23 'Restu'

1.3K 193 5
                                    

ditunggu votenya. mksih

Om tante
paman bibi sama aja kan yak!

900+ word just 4 u

⚠ vote 100+
⚠ komen 5+
⚠ readers 100+

tinggalin jejak kalian dong. biar gue semangat buat ngetik nextpart walaupun part yang seharusnya di up ga sengaja gue ga save karna hp tbtb mati. TAPI! gue ttp ketik ulang, gabisa restore pdhl:)




"Mas aku pengen ikut please,"

"Nggak bisa dinda, Kamu kenapa sih ngeyel banget!"

Dinda menatap sedih iqbaal, "please mas,"

"Sekali enggak tetap enggak! Udah yah aku mau pergi, Ntar aku telat lagi." Ujar iqbaal seraya menarik kopernya menuju luar rumah namun baru beberapa langkah ia kembali dicekal oleh Dinda

"Masss.. massss hh! please mas, Aku mau ikut! Aku nggak mau mas berduaan sama wanita itu,"

iqbaal menepis kasar kedua tangan Dinda, "Shh! Siapa yang berduaan sih? Udah aku bilang, Aku ke makassar karna ada pekerjaan!" Alibi iqbaal

"BOHONG! mas bohong sama aku! hiks! mas nggak mungkin pergi keluar kota tanpa sekretaris mas, hiks! mas nggak mungkin keluar kota secara tibatiba kayak gini!" tangis dinda semakin menjadi membuat iqbaal tidak tega melihat istri nya itu menangis, walaupun dihatinya kini terdapat (namakamu), namun tidak dapat ia pungkiri ia masih mencintai Dinda

Iqbaal mendecak kesal, "Okay fine okay! Aku kesana memang bukan untuk bekerja! Puas kamu!"

"Terus untuk apa hah?! Untuk apa mas!" Bentak Dinda

"Untuk meminta restu keluarga calon istri keduaku," Desis iqbaal dengan pelan sembari menatap kearah lain

Dinda terkejut mendengar penuturan iqbaal. ia membekap dan airmatapun tidak dapat ia bendung lagi, "hiks! Ng--nggak mas, NGGAK!"

"AKU NGGAK MAU KAMU NIKAH LAGI MAS!" Dinda menjatuhkan tubuhnya begitusaja dengan airmata yang semakin deras membuat iqbaal dengan terpaksa menyuruh istrinya itu untuk berdiri namun Dinda enggan

"Ayo bangun dinda, Jangan seperti anak kecil!"

Dinda menatap tajam iqbaal, "Anak kecil kamu bilang?! ANAK KECIL?!"

PLAK!

Iqbaal memegang panas pipinya yang barusaja ditampar keras oleh Dinda. Baru kali ini istrinya itu bermain fisik terhadapnya, Ia yang justru suaminya saja enggan untuk berbuat seperti itu

"Nampar aku? hm?" iqbaal tersenyum miring

Dinda bangkit berdiri, "AKU NGGAK AKAN NAMPAR KAMU DULUAN! KALAU KAMU NGGAK NYAKITIN HATI AKU MAS!" bentaknya

Iqbaal menatap lekat dinda, "Seharusnya disini siapa yang disalahkan hah? Aku apa kamu?! SIAPA?!"

"KAMU YANG MEMULAI SEMUA PERMASALAHAN INI! KAMU JUGA YANG MENDESAK AKU UNTUK MENCARI WANITA LAIN! APA KAMU LUPA HAH?!" 

Dinda terdiam kaku

"Sekarang terserah kamu! Yang terpenting aku akan tetap menikah," Ujar iqbaal penuh penekanan lalu ia mengambil kopernya yang tergeletak dilantai melengos pergi meninggalkan Dinda yang kini terdiam sambil menangis

"hiks! Aku nggak mau kamu nikah lagi mas, aku nggak mau.."



*


"Rumah om sama tante kamu masih tetap di rumah yang dulu kan sayang?"

"iya mas, Masih disana kok!"

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang