Ni gue ga paham soal ceraimencerai, pengadilan or etc! But, Gue ampe puyeng harus ketik katakata yang bagus buat dibaca, So kl ada yg salah. Mon maap gue belum kewong, dan ga mau cere juga si, Amit2. Dan gue ini ngasal doang OKE!
Chill dulu. Biar emosi lu pada mereda okay!
2 part lagi TEGAR 2 selesai.
klo part ini tembus 200 readers 10 komen, gue up lagi.
Seperti apa yang diucapkannya beberapa hari yang lalu bahwa dirinya akan 'pisah dengan iqbaal itu benar adanya, Dan hari ini tepatnya 30 menit yang lalu ia sudah mendatangi pengadilan tanpa sepengetahuan iqbaal dan dinda tentunya. Hubungannya dengan iqbaal sudah tidak bisa dipertahankan lagi, Ia sadar ini salahnya tapi tidak sepenuhnya, Iqbaalpun ikut andil dalam hal ini, kalau Dinda? ahh sudahlah!
Menurut sekretaris pengadilan, jadwal acara ketuk palu akan diselenggarakan dua hari setelah pengiriman surat gugatan, Nah berbicara soal surat gugatan, Surat tersebut akan dikirim untuk iqbaal 4 hari lagi, Ia harap tidak terjadi kegaduhan?
Untungnya sebelum pergi ke pengadilan ia sempat mencari tahu, apa-apa saja yang harus dibawa olehnya. Misalnya: Dokumen, kartu nikah, dll. Pokoknya yang menyangkut dokumen pernikahan dia sikat!
Ia sempat teringat akan pertanyaan dari sekretaris pengadilan yang mungkin menurutnya lucu, Apakah anda yakin akan menggugat pak iqbaal?
Awalnya, ia sempat ragu untuk menjawab. Hih! Menjawab saja ragu apalagi membuka mulut. Namun tibatiba saja terlintas dipikirannya tentang perlakuan buruk iqbaal terhadapnya membuatnya seketika menjawab IYA dengan tegas dibarengi dengan raut wajah serius
Ada rasa ingin mempertahankan, Namun ia sudah tidak kuat untuk menghadapinya. Pilihan untuk menjadi istri seorang iqbaal nathanian, Apalagi menjadi istri kedua itu sangatlah risky
Dulu ia begitu yakin untuk menikah dengan iqbaal. Berekspetasi akan bahagia selalu bersama iqbaal walaupun harus tinggal satu atap dengan istri pertama iqbaal, yaa itu hanya ekspetasi dan kenyataannya tidak seindah yang ia bayangkan. beribu-ribu kali ia berucap mohon maaf kepada Om dan tantenya lewat batin. Karna ia tidak siap untuk berbicara langsung pada pengganti kedua orangtuanya itu sekalipun ia atau mereka sedang bertukar kabar, Ia sangat bersalah dan berdosa pada Om dan tantenya itu. Sungguh!
Lebih baik ia menjanda daripada harus menerima perlakuan buruk iqbaal. Lelaki bukan hanya iqbaal saja, Ia yakin diluaran sana masih banyak lelaki yang menyayanginya dengan tulus tidak seperti iqbaal yang tulus hanya sekejap selayaknya menjentikkan jari tengah dan jempol saja
(Namakamu) memejamkan kedua matanya lagi-lagi ada rasa gundah yang kini ia rasakan. Kegundahan mengenai rencananya untuk bercerai dengan iqbaal. Apa pilihannya sudah bagus? Ia tahu, rencananya ini akan menimbulkan hal negatif pada dirinya maupun keluarga kecilnya bersama iqbaal. Semoga saja ia tidak salah ambil jalan lagi,
"Semoga," Lirihnya
"Semoga kenapa (nam)?"
(Namakamu) mengerjap, "Hah? kenapa ra?" Haduh! Kelamaan melamun memikirkan tentang rencananya ini sampai ia tega melupakan sejenak keberadaan Tiara dihadapannya. Ia yakin, sedaritadi wanita yang sebentar lagi berstatus akan menjadi istri milik oranglain ini sudah berkalikali menyadarkannya dari lamunan
"Kamu kenapa sih (nam)? Daritadi diem mulu, Aku tanya gak jawab! Sebel tau gak sih!"
Benar kan dugaannya! Tidak salah lagi.
"Maaf ra, Aku tadi 'agak kedistrack," Alibinya sembari terkekeh hambar
Tiara menyipitkan kedua matanya, Curiga. Membuat (namakamu) menatapnya bingung, Lebih tepatnya aneh. "Kenapa sih ngelihatinnya gitu banget?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...