Thirty

1.8K 246 19
                                    

Typho Alert!!!!

Musim Kita berdua

Di musim semi dan panas Kita jatuh cinta, Di musim gugur dan dingin kita berpisah

Hari-Hari yang menyakitkan itu, tidak akan pernah kulupakan. (Futari Season- Keyakizaka46)

....

Musim gugur sudah memasuki pertengahan bulan, meski begitu cuacanya masih terlihat cerah dan hangat di siang hari. Irene menatap ke luar jendela mobil, dan memperhatikan jalanan yang terlihat indah dengan dominasi warna merah, kuning dan Jingga. Langit di atas juga bersih tak berawan sedikitpun, Nampaknya doanya terkabul, tuhan memberinya izin untuknya berkencan dengan Jisoo.

Hampir sebulan sejak berhenti sekolah, Irene istirahat total dan tidak pergi kemana-kemana, hanya terbaring di ranjang dengan kesedihan yang menyelimutinya, hari ini Irene sudah merasa lebih segar, dan senyumnya tak berhenti terukir di bibirnya. ia siap untuk kencan terakhirnya, dan berjanji tidak akan ada air mata juga kesedihan di dalamnya.

Melirik pada Park Jinyoung yang merupakan sopir pribadinya atas utusan Tuan Bae, Irene sedikit mendengus kesal, appanya  itu bersikeras untuk menyuruh Jinyoung supaya mengantarkan dirinya, sementara yang Irene inginkan adalah pergi sendiri tanpa harus ada yang menemani, tapi itu hanyalah mimpi, nyatanya ia tetap harus memilih pergi diantar Suho atau sopir utusan appanya.

Mobil yang Irene tumpangi berbelok menuju Namsan Park, dan tak berapa lama, mereka sampai di area parkir namsan tower, Irene melangkah keluar, menyambut terik matahari yang terasa hangat.

"Nona, ini mantelnya" Jinyoung bergegas menyodorkan sweater milik Irene yang tersandar pada Jok. " Lalu ini topi kupluknya dan sarung tangan"

Sembari mengenakan mantelnya, Irene mlirik pada kupluk dan sarung tangan yang Jinyoung ambil, baginya hari itu tidak terlalu dingin jadi Irene hanya mengambil topi kupluk dan menolak memakai sarung tangan

"Gomawo" 

Jinyoung mengangguk, lalu pria itu mengunci mobil dan kembali berdiri di samping Irene " Mari nona " katanya sembari meringis menunjukan sederet gigi putihnya.

Irene berkedip untuk beberapa kali, berpikir seperti ada yang salah. " Umm, pak" panggil Irene sebelum Jinyoung melangkah.

"Aku..aku akan pergi sendiri, jadi bapak bisa tunggu di sini saja."

"Maaf nona, bukannya saya tidak mau tapi saya tidak berani"jawabnya segera. " Tuan Bae sudah menugaskan saya untuk mengawasi nona jadi saya tidak bisa."

Menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya pelan, Irene bersabar untuk membujuk Jinyoung " Yahh.. , sayang sekali, padahal nanti juga bakalan jadi obat nyamuk" gumam Irene, " masa bapak nemenin au jalan sama pacar sih? emang dulu pak Jinyoung waktu lagi jalan sama pacar, ditemenin orang tua?"

Jinyoung terdiam, terlihat berpikir , " umm tidak sih"

"Nah" Irene menepuk tangannya sekali dengan keras " oleh karnanya pak Jinyoung tunggu saja di mobil ya!" lanjutnya membujuk.

"Tenang aja pak, Irene cuma jalan-jalan di sekitar namsan ini kok gak bakal jauh"

Jinyoung menatap Irene sedikit ragu, namun akhirnya tetap saja mengangguk. " Baiklah, tapi bener lho ya nggak jauh-jauh?!"

Irene segera mengangguk supaya Jinyoung percaya " Bener pak,"

Selanjutnya setelah berhasil membujuk Jinyoung si supir pribadi, Irene mulai melangkah ke menuju bagian Seoul tower plaza yakni bagian bawah menara N Seoul Tower meski sebelumnya harus berjalan melalui jalanan sedikit menanjak seorang diri, sejujurnya dia ingin sekali kencan terakhir di habiskan di pantai sayangnya musim tidak mendukung dirinya untuk pergi kesana, akhirnya setelah mencari tahu di internet, irene memilih Namsan Tower salah satu wisata atau landmark terkenal di Seoul dan sepertinya di sana tempat yang cocok untuk menikmati sunset.

Like a Star [KJSxBJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang