Perkenalkan namaku (Namakamu) Adhisa. Usiaku menginjak ke 23 tahun. Aku bekerja disebuah toko butik sebagai pelayan pada customer. Aku lahir di Makassar namun besar di jakarta dan aku hanya tinggal seorang diri karena kedua orangtuaku sudah meninggal dan aku tidak mempunyai adik ataupun kakak. Paman dan bibiku pindah dan menetap di Makassar sementara nenek dan kakekku sudah meninggal juga. Orang tuaku meninggal ketika usiaku masih berumur 10 tahun. Ayahku sakit jantung sementara Bundaku mengidap penyakit gula yang sudah sangat kronis sekali sehingga merenggut nyawanya.
Setiap setahun sekali aku selalu berkunjung ke tanah kelahiranku yaitu Makassar. Disana aku berkunjung kerumah Paman dan Bibiku hanya untuk merayakan Lebaran bersama atau ketika tahun baru tiba
Aku di toko butik yang bernama "Boutique Kania's store" Ini sudah bekerja sekitar 1 tahun. Pemilik toko ini sangatlah baik kepadaku dan sudah menganggapku seperti adiknya sendiri. Aku bersyukur!
Aku digaji sebesar Rp. 6.000.000/bulan. Belum lagi aku selalu di beri uang tip untuk makan istirahat. Baik sekali boss ku itu.
Tling
Bell pintu berbunyi tanda ada yang masuk ketoko butik ini. Dengan senyuman yang ramah dan sopan (namakamu) menyapa customernya itu
"Selamat siang mba Dinda, Silahkan dipilih-pilih bajunya,"
Dinda-- customer setia datang-- selalu datang setiap seminggu sekali, Wanita itu terlihat dua tahun lebih tua darinya hanya tersenyum seraya mengangguk, "Siang mba (namakamu), ada baju yang baru gak?"
(Namakamu) tersenyum lebar, "Kebetulan baju keluaran terbaru banyak kami sediakan disini mba, Mba bisa pilih disebelah sini,"
(Namakamu) membawa Dinda kespace yang dimana terdapat pakaian-pakaian terbaru. Ia berdiri disamping Dinda yang tengah memilah baju yang ia maksud dengan senyuman yang tidak pernah luntur
"Mba, biasa ya? aku cobain dulu!"
(Namakamu) mengangguk cepat, "Mari saya antar."
*
"Gimana mba? Cocok gak bajunya?" tanya (namakamu)
Dinda tersenyum senang, "Cocok mba, Aku suka yang ini."
"Oalahh, bagus kalau begitu."
"Eumm-- mba, boleh tolong bawain yang ini? Aku mau milih-milih yang lain," Kekeh Dinda
"Bisa mba bisa, Sini saya bawain.."
*
"Mba, kirakira... Warna yang peach ini cocok gak buat aku?"
(Namakamu) terkekeh pelan, "Semua warna kayaknya cocok buat mba deh, Soalnya kalau saya lihat-lihat--" ia menatap keseluruhan customernya itu, "Mba cantik, terus kulit mba putih. Pasti mba tambah cantik deh!"
"Si mba bisa aja nih!"
"Sayang! Sorry aku telat,"
Dua wanita ini samasama menoleh kearah sumber suara dan menemukan seorang pria tampan pekerja kantoran-- itu terlihat dari kemeja dan juga jas yang ia pakai terlihat formal dan elegan namun sedikit acak-acakkan
"Mas iqbaal? Aku fikir kamu nggak beneran susulin aku," Ujar Dinda yang sepertinya Istri dari pria yang barusaja datang ini
(Namakamu) hanya tersenyum ramah pada kedua orang ini
"Mas? hey?"
Pria yang bernama Iqbaal itu terkesiap ketika ia tadi terdiam, "Hah? S-sorry sayang. Tadi kamu nanya apa?"
"Kenapa kamu susulin aku? Emang kamu gak ada meeting?"
Iqbaal menggeleng kecil sembari tersenyum, "Kebetulan hari ini aku lumayan santai, Nggak terlalu banyak pekerjaan,"
Sang istri hanya mengangguk paham, lalu tatapannya beralih pada (Namakamu) yang berdiri disampingnya, "Mba kayanya aku beli segitu aja,"
"B-baik mba, saya kemasi dulu ya. Sebentar," Ucapnya seraya membawa barang yang customernya itu beli
*
"Terima kasih ya mba sudah membeli di butik kami, Datang kembali ya mba,"
"Terima kasih kembali mba, Permisi."
"Permisi," Ujar iqbaal pada (namakamu)
(Namakamu) hanya mengangguk kecil diakhiri senyuman ramahnya
Dinda Annisa
Mas (Iqbaal Nathanian)
bersambung..
Gimana-gimanaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...