43 'Akhir'

2.8K 260 59
                                    

Selamat membaca :) semoga ngefeel ya!











tok!

tok!

tok!

Tiga kali suara ketukan palu itu artinya (namakamu) sudah sah bercerai dengan iqbaal. Satu sisi (namakamu) merasa lega, Namun sisi lain (namakamu) merasa sedih, sebab ia harus mengorbankan perasaan cintanya pada iqbaal. Semoga suatu saat nanti ia bisa mendapatkan pria yang baik yang mencintainya dengan sepenuh hati, Ia berjanji ia tidak akan menunda kehamilan, Ia tidak akan mengulangi kesalahannya sama seperti dulu ketika ia masih bersama iqbaal

"Mba, Kalau begitu saya pamit duluan ya?" pamit Nicko-- Lawyernya

(namakamu) yang masih terduduk di kursi penggugat sembari melamun, tersadar ketika lawyernya berbicara padanya, "Eugh-- i-iya pak. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan bapak pada saya,"

Nicko hanya mengangguk seraya tersenyum, "Saya senang bisa membantu mba, Permisi."

(Namakamu) mengangguk lalu ia bangkit dari duduknya ketika ia hendak melangkahkan kakinya, Tibatiba saja ada yang mencekalnya membuatnya menoleh dan mendapati iqbaal yang menatapnya sendu

Dalam hati (namakamu) mengumpat, Ia lupa disini masih ada iqbaal dan dinda. Itulah yang ia kenal, Karna memang mereka berdua yang ia kenal, Terlepas dari lawyer iqbaal dan juga orangorang yang bekerja di pengadilan

(namakamu) tersenyum kecut pada iqbaal dan juga dinda. Ia melepas genggaman iqbaal, namun pria itu menahannya

"Mas lepas,"

"Nggak!"

Dinda menampilkan sorotan wajah kesal, dan itu bisa (namakamu) lihat. Biar bagaimanapun, Ia dan juga iqbaal sudah tidak mempunyai hubungan lagi selain mantan suami istri, Jadi ia harus tau diri, Ia tidak boleh membuat dinda yang notabenenya istri sah iqbaal

"Mas, lepas mas. Aku mohon!" ujar (namakamu) dengan lembut

Bukannya melepas iqbaal malah mempererat cekalannya membuat (namakamu) terperanjak

"Mas! Gaenak sama mba dinda, Kasian dia mas, Aku mohon."

Iqbaal menggeleng cepat, "Aku memohon sama kamu, Untuk jangan menceraikan aku apakah kamu mau mengiyakannya?"

(namakamu) menggeleng kecil ia meringis kesakitan efek genggaman tangan iqbaal yang keras, "Mas, lepas mas, S-ssakit.." Lirih (namakamu)

Melihat ekspresi seperti itu membuat iqbaal mendecak sebal bersamaan dengan itu ia melepaskan genggamannya

(namakamu) mengelus pergelangan tangannya yang tercetak merah Lalu tatapannya beralih pada iqbaal, "Aku mohon sama kamu, Jangan ganggu atau temui aku lagi mas, Aku udah gak mau berurusan sama kam--"

"Tapi (nam)--"

"Apapun itu mas! APAPUN!"

"Ck! Udahlah mas, Gausah di perbelit segala." Sahut Dinda melirik sinis pada (namakamu)

(Namakamu) yang mendapatkan tatapan seperti itu hanya tersenyum kecil, "Bener apa kata mba dinda mas, Gausah diperbelit lagi. Kehidupan aku sama kamu, udah selesai. Kita udah gaada hubungan apa-apa lagi,"

Iqbaal mendengus kesal seraya mengusap wajahnya gusar, "Kamu yang sudah mengakhiri semuanya (nam), BUKAN AKU!"

(Namakamu) memejamkan kedua matanya, Sudah cukup ia harus meladeni ucapan iqbaal. Karna itu tidak akan ada habis-habisnya. Daripada harus berlama-lama lagi disini, Lebih baik ia harus cepat-cepat pergi

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang