Twenty one

1.6K 233 8
                                    

 Bagaikan camera shutter yang telah tertutup

Kebohonganku mampu menghentikan waktu yang berjalan - Ano hi boku wa tossa ini Uso wo Tsuita (Nogizaka46)- 

Kemana suho melangkah saat ini , dia hanya pasrah mengikuti pergerakan kakinya, sampai tak lama dia tersadar bahwa dia sudah sampai di lapangan belakang sekolah, di pandanginya lapanga itu tidak ada seorangpun di sana. Tampaknya langit mendung membuat semua orang jadi lebih asyik menghabiskan waktunya di dalam ruangan, karna mereka lbih baik menghindari hujan yang mungkin akan turun juga.

Suho sendiri tidak mempermasalahkan hujan, dia justru menantikan tubuhnya basah di bawah air hujan, karna dengan begitu tidak akan ada orang lain yang tahu apakah dia sedang menangis atau tidak.

Dilangkahkannya kaki menuju ke arah bangku yang letaknya tak jauh dari lapangan, tempat dia biasa menonton para atlit panah latihan. Tempat itu sudah menjadi favoritnya untuk beberapa bulan terakhir ketika waktu istirahat tiba, dan disinilah dia menemukan hal baru yang tak pernah ia pikirkan, disini juga dia menemuka sosok yang sudah mencuri hatinya.

Kalau bersama dengan gyuri , suho jadi lebih bisa memikirkan dirinya sendiri, bersama gyuri dia selalu merasakan sensasi aneh, namun mungkin ini akan sulit diterima oleh Gyuri , karna bagiamanapun dia sudah terikat dengan Irene, keterikatan itu jadi membuatnya kehilangan kehidupan pribadi.

"Suho oppa?"

Suara seorang gadis mengagetkan suho, cowok tupun mengangkat kepala , rupanya itu suara Gyuri, gadis itu sudah beridri di hadapan Suho, tiba-tiba saja Suho merasa begitu lemah dan ingin menangis, hanya di hadapan gyuri dia bisa merasakan itu sementara bersama Irene, menjadi lemah adalah hal yang tidak boleh dia rasakan.

"uhm hai" suara suho sedikit serak, tapi dia tetap berusaha untuk tersenyum.

"Kok nggak latihan?"

" Enggak, mau istirahat dulu mumpung mendung, kalau Oppa sendiri kenapa di sini?"

Selama beberapa saat suho hanya menatap Gyuri, lalu diapun menepuk bangku kosong di sebelahnya.

"duduklah sini"

Gyuri yang melihat ekspresi Suho yang terlihat sendu langsung merasa khawatir, dia pun menurut untuk duduk di sampinya,

"Kamu pasti sudah mendengarnya... ?" bola mata suho bergerak turun menatapi rumput yang bergerak pelan karna tersapu angin kecil. " soal kemarin?" lanjutnya membuat jantung Gyuri berdenyut.

Maski jisoo tidak mengatakan apa-apa, namun dia tahu tentang kejadian di lapangan basket itu, entah kenapa bisa jadi trending di dalam pembicaran para murid, teman-teman yang mendukung hubungan Gyuri hanya menghiburnya , sementara beberapa teman yang tak suka malah menggoyahkan kepercayaan Gyuri dengan mengatakan bahwa suho hanya menjadikannya pacar gelap atau mainan saja.

Gyuri menggeleng kecil. " Aku hanya ingin mendengarnya dari oppa sendiri."ucapnya

Suho sengaja diam dahulu, dia jadi bingung harus menjelaskannya seperti apa, ia takut bila nantinya apa yang ia ucapkan tak sampai pada gyuri. Bersamaan dengan diamnya itu, rintik hujan mulai turun dari awan kelabu. Suhopun memilih menunggu hujan menjadi sedikit deras, untunglah bangku yang ia tempati memiliki atap, jadi baik dirinya maupun gyuri tak akan kehujanan.

"Sebenarnya gak ada alasan khusus." Jelas suho lalu meneguk ludah merasa tenggorokannya kering. " alasannya seperti yang sudah terlihat, aku hanya harus menjaga Irene."

" Kenapa harus menjaganya?" lirih gyuri yang mulai merasakan panas di matanya. " bukankah sudah ada Jisoo eonni?" tanya Gyuri

" Aku gak yakin Jisoo benar-benar mau menjaganya, meski memang mau tapi, Jisoo tidak akan mampu melakukannya." Tatapan suho masih pada rumput yang basah di depan sana.

Like a Star [KJSxBJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang