Jisoo kembali mengunjungi rumah sakit, ia sama sekali tidak menyerah meski selalu dihalangi oleh Seulgi, setidaknya sebelum pelaksanaan ujian kelulusan sekolah ia harus bisa bertemu kembali dengan irene. Seperti sebelum-sebelumnya, Jisoo mendapati Seulgi duduk di depan kamar, Seulgi melakukannya sejak hari mereka bertemu, dan seperti biasanya Jisoo akan terpaksa mengalah dan berakhir pulang karna malas beribut dengan bocah menyebalkan seperti Seulgi.
"Gak bosen kamu aku usir?" kata Seulgi tak ramah sewaktu mendapati Jisoo sudah berada di depan pintu kamar Irene.
Jisoo memadangi Seulgi dengan wajah datarnya, lalu tersenyum miring "Makasih ya, udah ngeluangin waktu buat standby di luar cuman karna nungguin aku" Setelah mengatakan itu Jisoo berniat ingin langsung masuk kamar namun Seulgi keburu berdiri dan mendorongnya
"Udah berapa kali aku bilang untuk jauhi Irene eonni"kata Seulgi tajam, kedua tangannya kini mencengkarm kerah blazer seragam Jisoo.
"Udah berapa kali aku bilang gak bakal ngejauhin Irene" kata Jisoo tenang namun memberikan penekanan pada akhir kalimat., setelah itu kedua tangannya dengan paksa menyingkirkan tangan Seulgi.
Perkataan Jisoo membuat Seulgi semakin kesal, rasanya ia ingin sekali melayangkan tangan ke wajah sok datar milik Jisoo itu. "Bodoh, Pergilah dan jangan kembali" Ucapnya tak tahan, Seulgi kembali mendorong tubuh Jisoo . Namun tiba-tiba selanjutnya sebuah suara menginstrupsi mereka berdua.
"Seulgi,Jisoo, berhenti bikin ribut" ucap Eunbi yang timingnya begitu pas, karna Seulgi saat itu hampir melayangkan pukulan ke Jisoo seteah mendorongnya.
Eunbi meemposisikan berdiri di tengah diantara Jisoo dan seulgi yang masih saling melempar tatapan sengit. "Ck udahlah, kenapa sih harus ribut, kaliangak capek dari kemarin kalo ketemu selalu ribut gini" kata Eunbi kesal, lebih tepatnya marah dengan Seulgi.
Seulgi tak menanggapi ucapan Eunbi, yang ia inginkan hanyalah mengusir Jisoo yang sangat mengganggu menurutnya.
Eunbi menghadap ke arah Jisoo dan menatap gadis itu dengan lembut"Jis, kalo mau ketemu Irene langsung masuk aja ya"
"Eonni tap..."Seulgi hendak protes namun segera Eunbi cegah
"Seulgi kamu ikut Eonni bentar ya." Tanpa basa-basi , Eunbi langsung menarik pergelangan Seulgi dan membawanya pergi dari sana.
Jisoo mengatur nafasnya dan mencoba merendam segala emosi akibat ulah Seulgi, kemudian barulah dia melangkah masuk ke dalam kamar rawat Irene. Irene mengalihkan pandangannya dari televisi ketika melihat pintu kamar yang terbuka. Jisoo muncul dari sana dengan sebuah senyuman hangat. Irene mengerjap berulang kali.
"Hai, rene, aku boleh masuk?" sapa Jisoo yang masih di depan pintu kamar.
Meski masih terlihat bingung, Irene tetap mengangguk, Jisoopun menarik kursi, lalu duduk disampingnya.
"Apa kabar rene, keadaan kmu sekarang gimana? Tanya Jisoo yang sedikit gugup namun tetap bisa menyembunyikannya.
"Emm, udah agak mendingan, tapi masih pusing dikit-dikit"Jawab Irene, kemudian mengernyitkan dahi, seperti berusaha mengingat sesuatu. " Kamu..."
"Jisoo." Jisoo langsung menjawab, " Teman sekelas kamu"
"Ah ya" Irene menganggukan kepala, lalu mengamati seragam Jisoo dengan saksama
"Kamu sekolah di sekolah elite itu kan?"
Senyum di bibir Jiso terbit, begitu mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Irene , ia begitu merindukan sosok Irene yang naif seperti itu, Tapi tidak seperti pertama kali mereka bertemu, Jisoo tidak merasa sakit hati mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Star [KJSxBJH]
FanfictionJoohyun tidak pernah tau kalau apa yang dia ucapkan dapat menyakiti hati orang lain, dia hanya tau bahwa dia spesial, selama ini dia menilai orang berdasarkan apa yang dia lihat dari film hingga akhirnya dia bertemu dan berurusan dengan jisoo , gadi...