26 'Dengan atau tanpa izin'

1.3K 199 7
                                    

⚠ vote 200+
⚠ komen 5+
⚠ readers 200+

500+ word just 4 u



Tegang

Dingin

Serius

Tiga kata itulah yang mampu menggambarkan suasana kediaman iqbaal dan Dinda. Di hadapan mereka sudah ada Orangtua mereka masing-masing

Aditya & Kirana Selaku orangtua Iqbaal

Frans & Hanin Selaku orangtua Dinda

Setelah mengetahui iqbaal yang akan menikah lagi dan juga siapa calon madunya itu, Dengan cepat dinda memberitahu masalah itu pada kedua orangtua dan juga mertuanya

Lalu apa tanggapan keempat orang tua itu?

Kita saksikan bersama-sama!

"Kami selaku orangtua dinda sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, Semua kami serahkan pada nak iqbaal saja." ujar Frans dengan pasrah ia melirik pada Dinda yang menatapnya memohon sendu

"Pahhh.."

"Semua salah kamu dinda, Kenapa kamu malah menyuruh iqbaal untuk menikah lagi? Kamu sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi," Frans menatap sendu Putrinya itu

Dinda menggeleng cepat lalu ia terduduk disamping Hanin

"Mah, Dinda nggak mau mas iqbaal nikah lagi, ma." Desis Dinda sembari menggenggam erat kedua tangan Hanin-- mamanya

Hanin tersenyum tipis seraya menangkup lembut wajah sang putri, "Betul apa kata Papah sayang," Ia terdiam sejenak, "Mamah sama papah udah gabisa berbuat apa apa lagi,"

Dinda memeluk erat Hanin dikala tangisannya semakin menjadi, Kirana yang melihat itupun terenyuh, Ia tidak tega melihat menantunya sebegitu tersiksanya

"Maafin ibu ya sayang? Ibu nggak bisa bantu apa-apa," Lirih Kirana disembrang sana

"Baal, apa kamu sudah memikirkannya matang-matang?" tanya Aditya dengan putranya itu, Memastikannya!

Iqbaal mengangguk yakin, "Iqbaal yakin yah, Lagipula iqbaal udah janji sama (namakamu),"

"(namakamu)?" desis kirana

Senyum lebar iqbaal kini terbit, "iya bu, Mantan iqbaal dulu yang sebentar lagi akan menjadi istri iqbaal,"

Sakit.

Hati dinda terasa sakit mendengar penuturan iqbaal. Suaminya itu nampak bahagia menceritakan tentang calon madunya

Sama sekali nggak mikirin perasaan aku

Kirana dan Aditya samasama saling melemparkan tatapan bingung satusama lain, "Mantan mu itu kan baal? yang dulu--"

"iya bu,"

"K-kenapa dia bisa nerima kamu lagi?" tanya Kirana dengan wajah yang kebingungan sekaligus terkejut

"Terlepas dari masalah dulu, Kami masih saling mencintai," sahut iqbaal

"Walaupun kamu mau menikah lagi, Tapi papah sangat berterima kasih sama kamu baal, Karena kamu nggak menceraikan Dinda," Ujar Frans

Iqbaal menghela nafasnya, Malas memang jikalau harus membicarakan ini lagi "Itu iqbaal lakuin karena iqbaal sebelumnya sudah berjanji sama Dinda untuk nggak cerain dia. Karna iqbaal tau, Dinda nggak mau jadi janda diusianya yang terbilang masih muda kayak gini, Kecuali.."

"Kecuali apa baal?" tanya Frans

Iqbaal menatap lekat pada Dinda yang sedang menatapnya dengan tangisan, "Kecuali kalau Dinda ingin bercerai sama iqbaal. Dengan senang hati iqbaal rela melepaskan," Ujar iqbaal dengan senyuman sinisnya

"Enggak mas!"

Iqbaal mendecih, "Buat apa kamu tetap jadi istri aku, Kalau kamu sendiri tidak merelakan aku untuk menikah lagi, Untuk apa dinda? Dulu kamu nyudutin aku melulu untuk cari perempuan lain, Tapi disaat aku sudah menemukan perempuan lagi, kamu malah kayak gini! Kalau aja kamu bisa berfikir jernih dan nggak ngambil kesimpulan untuk nyuruh aku untuk nikah lagi, Kejadian ini nggak akan terjadi dinda! Kita bisa adopsi anak, bayi tabung. Banyak cara untuk bisa membuat kita mempunyai anak!" Jelas iqbaal membuat Semua orangyang ada disini termangun termasuk Dinda

"Udah aku bilang, Aku menyesal mas!" Geram dinda membuat Hanin mengelus punggung sang putri

"Menyesal itu datang diakhir dinda, Semua sudah terlambat! Dihati aku sekarang sudah ada (namakamu), Aku sayang sama--"

"STOP MAS! STOP!" Dinda menggebrak meja dengan frustasi

Iqbaal bangkit dari duduknya lalu ia menatap tajam Dinda, "Aku akan tetap menikah, Dengan atau tanpa izin kamu," Ia melengos pergi

Dinda menatap sengit kepada keempat orangtua ini, Matanya memerah akibat emosi yabg menjadi

"Kenapa kalian nggak membela aku? Kenapa?!"

"Dinda, sabar dinda.." Ujar kirana

"Kami tau perasaan--"

"kalian nggak tau apa yang aku rasain!" Geram Dinda lalu pergi

bersambung...

maaf gaje :(

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang