Twenty Eight

1.4K 219 2
                                    

"Junmyeon-ah, Kenapa bisa terjadi seperti ini?"

Suho menunduk tak berani menatap tuan Bae yang berdiri di depannya. Ketika mendengar kabar sang anak yang tengah mengalami pendarahan pada bagian mata, saat itu juga tuan Bae membatalkan rapat di Jeju dan langsung mengambil penerbangan kembali ke seoul. Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang tunggu Rumah sakit , sedangkan Irene sedang diperiksa oleh dokter khusus yang telah merawatnya sejak  kecil.

"Maafkan saya, paman." Ucapnya penuh penyesalan

Tuan Bae menghela napas berat, lalu menatap Suho penuh seksama.

"Selama ini, aku tidak pernah mmebiarkan kalian masuk ke sekolah formal karna aku ingin kalian mengenal satu sama lain, mengingat Kang Seulgi bersama keluarganya pindah ke rusia." Tuan Bae sedikit menerawang. " Paman tidak ingin kalian bertemu dengan orang lain karena Irene hanya membutuhkanmu, Bila Seulgi masih di sini , mungkin Irene lebih membutuhkannya lebih dari apapun. Irene akan terluka, bila tidak bersama kalian, Seperti yang sekarang ini."

Suho menelan ludah merasa tenggorokannya begitu kering, dia tahu jelas apa yang tuan Bae maksud, dan keputusan mendukung Irene masuk ke sekolah formal manapun merupakan suatu kesalahan.

"Paman hanya percaya denganmu dan Seulgi, bagiamanapun kalian bertiga sejak lama sudah dekat, kalian yang terikat dengan Irene, kalian yang tahu bagaimana harus menjaganya...."

"Seharusnya paman tidak membiarkan kamu dan Irene masuk sekolah itu" lanjut tuan Bae, rautnya begitu kecewa dan sedih " Seharusnya paman sadar, kalau sekolah itu terlalu sulit unutk kalian berdua lalui"

Seketika Suho teringat akan sesuatu, bayangan Gyuri terlintas begitu saja dalam benaknya. Jikalau dia tidak masuk SMA Unmyeong , mungkin Suho dan Gyuri tak pernah bertemu, Mungkin saja dia tidak akan pernah merasakan rasanya jatuh cinta seperti kebanyakan orang. Untuk sekarang, itu bukan lagi yang penting, Irene yang penting , gadis itu yang sedang terbaring dengan infus dann tak henti-hentinya mendapat suntikan.

Bila mereka tidak masuk sekolah itu, Irene mungkin akan baik-baik saja, berada di dalam rumah yang aman, memakan eskrim atau bubur sambil menonton serial disney, tertawa bahagia dan taka akan pernah merasa sedih, dan mungkin saja bila tidak bersekolah di ssana saat ini Irene pasti akan menunggu dengan tidak sabar kepualangan Seulgi, dia pasti akan berulang kali membaca email Seulgi, namun itu hanya mungkin , nyatanya semuanya sudah terlanjur diputuskan, bubur tak dapat kembali jadi nasi.

"Mungkin memang ini salah saya, Paman terlalu berharap lebih kepadamu. Memberimu tanggung jawab yang terlalu besar" Kata Tuan Bae yang kemudian membuang napasnya dengan berat

Suho semakin menundukan kepalanya dalam-dalam. Dia masih begitu ingat di mana baik kedua orang tuanya maupun kedua orang tua Seulgi saling menjelaskan keadaan irene, Baik Seulgi atau dia bersedia untuk membantunya, dan Suho begitu ingat bagaimana Seulgi, gadis kecil itu menjawabnya begitu tegas dan smenagat melebihi dirinya.

Suho slelau kagum dengan Seulgi, meski saat itu masih kecil , dia tahu bahwa dia memiliki teman perempuan yang spesial , tak hanya berpikir untuk melindungi Irene saja mleainkan dia Juga melindungi Seulgi, keduanya begitu penting dalam hidupnya.

"Kamu terlalu muda untuk mengemban tanggung jawab ini, karna inilah paman yakin kamu pasti begitu terkekang, harusnya kamu seperti anak-anak yang lain dapat bebas melakukan apapun sesuka hatimu , menghabiskan waktu bersama-sama dengan teman secara luar biasa dalam , itu lah seharusnya kehidupan masa mudamu."

Tuan Bae menepuk bahu Suho. " Paman minta maaf , karna sudah mengambil masa mudamu ini."

Suho langsung menggeleng. " Paman, saya sudah besar, saya tahu apa yang saya inginkan, saya tidak pernah keberatan dengan kehidupan masa muda saya yang seperti ini, mungkin memang ini yang tuhan gariskan untuk saya, bagi saya melindungi Irene adalah cerita masa muda saya yang luar biasa, saya senang dengan itu paman."

Like a Star [KJSxBJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang