⚠ vote 1k boleh ga? 200+ jg gpp
⚠ komen 5+ boleh?
⚠ readers 1k boleh ga? 200+ jg gpp1000+ word just 4 u
satu kata untuk iqbaal di part kali ini : Mohon bersabar ini ujian.
Hari ini iqbaal libur. Ia memutuskan untuk menghabiskan waktu dirumah bersama kedua istrinya, haha. Dan kini ia sedang berada di ruang keluarga menonton tv dengan (namakamu) yang ada disampingnya
"Sayang, tolong bikinin aku kopi dong..." pinta iqbaal pada (namakamu) yang sedang menikmati cemilan yang ada didalam toples yang sedang digenggam oleh wanita itu
"Males ah mas, suruh aja tuh mba dinda."
iqbaal menghela nafasnya, Sudah kesekian kalinya (namakamu) menolak perintahnya, baiklah mungkin ia harus mengerti. "DINDAA!!"
"Berisik mas ih!" ujar (namakamu) menatap kesal pada iqbaal
"iya maaf--"
"kenapa mas?"
Iqbaal menoleh dan mendapati dinda berdiri di samping mereka, ia tersenyum kecil, "Tolong buatin mas kopi ya?"
Dinda terdiam lalu tatapan tertuju pada madunya yang bisabisanya bersantai, "Kenapa kamu nggak nyuruh istri kedua kamu aja?"
"(namakamu) lagi males,"
Dinda tertawa hambar, "Disuruh sama suami kok males sih? Katanya bakalan jadi istri yang baik," sindirnya membuat iqbaal dan (namakamu) yang tengah menonton menoleh
"Maksud mba apa ya?" tanya (namakamu) dengan nada bicara yang tidak suka
Iqbaal menghela nafasnya, ia sudah bosan sekali melihat adegan yang membuatnya jengah
"Maksud aku itu, Katanya kamu bakalan jadi istri yang baik, itu kan yang kamu selalu bangga-banggain? Tapi mana buktinya? Mas iqbaal nyuruh kamu bikinin kopi aja, kamu malah nolak! Dasar-- istri gak becus," Desis Dinda lalu ia pergi melengos menuju dapur
(namakamu) naik pitam hendak bangkit dari duduknya namun dengan cepat iqbaal tahan, "Udah sayang, gausah didengerin,"
"Tapi mas, dia udah caci maki aku! Masa aku harus biarin dia kayak gitu sih?! Mikir dong mas!" Sentak (namakamu) dengan kesal
"Sayang please.." lirih iqbaal membuat (namakamu) diam namun masih dengan tatapan kesalnya
tring!
tring!
Suara itu terdapat dari dinda yang tengah mengaduk kopi yang dipinta oleh iqbaal tadi. Sebentar lagi ia akan memberikan kopi itu untuk iqbaal
"Kasian deh yang jadi babunya mas iqbaal,"
Dinda menoleh, dan mendapati (namakamu) yang berdiri disampingnya sembari tersenyum sinis
"Saya istrinya, kalau kamu lupa."
"Istri sih ya istri, tapi kan jangan selalu nurut apa kata suami. Kita sebagai istri juga butuh 'me time," Sahut (namakamu)
"iya, kamu bener! tapi harus tau diri jugalah! Mas iqbaal pasti bakalan bosen sama istri yang gak becus kayak kamu!" cibir dinda, "Suami itu maunya dilayani, Bukan ditolak terus menerus, lama kelamaan juga," ia mengangkat kedua bahunya acuh, "Kadar cinta dan kasih sayangnya pasti akan semakin berkurang, dan ninggalin deh!" Kekeh dinda dengan sinis
"Jadi maksud kamu mas iqbaal akan ninggalin aku gitu?!" Geram (namakamu)
"Bisa dibilang seperti itu,"
(namakamu) tertawa sinis, "Harusnya yang ditinggal sama mas iqbaal itu kamu! Kamu nggak bisa ngasih mas iqbaal anak, Buat apa kamu bersikap baik sama mas iqbaal, menuruti semua yang dia inginkan, kalau ngasih anak aja kamu nggak bisa, buat apa hm?! Itu namanya sia-sia,"
Dinda lagi lagi merasa tersakiti mendengar sindiran keras dari madunya ini. Hatinya terasa tercubit panas, "Ini nggak ada sangkut pautnya sama kekurangan aku ya!" geramnya penuh penekanan
(namakamu) tersenyum senang, ia berhasil membuat dinda merasa tersindir, "Hm.. Nggak ada sangkut pautnya ya? Tapi-- bukannya iya ya? Kok bingung sih aku?"
