31 'Ingin play on bed'

1.2K 162 10
                                    

⚠ vote 1k boleh ga? 500+ jg gpp
⚠ komen 20+ boleh?
⚠ reader 1k boleh ga? 500+ jg gpp

1000+ word just 4 u



HI IM BACK!








(Namakamu) sedang terduduk di kursi pantry ditemani dengan jus orange yang tadi ia buat sendiri tangan kanannya menggenggam ponsel yang sedang ia gunakan terlihat dari pergerakan jempolnya sepertinya wanita itu sedang menscroll laman instagram

Senyumnya terbit ketika ia melihat salahsatu postingan dari-- ntah dari siapa ia tidak mengenal orang itu. Postingan itu menampilakan video bayi lucu sekitar berumur 5 bulan, itulah yang membuatnya tersenyum

"Lucu banget,"

"Nanti anak aku sama mas iqbaal pasti lucu banget lebih dari bayi ini," desisnya seraya terus melihat video itu

Namun tibatiba saja senyumnya lunutr seketika ketika membicarakan perihal anak, "tapi-- Aku belum siap."

"Aku nggak mau badan aku jadi berubah,  aku masih pengen berdua sama mas iqbaal." (namakamu) menghela nafasnya 

Tanpa ia sadari sepasang mata menatapnya dari kejauhan.  Itu iqbaal

pov iqbaal

"(namakamu) mana ya?" desisnya ketika menuruni anak tangga

"SAYANG!!"

Hening. Tak ada sahutan sama sekali. Setelah selesai menuruni anak tangga, tangan kanannya menyentuh leher, "Haus,"

Langkah kaki iqbaal berjalan menuju dapur namun pada saat akan benarbenar masuk kedapur, tibatiba saja kedua matanya menangkap sosok yang ia cari

"(namakamu)," desisnya

Senyum iqbaal terbit ketika mendengar penuturan istrinya itu yang pastinya tanpa sepengetahuan (namakamu), ternyata istrinya itu sedang membayangkan sesosok bayi mungil hadir di keluarga kecilnya itu. Namun senyumnya berubah menjadi datar ketika mendengar penuturan (namakamu) yang kali ini membuatnya muak

"tapi-- Aku belum siap."

"Aku nggak mau badan aku jadi berubah,  aku masih pengen berdua sama mas iqbaal."

Kedua mata iqbaal terpejam mendengar ucapan itu. Hatinya merasa tertusuk sekarang, ia seperti sedang menaiki roller coaster, naik turun. itulah perasaannya sekarang

"Kenapa kamu lebih mementingkan penampilan (nam)? Apa kamu nggak mikirin perasaan aku?"

"Jangan sampai karna permasalahan ini, membuat hubungan kita kandas."

"Lho mas? ngapain disini?"

Iqbaal termangun ketika (namakamu) sudah berada di dekatnya, "eug-- Mas.. Mas lagi mau ngambil minum."

"Mas haus?" iqbaal hanya mengangguk kecil. Rasa sakit hatinya masih terasa

"Yaudah, mas tunggu di sofa aja sana. Aku ambilin,"

"makasih ya sayang?" ntah kenapa ketika mengucapkan kata sayang itu seketika lidah iqbaal terasa kelu

"Apaan sih mas pake makasih segala? udah sanaaaa.." ujar (namakamu) sembari mendorong pelan tubuh iqbaal


"Nih mas minumnya,"

"Aku fikir kamu ngambilin aku jus atau minuman yang lain (nam)," ujar iqbaal disertai senyuman kecilnya

"E-emang mas maunya minum apa? Aku fikir kamu maunya minum airputih,"

Iqbaal menghela nafasnya lalu ia tersenyum walau terkesan terpaksa, "Udah nggak apa-apa, makasih ya sayang."

(namakamu) mengangguk kecil disertai hati yang tak enak pada iqbaal.

"Enggak ada sedikitpun inisitif dari kamu (nam)? Kamu beda sama dinda. bahkan tanpa aku kasih taupun, dinda tau apa yang aku mau." ujar iqbaal dalam hatinya ketika ia sedang meminum airputih itu

"Tadinya aku mau bikinin kamu es teh, tapi takutnya kamu nggak mau dan akunya lagi males ngapa-ngapain juga, jadi yaudah aku bawain airputih aja." sahut (namakamu) hampir membuat iqbaal tersedak

Iqbaal meletakkan gelas itu dengan sedikit keras mampu membuat (namakamu) terkejut

"Loh mas kenapa?"

"nggak kenapa-napa, tibatiba aja tangan aku gemeter tadi," alibi iqbaal

(namakamu) hanya mengangguk paham

"Ohiya mas," iqbaal menoleh seraya tersenyum walau terkesan terpaksa

"Aku pengen beli tas lagi, boleh ya?" pinta (namakamu) sembari mengelus pergelangan tangan iqbaal

"Kemarin kan udah sayang,"

"Iyaa aku tau, tapi tas itutuh keluaran terbaru mas. Boleh ya please?"

iqbaal menghela nafasnya seraya menggeleng kecil, "Kalo sekarang aku nggak ngizinin,"

"Ck! Mas kenapa sih ah?!" bentak (namakamu)

"Kenapa apa sayang?"

"Aku minta itu doang, tapi kenapa kamu nggak nurutin hah?!" geram (namakamu) pada iqbaal yang tertegun

"Kamu juga nggak pernah nurutin keinginan aku (nam)," batin

"MAS IHH! MALAH DIEM LAGI?!"

Karena iqbaal malas perdebat akhirnya ia mengiyakan apa yang diinginkan oleh istrinya itu

"yaudah boleh. Tapi kamu ajak dinda juga ya?"

(namakamu) mengeryit, "Kok ajak dia? Nggak mau ah!"

"Tapi sayang, nanti kalo kamu doang dinda bisa mikir yang macem-macem. Aku nggak mau dinda merasa terasingkan," Jelas iqbaal

"Nggak mau! POKOKNYA AKU NGGAK MAU MAS!" gertak (namakamu)

"Jangan sambil bentak-bentak dong (nam)," iqbaal mencoba untuk menahan emosi

"ya lagian kamu bikin aku kesel! Pake nyuruh-nyuruh aku buat ajak dia segala lagi! Kamu kasih aja uangnya, susah amat!" desis (namakamu)

"yaudah, yaudah.. Lupain."

(namakamu) hendak bangkit dari duduknya namun dengan cepat iqbaal tahan, "kenapa massss?"

"Aku pengen play on bed sayang," pinta iqbaal dengan pelan

(namakamu) mengulumkan bibirnya, "Nanti aja ya mas? Aku lagi males."

"Kamu dari kemarin males terus, Kapan kita bisa cepet punya anaknya?"

"Anak itu dari tuhan mas, Sabar kenapa sih?"

"Ya tapi tanpa usaha dari kita, kapan itu bisa terjadi sayang?"

(namakamu) mendecak kesal, ia malas untuk membicarakan ini LAGI dengan iqbaal, "Aku ketoilet dulu,"

Iqbaal tidak bisa lagi menahan istrinya itu, "Sabar baal,"



bersambung..









𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang