8 'Salah atau tidak?'

2K 194 4
                                    

(Namakamu) tengah berada di sofa kecil didalam kamarnya, Ia tengah terdiam memikirkan apa yang tadi sore terjadi

"Kenapa harus aku? Kenapa tuhan?"

"Kasian mba Dinda,"

"Mas sayang sama kamu (nam),"

"Kamu masih sayang kan sama mas?"

"Dinda didiagnosa gak bisa ngasih aku anak (nam),"

Ucapan iqbaal kini berputar difikirannya. Ia kesal kenapa tuhan kembali mempertemukannya dengan iqbaal

"Aku gak mau nyakitin mba dinda sekalipun mba dinda udah membebaskan mas iqbaal."

tok!

tok!

Ia bangkit dari duduknya untuk membuka pintu karena ada tamu yang bertamu dimalam seperti ini

"Permisi,"

"iya sebentarr,"

clek!

"Selamat mal-- Mas iqbaal?"

"Ehh-- ehh-- Mas mau ngapain masuk kedalam?" tanya (namakamu) pada iqbaal yang dengan cepat membawanya masuk kedalam rumah dengan ekspresi wajah iqbaal yang terlihat tegang

Pria itu menutup pintu rumah (namakamu), lalu membalikkan tubuhnya, "Tadi aku dikejarkejar sama anjing (nam),"

(Namakamu) mengeryit, "Dikejar anjing? Perasaan di deket rumah aku gaada yang melihara anjing deh mas,"

Iqbaal menggeleng cepat, "Aku juga gak tau, Tibatiba aja aku di kejar,"

(Namakamu) terdiam sejenak, "yaudah deh, Mas duduk ya? Aku ambilin minum dulu,"

*

"Mas,"

"Kenapa (nam)?"

(Namakamu) menatap pada iqbaal yang tengah menyesap teh hangat yang tadi ia buat. Mereka duduk berjauhan dengan meja yang menjadi penghalang mereka

"Sebenernya kamu kesini ada urusan apa? Aku gak yakin kamu tibatiba aja dikejar anjing yang notabenenya gak ada sama sekali disekitaran rumah aku,"

Iqbaal tersenyum manis pada (namakamu), "Kamu tau aja aku bohong,"

"Mas, Aku gaenak sama Mba dinda. Ini udah malem, sebaiknya kamu--"

"Aku kesini hanya untuk menanyakan perihal persoalan tadi sore (nam), Kamu mau kan jadi istri aku?"

(Namakamu) menghela nafasnya, "Belum ada 24 jam aku mikirin hal itu mas, Dan sekarang kamu malah nanya lagi?"

"Kamu tau kan aku gak bisa nunggu lama-lama?"

"Tapi masss," rengeknya

Iqbaal terkekeh gemas, Sudah lama juga ia tidak melihat mantan pacarnya ini merengek seperti itu, "Ayolah! Kamu pasti masih mencintai aku kan?"

(Namakamu) terdiam membuat iqbaal bangkit dari duduknya lalu mendudukkan dirinya disamping (namakamu), "Kamu masih sayang sama aku kan?"

(Namakamu) memasang wajah tak enak pada iqbaal, "Mba dinda--"

"Jangan fikirin dinda. Dia sudah ikhlas jika aku menikah lagi (nam)," ujarnya seraya menepis anak rambut yang menghalangi wajah cantik (namakamu)

"Kasih aku waktu mas,"

Iqbaal menghela nafasnya, "Jujur aku gak tega untuk menikah lagi, itu sama saja aku menduai Dinda, Tapi (nam)--" ia menatap lekat pada (namakamu), "Aku hanya lelaki biasa. Bagaimana pun juga aku ingin memiliki anak,"

(Namakamu) menelan salivanya kuatkuatnya, "Tapi mas aku belum siap menikah,"

Iqbaal terkesiap, "Itu artinya kamu mau kan balik sama aku?"

(Namakamu) menghembuskan nafasnya lalu ia mengangguk kecil, membuat iqbaal bersorak gembira

"Ish, mas berisik!"

"Ups! Sorry-sorry!" ia menggenggam kedua tangan (namakamu), "Kamu beneran mau balikan sama aku kan (nam)?"

(Namakamu) menarik senyum manisnya seraya mengangguk, "iya mas, Aku mau!"

Dengan sekali gerakkan iqbaal menarik tubuh wanita yang dulu pernah ia cintai-- sekarang ia cintai. "Mas sayang sama kamu,"

Hati (namakamu) kini kembali merasakan kebahagiaan yang dulu sempat ia rasakan bersama iqbaal. Ntah kenapa ia merasa nyaman kembali bersama Mas-nya itu

Iqbaal melepaskan pelukan itu namun ia masih menggenggam kedua bahu (namakamu), "Kita pacaran aja dulu ya, Sampai nanti kamu siap, Aku akan memberitahu tentang hubungan kita sama Dinda."

"Iya mas,"







"Aku harap keputusanku ini tidak salah! Aku masih menyayangi mas iqbaal,"

bersambung...






𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang