"Mba, aku aja yang anterin makanan buat mas iqbaal," (namakamu) menghampiri dinda yang tengah menyiapkan makanan makan siang untuk iqbaal kedalam rantang-- apadahtuh
Tadinya dinda yang akan ke kantor tapi karna (namakamu)-- madunya itu ingin mengantarkan jadi yasudah ia anggukan kepala saja, Ia malas untuk berargumen
"Makasih," ujar (namakamu) lalu melengos pergi membawa rantang misting itu
"Mas, aku ke kantor kamu ya.. Nganterin makanan buat makan siang nanti," (namakamu) menelfon iqbaal ketika ia sedang berada di mobil disupiri oleh supir pribadi dinda dan (namakamu)
"Lho, bukannya dinda ya sayang?"
(namakamu) mendengus, "emang kenapa kalau aku? ga boleh?"
"bukannya gitu sayang, Soalnya tadi dia telfon sama mas, terus dia bilang kalau dia yang bakalan nganterin makanan buat mas,"
(namakamu) hanya terdiam, "yaudah, yaudah.. Sebentar lagi aku nyampe. Bye!"
"Duh, mana aku gatau ruangannya lagi," Batin (namakamu)
Ketika (namakamu) sudah sampai ia segera keluar dari mobil lalu berjalan kearah resepsionis kantor iqbaal. Kebetulan ini adalah kali pertamanya ia datang kekantor iqbaal
"eum-- mba, maaf saya mau tanya kalau ruangan mas iq-- pak iqbaal dimana ya?"
Wanita bernametag Intan itu nampak kebingungan, "Mba siapa? ada perlu dengan pak iqbaal?"
(Namakamu) tersenyum manis, "Saya istrinya pak iqbaal," Ujarnya dengan bangga
"I-istrinya? bukannya istrinya pak iqbaal itu--"
"Shh! Mba, Gausah banyak omong bisa? Mba tinggal kasih tau sama saya dimana ruangan mas iqbaal aja susah amat sih?" ujar (namakamu) kesal
"Mba mau membohongi saya kan? Jangan ngakungaku jadi istrinya pak iqbaal deh mba, Pak iqbaal itu udah punya istri dan istrinya itu Ibu Dinda"
(namakamu) mendecak kesal lalu ia melengos pergi, lebih baik ia menanyakan ke karyawan lagi aja. pikirnya
"Tinggal kasih tau doang, ribet banget sih?" gerutunya
bruk!
"Adududuhh-- maaf mba,"
"Aws!""Maaf ya mba-- lho, (namakamu)? kamu (namakamu) kan?"
(namakamu) mengeryit seraya menatap lekat pada wajah seseorang yang tengah menatapnya dengan sumringah, "siapa ya?"
"Kamu lupa? Ini aku Doni. Teman kelas semasa SMA dulu, "
(namakami) terdiam sejenak mencerna ucapan dari pria yang mengenalkan dirinya sendiri. "Siapa sih?"
Pria yang bernama Doni ini, mulai kewalahan, "Oke.. Kamu inget ini gak? Jangan suka cemburut (nam) nanti ada--"
"Nenek ompong yang cubit pipiku?" Tebak (Namakamu) dengan wajah sumringahnya
"Nah! Inget juga ternyataa,"
"yaampun don, kamu apa kabar? Lama kita ga ketemu ya?"
Doni tersenyum seraya mengangguk kecil, "iya nih, Lama banget. Terakhir pas kita lulus sekolah,"
(namakamu) mengangguk setuju, "Ohiya, kamu lagi ngapain disini? Kerja disini? Jadi apa?"
"iya, Aku disini dibagian kelolaan data biaya masuk. Kamu disini ngapain? Kayaknya kamu bukan karyawan disini ya?"
(namakamu) tersenyum kecil, "Ini.. Aku mau nganterin makan siang buat suami aku."
Doni terkejut, "S-suami? kamu udah nikah? kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...