28 'Drama Queen'

1.3K 232 13
                                    

⚠ vote 1k boleh ga? 200+ jg gpp
⚠ komen 5+
⚠ readers 1k boleh ga? 200+ jg gpp

1000+ word just 4 u




beberapa hari kemudian...


Kehidupan (namakamu) setelah menjabat sebagai istri iqbaal sangatlah membuatnya bahagia. Ia bersyukur akhirnya ia bisa memiliki iqbaal sepenuhnya ya walaupun tak dapat ia pungkiri ia harus berbagi suami dengan Dinda

Madunya itu sama sekali tidak menganggapnya ada dirumah ini. Tak apalah, itu tidak membuatnya rugi juga, yang terpenting iqbaal selalu menyayanginya

Kini ia sedang berada dikamar, iqbaal sedang ada dikantor dan beberapa jam lagi suaminya itu akan pulang. Sedaritadi kedua matanya terus memandang lembut cincin yang bertengger indah dijari manisnya, itu adalah cincin pernikahannya

"Aku sayang sama mas iqbaal,"

Senyumannya tak lekas luntur dari wajah cantiknya, Tangan kirinya ia ulurkan untuk mengelus cincin itu. Lagi, ia terus tersenyum dengan hati yang membuncah

Tibatiba saja ia teringat malam pertamanya bersama iqbaal. Pria itu bersikap lembut namun agresif sehingga membuatnya kewalahan. Pipinya memanas ketika memikirkan hal itu

"yaampunnnn, jadi malu," ujarnya sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Teringat satu adegan ketika ia hendak bergegas bangkit untuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket akibat keringat, namun iqbaal menahannya, padahal ia tahu suaminya itu sudah sangat kelelahan terlihat dari kedua matanya yang terpejam

"mau kemana sayang?"

(namakamu) tergugup, "A--aku mau ke kamar mandi mas, lengket badanku."

"uhm.." cukup lama iqbaal terdiam "jam berapa sekarang?"

Ia melirik pada jam dinding yang berdetak, "jam 2 mas, udah ah lepass mas,"

Tanpa aba-aba iqbaal malah menarik tangan (namakamu) sehingga membuat istrinya itu terbaring kembali disampingnya, "Just stay here," bisik iqbaal dengan suara yang serakserak basah namun berhasil membuat (namakamu) menegang

"mas tapi aku gerah,"

"Gerah karna kenikmatan," ralat iqbaal masih dengan mata yang terpejam

(namakamu) mendengus kesal, ia mendongak dan mendapati iqbaal yang sudah tertidur kembali, "Mas aku--"

"Ssstthh!"

Ia sudah memberikan semua yang ia punya untuk iqbaal. Iapun sudah menjadi wanita seutuhnya, wanita yang sebenarnya, Satu yang belum ia beri pada iqbaal. Anak

Ia harap ia akan segera hamil dan ia berharap iqbaal akan menceraikan dinda. Ia yakin jika ia meminta hal tersebut, Iqbaal pasti akan mewujudkannya

Pandangannya teralihkan pada perut datarnya, tangan kanannya ia ulurkan untuk mengelus perutnya, "Aku menunggu tuhan. Aku menunggu anakku bersama mas iq--" Ucapannya terhenti karna ia tersentak oleh gebrakan pintu dari luar yang sudah ia pastikan itu ulah Dinda

"PELAKOR! KELUAR KAMU!"

BRAK!

BRAK!

(namakamu) memejamkan kedua matanya sekilas, Ia mendecak. "Apaan sih tu orang? Ganggu aja!" Dengan malas ia bangkit dari duduknya lalu ia membuka pintu kamarnya tak lupa ia membuka lockdoor

Setelah membuka lebarlebar, ia melihat tampang amarah dari Dinda, membuatnya mengeryit

"Kenapa?" tanyanya tanpa basa basi dengan tampang wajah yang menantang

"Maksud kamu apa hah mengubah semua barang barang yang ada dirumah ini nggak pada tempatnya?!"

(namakamu) terdiam-- lebih tepatnya memasang wajah seperti sedang berfikir, "Oh? kenapa emang? masalah?"

"Jelas masalah! Kamu disini cuman numpang ya! Ini rumah aku sama mas iqbaal, Jadi kamu nggak hak untuk ngatur-ngatur!" Bentak dinda membuat (namakamu) tertawa sinis

"Excuse me. Maaf ya mba... Aku disini bukan numpang, Dan disini yang jadi istrinya mas iqbaal bukan mba aja, Tapi akupun sudah menjadi ISTRI mas iqbaal. Jadi otomatis rumah ini, Rumah aku juga," Ujarnya sembari tersenyum sinis

"Gausah terlalu banyak berharap sama apa yang udah kamu ambil dari aku (namakamu)!" desis Dinda dengan penuh penekanan

"Uhm, bukannya kebalik ya? Harusnya disini yang gausah terlalu banyak berharap itu kamu, Kamu mba dinda." Ujar (namakamu) disertai tatapan sinisnya

Dinda mengeryit, "Maksud kamu apa?"

"Gini deh aku kasih tau ya, Kamu tuh cuman istri yang nggak bisa apa-apa, Ngasih anak aja nggak. Jadi buat apa mas iqbaal masih menganggap kamu sebagai istrinya? Nggak lama lagi juga mas iqbaal pasti akan ninggalin kamu," Ujar (namakamu) dengan angkuhnya

Dinda meneteskan airmatanya, "Jangan sekalikalinya kamu mencoba untuk merendahkan aku (namakamu),"

(namakamu) tertawa kecil, "Aduh, mba.. mba. Siapa yang ngerendahin kamu sih? Aku ngomong sesuai fakta," ia mendekat kearah wajah dinda yang menatapnya dengan tatapan tajam, "Kalau mba merasa tersindir, Lebih baik mba pergi. okay?"

"Kurangajar ya kamu!" Dinda mendorong (namakamu) hingga madunya itu terjatuh membuat (namakamu) meringis kesakitan

"AHHH!"

Dinda tersenyum sinis melihat (namakamu) yang kesakitan seperti itu, "Aku nggak akan pergi ninggalin--"

"(NAMAKAMU)!!!"

"APA YANG KAMU LAKUKAN DINDA?!"

Tibatiba saja iqbaal datang tepat ketika dinda mendorong (namakamu). Dinda membalikan tubuhnya karna ia membelakangi suaminya itu, "m-mass?"

"PERGI KAMU!"

(namakamu) terus meringis kesakitan, hingga akhirnya tangisannya pecah ketika mengetahui iqbaal pulang. Ini kesempatannya membuat iqbaal dan dinda bertengkar dan pisah tentunya

"M-mass, shhh! s-sakit mas,"

Pandangan iqbaal beralih pada (namakamu) yang tergeletak lemah, "(namakamu)," lirihnya

Lalu tatapanya beralih kembali pada Dinda yang memasang wajah ketakutannya, "APA YANG KAMU LAKUKAN HAH?! (NAMAKAMU) ITU ISTRI AKU DINDA!"

"Dia yang memulai semuanya mas! Bukan aku!" Bela dinda menggertak

Iqbaal tertawa sinis, "Apa harus dengan cara seperti ini menyelesaikan suatu masalah?! APA HARUS SEPERTI INI DINDA?!"

Dinda menunduk dengan tangisan yang menjadi, "hiks!"

Jauh dalam hati (namakamu), walaupun dari luar ia meringis tapi dalam hatinya ia tertawa bahagia melihat iqbaal memarahi dinda demi membelanya

"M-mass, shh! u-udah masss,"

Iqbaal sampai terlupakan akan kehadiran (namakamu), ia terlalu fokus untuk menggertak istri pertamanya ini. Dengan cepat ia membantu (namakamu) untuk bangkit

"Pelan-pelan sayang,"

"awss, s-sakit mass!"

Dinda mendecih melihat (namakamu) yang terlalu drama seperti itu. Padahal tadi demi apapun ia mendorong madunya itu tidak terlalu kencang. Daripada harus menyaksikan dramaqueen ini lebih baik ia pergi. (namakamu) yang melihat itupun hanya tersenyum kecil


bersambung....

Duduudududu.

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang