⚠ vote 100+
⚠ komen 5+
⚠ readers 100+500+ word just 4 u
udah ah gue mau istirahat dlu.
ditunggu 1k readersnya. darkreaders jauhjauh.
"Mas,"
"kenapa sayang?"
"Gatau kenapa... Setelah kejadian kemarin bikin aku gaenak hati sama mba dinda," (namakamu) menatap sendu iqbaal
"sayang kamu jangan--"
"Aku jahat mas sama mba dinda, hiks!"
"Enggak sayang, kamu nggak--"
brak!
"Aku jahat mas!"
"Aku sayang sama kamu, tapi aku nggak boleh nyakitin mba dinda,"
iqbaal menggeleng seraya menggenggam erat kedua tangan (namakamu), "Jangan nangis please,"
(namakamu) melepas genggaman itu, lalu ia gunakan kedua tangannya untuk menghapus air matanya, "aku jahat mas," ucapnya terkesan berbisik
"Enggak sayang, kamu nggak jahat." ujar iqbaal seraya menangkup wajah (namakamu) mengelus kedua pipi gadis itu dengan kedua ibu jarinya
"Lihat aku,"
iqbaal menatap lekat (namakamu) yang menatapnya sendu, "Justru kamu bakalan jadi jahat kalau kamu ninggalin aku, dan ngebiarin aku hidup sama dinda yang sama sekali tidak bisa membuat aku bahagia,"
(namakamu) bungkam. Apakah ucapan iqbaal benar?
"Jangan sekali kali lagi kamu berfikiran seperti itu, okay?"
(namakamu) menghembuskan nafasnya lalu ia mengangguk kecil membuat iqbaal tersenyum
"Maafin aku mas,"
"nggak ada yang perlu dimaafin sayang, Kamu nggak salah apa apa," Ujar iqbaal menarik tubuh (namakamu) untuk ia peluk
Lokasi saat ini mereka sedang berada di salah satu cafe, kenapa mereka bisa berpelukan manja karna iqbaal memesan private room
"Mas,"
iqbaal berdehem
"Aku fikir.." ia terdiam sejenak, "Kita nggak bakalan bareng bareng lagi,"
Sebelum menjawab iqbaal mendahului untuk mengecup kening gadisnya itu, "Itu artinya kita berjodoh,"
(namakamu) mendecih, "Berjodoh tapi aku harus jadi yang kedua,"
"Yang penting kita berjodoh sayang,"
"Kamu janji kan mas, akan selalu ada disamping aku?" Pertanyaan itu mampu membuat iqbaal melepaskan pelukan itu
"Nggak kebalik ya?"
(namakamu) mengeryit bermaksud untuk menyuruh iqbaal akan meneruskan ucapannya
"yang harusnya bilang kayak gitu tuh, Aku. Bukan kamu,"
"ya tapi sama aja, Siapa tau aja kamu masih dendam--"
"udah gausah dibahas, Males dengernya!"
"Darimana aja kamu mas? Jam segini baru pulang kamu?!"
Iqbaal melepas cekalan dinda dengan kasar seraya menatap tajam istri pertamanya itu tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab
"Jawab mas! Jawab!"
"Emang kenapa kalau aku baru pulang? Masalah?"
"IYA! itu masalah untuk aku mas! Kamu pasti habis ketemu sama cewek pelakor itu! IYa kan?!"
Iqbaal mendesah, "Jangan sekali-kali kamu sebut (namakamu) dengan sebutan pelakor, Paham?" ujar iqbaal dengan pelan namun tajam
"Oh? gitu ya? Tapi itu emang kenyataannya mas! KENYATAANNYA KALAU DIA PELAKOR!"
plak!
"Jaga ucapan kamu dinda! (Namakamu). Bukan. Pelakor!" Geram iqbaal sembari menunjuk pada dinda yang sedang memegang pipi kirinya akibat tamparan dari tangannya sendiri
"Tega ya mas! Kamu tega nampar aku, demi ngebelain dia! TEGA KAMU MAS!" bentak Dinda
"KAMU YANG MEMBUAT AKU SEPERTI INI DINDA! KAMU YANG MEMBUAT AKU HARUS NAMPAR KAMU! KAMU KETERLALUAN TAU NGGAK!" bentak iqbaal dengan kedua mata yang memerah
"KAMU YANG KETERLALUAN MAS! KAMU UDAH KDRT SAMA AKU!"
"KAMU BERUBAH TAU GAK!"
Iqbaal tersenyum sinis, "Saya berubah karena ulah kamu sendiri, Dinda." Tanpa babibu ia melengos pergi meninggalkan dinda yang sudah acak-acakan akibat ulah iqbaal
"Hiks! Kenapa jadi kayak gini tuhan?" lirih dinda. Wanita itu menjatuhkan dirinya kelantai sembari terus memegang bekas tamparan iqbaal yang masih terasa panas di pipi kanannya
bersambung...
aku tau kalian gasuka kan sama tegar 2 ini:)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...