Thirty six

1.2K 234 27
                                    

Eunbi melangkah menyusuri koridor, seperti biasa setiap pagi dia tak pernah absen untuk mengunjungi Irene di ruangnya , meski ketika ia kesana, seseorang yang dikunjungi selalu masih tertidur. Hal yang ia lakukan itu sudah diketahui oleh keluarga Irene termasuk Suho juga dan mereka sama sekali tak keberatan.

Eunbi menatap seikat bunga daisy merah yang ada di genggamannya kemudian tersenyum simpul, mengganti bunga yang ada di ruangan Irene sudah menjadi hobinya sejak pertama Irene di rawat di sana. Pintu kamar terbuka tiba-tiba sebelum sempat Eunbi melakukannya, seorang gadis yang memiliki tinggi yang sama dengannya muncul, memasang raut wajah yang sama terkejutnya dengan Eunbi, tadinya mata monolid milik gadis di hadapan Eunbi terasa dingin namun seperkian detik berubah menjadi hangat

"Eunbi Eonni..." lirih gadis itu

"Umm Seulgi-ya" gumam eunbi

"Waaa, Eonni, senang berjumpa denganmu kembali" Kata Seulgi sumringah yang kemudian disusul dengan memeluk erat Eunbi. Eunbi yang maish shock dengan kemunculan Seulgi tiba-tiba hanya bisa tergugu sebentar namun akhirnya membalas pelukan itu.

"Kamu makin maskulin aja" ucap Eunbi memuji penampilan Seulgi

Seulgi terkekeh kecil " Eonni makin cantik aja" balasnya

"Kamu sampai disini sejak kapan?"

Seulgi tersenyum manis " sejak tadi malam, aku langsung ke sini , aku udah kangen dan khawatir banget sama Irene eonni, mendengar kabarnya yang kecelakaan sampai harus oprasi sungguh membuatku gila, aku gak bisa tenang selama ujian di sana" terang Seulgi

Eunbi tersenyum tipis, ia bisa merasakan bagaimana perasaan Seulgi terhadap Irene, dan entah kenapa dia merasa tak nyaman dengan hal itu " jadi kamu memutuskan untuk mempercepatnya?"

"begitulah, lagipula itu semua bisa diurus karna sekolahan itu milik teman papa," jawab Seulgi kemudian melirik pada bunga daisy yang Eunbi bawa " oh jadi yang menaruh bunga itu eonni?"

Eunbi hanya mengangguk kecil

"di dalam masih bagus sepertinya, mau di ganti?"

"I-iya, aku memang sengaja setiap 2 hari sekali ganti" ujar Eunbi yang membuat Seulgi manggut-manggut " Oh yasudah , Eonni masuk saja, aku mau ke kantin dulu nyari susu heheh" Seulgi pamit sambil meringis seperti anak kecil , Eunbi membalasnya dengan senyuman juga, ia merasa Seulgi tak banyak berubah dia masih seperti Seulgi yang dulu.

Setelah Seulgi pergi dari hadapannya, Eunbi pun masuk kedalam kamar rawat irene, retinanya menangkpa sosok gadis yang tubuhnya terbaring ke samping memunggungi Eunbi, dengan pelan Eunbipun melangkah kecil dan mulai mengganti bunga daisy di vas dengan yang ia bawa. Saat hendak berbalik matanya lebih dulu menagkap sesuatu yang menarik baginya, sebuah bingkai foto kecil yang diletakan di nakas dekat vas bunga, foto itu adalah foto Irene dengan teman sekelasnya yang diambil sebelum irene memutuskan keluar, Seketika Eunbi tersenyum sedih saat memperhatikan Ekspresi Irene yang terlihat bahagia namun sebetulnya tidak.

Ia mengangkat tangannya hendak mengambil bingkai foto itu, namun terhenti ketika sebuah suara mengintrupsinya.

"Sampai kapan kamu mau menyembunyikannya?"

Eunbi yang tersentakpun langsung menoleh ke arah sumber suara, rupanya Irene sudah menatapnya dengan lekat. Melihat Eunbi yang kaget seperti maling sedang kepergok membuat Irene tersenyum tipis.

"Kenapa kamu harus diam-diam ngasih bunga itu."

Eunbi tak mampu menjawab, entah kenapa tiba-tiba mulutnya sulit untuk digerakan, ia hanya terus menatap bola mata Irene yang tenang.

"Bi... jujurlah padaku" ucap irene sekali lagi, kini dirinya sudah dalam posisi duduk dan bersandar pada sandaran ranjang

"Jujur apa rene?" tanya Eunbi yang tak mengerti maksudnya.

Like a Star [KJSxBJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang