Ootd (namakamu) di part kali ini. tp gasama slingbagnya juga sih:)
p.s :
Gue ngetik ini sebelum puasa, so buat yg puasa. Tiati batal aokwowowwow
7.35 pm
Iqbaal, (namakamu) dan dinda sedang berada di ruang keluarga menonton film romantis. Tumben sekali (namakamu) dan dinda mau satu ruangan yang sama, itu karna permintaan iqbaal dan mereka sebagai istri yang baik harus mengiyakan. Iqbaal duduk diantara kedua istrinya, dengan (namakamu) yang memeluk pergelangan tangan kanan iqbaal sembari menyandarkan kepalanya di dada bidang iqbaal, sementara dinda ia hanya menyandarkan kepalanya di bahu kiri iqbaal
"Sayang,"
"iya mas," sahut (namakamu) dan dinda secara bersamaan membuat iqbaal terkekeh geli
"Aku panggil (namakamu) sayang," ujar iqbaal pada dinda, dengan segera wanita itu memalingkan wajahnya kearah lain seraya menegakkan tubuhnya tidak bersandar lagi
Ada rasa kekesalan yang menyelimutinya sekarang, Kenapa gak panggil nama aja sih?! batin dinda
"kenapa mas?" tanya (namakamu) sesudah ia meletakkan toples cookies yang ada digenggamannya tadi
"i need something from u, tapi jangan disini. Dikamar kita aja," Ujar iqbaal seraya bangkit dari duduknya disusul dengan (namakamu). Sebelum benarbenar pergi iqbaal melirik pada Dinda
"eum-- dinda.. Gapapa kan aku tinggal dulu?" Dinda hanya mengangguk kecil
"yuk!" iqbaal menarik tangan (namakamu) kearah tangga
Melihat kepergian mereka berdua membuat dinda kesal, ia mendengus. Bukan karna persoalan iqbaal yang memanggil tapi ia tau apa yang diinginkan iqbaal dari madunya itu, Pasalnya iqbaal juga pernah berbicarakan seperti itu padanya
"Loh mas, kok dikunci?"
"Duduk sana," Titah iqbaal tapi (namakamu) masih berdiri dibelakang iqbaal yang sedang mengunci pintu, lalu ia membalikkan tubuh dan mendapati (namakamu) yang tengah menatapnya dengan tatapan mengintimidasi "kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?"
"Mau apa sih mas? Mas mau apa?" tanya (namakamu) penuh curiga, Saat ini ia merasakan aura negatif pada iqbaal
iqbaal berjalan mendekat, "Aku mau hak'ku sebagai seorang suami sekarang,"
(namakamu) tertegun, Tuhkan benar dugaannya!
Iqbaal menepis anak-anak rambut (namakamu) yang menghalangi wajah cantik istrinya ini kedaun telinga, "kamu udah siap kan?"
(namakamu) menepis tangan iqbaal yang kini sedang mengelus wajahnya, "Aku gak bisa mas,"
Kening iqbaal mengeryit, "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...