Dinda melangkah mendekat kearah madunya ini dengan tatapan benci, "Saya nggak pernah sedikitpun mengungkit semua keburukan kamu ya (nam), Tapi kenapa kamu selalu mengungkit kekurangan saya? Kamu jauh lebih buruk dari saya, Wanita perebut suami orang!"
"Oh, jelaslah! Saya nggak punya sedikitpun keburukan yang mba maksud. Dan tunggu sebentar-- Tadi mba bilang apa? Saya wanita perebut suami orang?" ia tertawa sinis, "Denger ya mba baik-baik, Saya itu bukan wanita perebut suami orang, Saya nikah sama mas iqbaal, saya menjadi istri keduanya diapun karna ulah mba sendiri. Siapa suruh kamu terus menerus nyudutin mas iqbaal untuk nikah lagi? Mau sok tegar kamu? mau dibilang istri penuh dengan kesabaran? Cih! Pencitraan!" Cibir (namakamu) penuh dengan lirikan sinisnya
Dinda meneteskan airmatanya, "Asal kamu tau ya, Dimana-mana wanita perebut itu hanyalah sampah dimuka bumi ini. Kamu nggak akan pernah ngerasain kebahagiaan diatas penderitaan aku,"
(namakamu) memasang wajah ketakutannya, "Aduhh, takut banget! Serem deh," ujarnya diakhiri tawa sinis
"DASAR PELAKOR!!" teriak dinda didepan wajah (namakamu)
"SAYA BUKAN PELAKOR! KAMU YANG NGGAK BECUS JADI ISTRIII!" balas (namakamu) tak kalah hebohnya
"KAMU YANG NGGAK BECUS! BISA BISANYA KAMU--"
"STOP!!!"
(namakamu) dan dinda sama sama menoleh kearah sumber suara dan mendapati iqbaal yang terdiam menatap mereka dengan penuh kekesalan
"Mas iqbaal,"
"M-mass.."Baik dinda dan (namakamu) samasama merasa takut ketika iqbaal mulai berjalan kearah mereka dengan tatapan tajamnya
"Bisa nggak sih kalian gausah ribut terus?"
"maaf mas," ujar dinda pelan sementara (namakamu) hanya menunduk
Terdengar helaan nafas berat iqbaal, "Hari ini aku libur. Dan aku ingin menikmati masamasa liburku ini bersama kalian berdua tanpa adanya perdebatan, Apa itu nggak bisa kalian lakuin?"
(namakamu) mendongak, "Maaf mas, Lagian ini bukan salah aku, Salah dia!" Liriknya sinis pada dinda
"Jangan kamu nuduh aku sembarangan!" Desis dinda
"Heh! Tapi kamu yang--"
"KALIAN SEMUA SAMASAMA SALAH!" Gertak iqbaal membuat dinda dan (namakamu) terkejut
"Nggak ada yang aku bela disini," Lanjut iqbaal pelan
(namakamu) memasang wajah kesalnya pada iqbaal dan itu dapat iqbaal lihat, Tanpa aba-aba (namakamu) melengos pergi meninggalkan dinda dan iqbaal didapur. Tak lama dari itu dindapun melengos pergi dan kini iqbaal sendiri
Iqbaal mengusap gusar wajahnya, "Astaga, kenapa jadi gini?"
bersambung....
Duh, kliwettt!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...