Twenty Four

1.5K 229 25
                                    

kita memang unik dan dalam hubungan aneh

Tak dapat di mengerti juga bukan hal yang lucu

Hubungan kita sungguh indah juga sedih

saling membuat bersinar

Seperti bulan dan Sungai, lalu saling berpeluk (Psycho- Red Velvet)

..........

"Gyuri-niee!!!"

Gyuri terus saja diam dengan kedua tangan yang memeluk wadah anak panah, kedua matanya menerawang jauh, dia sama sekali tidak mendengar panggilan dari Yuju, sahabatnya.

Melihat Gyuri yang tak kunjung memberi reslon  Yuju hanya menghela napas, lalu dari pinggir lapangan menghampiri Gyuri, sebagai sahabat yang mencoba mengerti, dia ikut sedih dengan keadaan Gyuri yang masih saja larut akibat ucapan Suho waktu itu.

"Gyuri sayanggggg" Yujupun memeluk Gyuri dari belakang dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. 

"Kok ngelamun terus sih hmm"

Gyuri yang merasa sedang dipeluk jadi terlonjat kaget, ia menoleh ke belakang dan menemukan wajah yuju yang sudah dekat dengan wajahnya sambil tersenyum aneh.

"Ish kamu ni ngagetin" gumamnya segera mendorong Yuju.

"yee..kamu sih di panggilin dari tadi kek orang budeg"

Gyuri cuman nyengir, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal " Gak denger sih"

"Makanya jangan NGELAMUN TERUSSS" kata Yuju tepat di telinga Gyuri.

"Aihhh ya biasa aja kali, ngegasnya jangan pas di kupinglah ntar aku budeg"

Yuju mendengus " kamu kan udah budeg"

"dih rese "

Yuju memperhatikan gyuri yang meletakan wadah anak panah itu di bawahnya, iapun kemudian melanjutkan kegiatannya untuk membereskan peralatan yang lain. 

Yuju sadar , rajinnya Gyuri berlatih panah meski tidak sedang dihadapkan kompetisi hanyalah bentuk pelampiasan dari hatinya yang tengah sakit.

terlihat dari banyaknya anak panah yang memenuhi bantalan target, Yuju menggeleng kecil ketika melirik Gyuri, Gyuri begitu hebat dalam memanah, dia selalu gemar berlatih setiap istirahat dan pulang sekolah apalagi sejak perlombaan itu, yuju jadi merasa kesepian, karna sahabatnya itu jarang di kelas, Gyuri juga sering menolak ajakannya untuk pergi ke cafe atau toko musik.

Gyuri yang sudah selesai membawa peralatan panahan dibantu Yuju ke bangku panjang dan beristirahat di sana, Yuju diam selama beberapa menit membiarkan gyuri menghabiskan air mineralnya.

Dengan hati-hati Yuju menanyakan hal yang mungkin sedikit sensitif untuk Gyuri. Ya ,gadis itu cukup bisa menahan diri untuk tak bertanya pada sahabtanya itu ketika di kelas, tapi tampaknya untuk saat ini mulutnya gatal untuk tidk bertanya.

"Suho oppa tidak pernah  ke sini lagi?"

Gyuri hanya menggeleng , ia beranjak dari duduknya lalu  memasukan botol air mineralnya yang sudah habis ke dalam tong sampah di pinggir bangku, gadis itu berusaha untuk tidak peduli.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Yuju memastikan.

Gyuri pun menoleh, lalu dia kembali duduk di samping Yuju sambil tersenyum tipis.

"Aku nggak apa-apa kok. " Gyuri terkekeh lalu menyenggol lengan Yuju menggunakan siku. " tumben banget deh khawatir."

"Gimana gak khawatir aku kan sayang banget sama kamu" katanya yang kembali membuat suara aneh seperti anak kecil sembari memeluk pinggang Gyuri

Like a Star [KJSxBJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang