#15

5.4K 757 172
                                    

[ sugar rush - part 15 ]

Ada kutipan yang pernah Adrian baca disalah satu buku saat dia masih semester satu. Isinya tentang bagaimana kejujuran itu adalah hal yang paling penting didalam sebuah hubungan. Selama ini, Adrian selalu menerapkannya. Bagaimana caranya agar dia selalu jujur pada Ale agar lelakinya itu tidak kecewa. Dan sialnya, yang berbohong sekarang ini bukanlah dirinya, melainkan Ale. Lelaki itu menutupi kebohongannya dengan sangat baik dan tanpa jejak.

Tanpa berniat membuang waktu, Adrian langsung berlari menuju FISIP setelah memarkirkan mobilnya dan menemukan Ale yang sedang terduduk lemas di selasar sambil menulis tugas yang Adrian yakini bukan miliknya. Dari jauh seperti ini pun, wajah Ale terlihat begitu lelah. Hal itu sukses membuat Adrian tidak pikir panjang dan langsung melayangkan pukulan ke salah satu adik tingkatnya.

"Anjing!" Satu pukulan.

"Bangsat lo!" Dua pukulan.

"Sampah." Tiga pukulan.

Ale terkejut saat mendapati teman seangkatannya terjatuh sehabis dipukul oleh Adrian. Mendadak detak jantung Ale berpacu lebih cepat. Rahasia yang selama ini dia tutupi akhirnya ketahuan juga. Adrian-nya ada disana, menatap nanar pada Kevinㅡteman seangkatannya yang selama ini menyuruhnya untuk mengerjakan tugas selama hampir dua minggu.

"Kak Adrian berhenti!"

Adrian masih saja memukuli Kevin, bahkan sampai lelaki bertubuh besar itu berteriak kesakitan. Tujuannya hanya satu; menghabisi adik tingkatnya sekarang juga.

"Kak...."

Ale hampir kehilangan akal sehatnya saat melihat wajah Kevin yang penuh lebam dan darah. Adrian bisa saja melukainya lebih dari ini.

"Kak please... please berhenti." Ale mencoba menarik Adrian, agar lelaki itu sadar akan perbuatannya. Dan Adrian berhenti saat menyadari sosok perempuan yang menangis tepat di belakang Kevin. Itu Yasmine, adik kelasnya waktu SMA dulu.

"Oh." Adrian beranjak, mendekati Yasmine yang terduduk lemas sambil menatap Adrian dengan matanya yang penuh air mata. "J-jahat."

"Lo jahat, kak Adrian!" teriak Yasmine lalu menghampiri Kevin dan memeluk tubuh besarnya. Adrian tertawa, entah kenapa ucapan perempuan itu bisa membuat dirinya merasa terhibur. "Gua? Jahat? Nggak salah, Yasmine?"

Ale menarik lengan Adrian, meremat jaketnya agar Adrian berhenti. Tapi Adrian menepisnya, dan memilih untuk terus melanjutkan apa yang ingin dia katakan.

"Manfaatin sahabat lo, ngerusak mentalnya sampe dia merasa di titik terendah itu bukan jahat?" Adrian ikut bertekuk lutut, berhadapan dengan Yasmine dan tubuh Kevin yang sudah terbaring tidak berdaya. "Sebelum lo hebat kayak gini, Yas, Ale selalu ada buat lo. Dia itu sahabat lo dulu, lo kok tega ngancurin dia sampe sebegininya? Salah apa dia sama lo?"

"Gua disini ngomong bukan sebagai pacarnya, gua disini ngomong sebagai manusia. Manusia yang punya akal sehat kalo perlakuan lo itu salah buat sesama manusia lainnya." Tubuh Yasmine bergetar, merasa tertampar dengan ucapan Adrian.

"Apa alasan lo kaya gitu, Yas? Ini udah hampir empat tahun dan lo masih aja memperlakukan sahabat lo kaya gini."

"G-gue.. gue benci sama dia karena dia ngerebut semuanya dari gue. Dia ngerebut lo, kakak kelas yang paling gue suka, jabatan waktu osis dan segala peluang gue buat lomba. Semua kesempatan gue selalu diambil sama dia." ucap Yasmine sesenggukan sambil menunjuk-nunjuk Ale yang berdiri tidak jauh didepannya.

"Gue kalah sama cowok kaya dia, lo bisa bayangin perasaan gue gimana nggak kak?"

Adrian tersenyum, "Cowok kaya gimana?"

Sugar Rush ; kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang