba untuk menjodohkannya dengan Terrence.

"Siapa bilang? Aku tidak punya pacar, Grandma. I'm single." Terrence menaikkan satu alisnya, menatap Kiera, menantangnya.

Dear Ex [CFS #2] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang