Brankar dorong berderit nyaring dalam pendengaran Jisoo, membuat hatinya seketika terasa ngilu, dia haya bisa menatap nanar ketika Irene di bawa petugas memasuki IGD.
Salah satu perawat paruh baya datang menghampiri Jisoo sembari memegang pena dan kertas-kertas.
" Maaf nona, siapa nama pasiennya?" tanya perawat itu
"I-Ir.. Bae Joohyun," jawab Jisoo lemah
Perawat tersebut menatap cemas Jisoo karna baju dan tangannya penuh dengan darah " Anda tidak apa-apa ?"
Jisoo menggeleng , lalu menatap perawat tersebut dengan tatapan yang frustasi " Saya baik-baik saja..., tolonglah teman saya sus!" pinta Jisoo yang langsung diberi anggukan oleh perawat tersebut, kemudian memasuki ruang penanganan dan memberitahu partenrnya yang sedang menangani Irene.
"Joohyun Agassi, Joohyun agassi !! apa agassi mendengar saya?"
Bisa Jisoo dengar teriakan perawat yang tengah memeriksa kadar kesadaran Irene, Jisoo dengan segera masuk ke dalam ruangan itu, kemudian menatap kosong dari balik pintu kaca, melihat Irene yang di kerubungi oleh beberapa perawat yang sibuk menyiapkan segala peralatan medis.
"Yak changkkaman!" seru seorang perawat laki-laki, membuat yang lain berhenti bergerak, perawat tadi menarik keluar kalung yang Irene kenakan, rupanya itu adalah kalung pengenal medis, perawat laki-laki tersebut memasang kaget ketika membaca tulisan yang ada di sana.
" Agassi ini adalah pasien christmas diseas, dan golongan darahnya A negatif."
Para perawat terdiam beberapa detik " Christmas diseas atau hemofilia B, pasien ini sudah banyak kehilangan darah.."
"Panggil dokter Choi" seru perawat lain
"Tidak, dia pasien dokter kwon, saya sudah menghubunginya" ucap perawat tua yang menanyai Jisoo tadi.
"Aku dapat rekam medisnya, dia pernah dirawat disini"
"Kalau begitu Segera hubungi bank darah, minta darah A negatif" ucap dokter IGD
Seorang perawat muda segera bergerak keluar, Jisoo hanya dapat terpaku di tempatnya.
"Sayang sekali, stok A negatif kosong!" ucap perawat muda tadi setelah berhasil menghubungi bank darah.
Jisoo yang mendengar itu segera merasa lututnya melemas, ia sediki tahu tentang golongan darah itu. Golongan darah A rhesus negatif termasuk langka dan tak banyak ditemui pada ras Asia.
Perawat laki-laki tadi membalik bandul kalung Irene, " Tunggu sebentar ada tulisan lain"
"Kang seulgi dan Kim Joonmyeon " gumamnya. " Donor panggilan A negatif, ada nomornya disini. "
"Baik akan segera saya telepon." Ucap Seorang perawat yang segera menawarkan diri,
"Nomor kang seulgi tidak bisa dihubungi..," katanya , membuat yang lain melemas.
"Coba yang.."
Pintu ruangan terbuka lebar, Jisoo berdiri dengan kaku sementara para perawat menatapnya bertanya.
"Kim jeonmyeon sedang dalam perjalan ke sini" Jisoo bisa mendengar suaranya sendiri yang sedikit bergetar. " Saya sudah menelponya, dia akan ke sini" seketika rasanya susah untuk bernapas dengan benar.
"Jadi.. apa ada yang bisa saya lakukan?"
"Apa golongan darah anda?" salah seorang perawat laki-laki berkacamata bertanya
"sa-saya belum memeriksanya" aku Jisoo
"Anda bisa mengikuti saya"
Perawat laki-laki berkacamata itu segera berjalan keluar ruangan diikuti Jisoo di belakangnya, pikirannya berkelana kemana-mana, merasa menyesal karna tak ingin memahami Irene, ia sama sekali tak pernah tahu apa yang terjadi dengan Irene, meski ia sama sekali tidak asing dengan penyakit hemofilia, harusnya ia menyadari keanehan dalam diri Irene, dimana gadis itu tidak bisa memakan sesuatu yang keras karena takut melukai mulutnya, dan dimana saat gadis itu terjatuh karena tak sengaja tersenggol Solar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Star [KJSxBJH]
FanfikceJoohyun tidak pernah tau kalau apa yang dia ucapkan dapat menyakiti hati orang lain, dia hanya tau bahwa dia spesial, selama ini dia menilai orang berdasarkan apa yang dia lihat dari film hingga akhirnya dia bertemu dan berurusan dengan jisoo , gadi...