Dinda tengah terduduk di sofa sembari memainkan ponselnya, Niatnya ia akan memesan baju dress yang akan ia pakai untuk acara ulang tahun temannya nanti. Dan biasanya ia memesan baju itu tidak lewat online shop tapi ia memesannya itu pada Butik langganannya
"Aku telfon mba (namakamu) aja deh, Siapa tau dia bisa anterin dress pesenan aku,"
Tut!
tut!
"Halo selamat siang, Butik Kania's store ada yang bisa dibantu?"
Dinda tersenyum mendengar hal itu, "Halo mba, Ini aku Dinda.."
"Oalah mba dinda ya? Ada apa ya mba? Ada yang bisa saya bantu?"
"Gini mba, Minggu kemarin aku udah pesen baju dress sama Bu kania, Katanya hari ini bisa diambil,"
"Sebentar saya cek dulu-- Iya mba, Dress yang mba pesan sudah bisa diambil hari ini, Nanti kurir kami akan segera mengantarkannya ke rumah mba,"
"Oke deh mba, saya tunggu ya!"
"Baik, ditunggu ya mba!"
pip!
"Asikkk, Baju aku udah selesai!"
*
"Telfon dari customer ya (nam)?"
(Namakamu) mengangguk, "iya ra, Dari mba dinda. Masih inget gak kamu?"
Tiara terkekeh, "ya ingetlah! Customer setia gitu loh!" celetuknya membuat (namakamu) tertawa
"Eh (nam) nanti siang makan di mall yuk? Bosen juga harus makan di cafe sembrang mulu!" usulnya
"Boleh, boleh! Ohiya Nanti kamu ingetin aku bawa obat ya? Takut kelupaan,"
Tiara mengeryit, "Obat apaan (nam)?"
(Namakamu) memutarkan kedua bolanya, "Obat yang dari dokter lah ra,"
"Ohh, kirain obat yang lain!"
"Dih? kamu mikirnya kejauhan amat sih?"
*
"Ayo (nam),"
"Sebentar ra, aku mau ngambil obat aku dulu,"
Tiara mengangguk ia berdiri didekat pintu masuk menunggu (namakamu). Tak lama kemudian wanita itu datang
"Yuk ra,"
"Kita naik angkot atau taxi (nam)?" tanya tiara disaat mereka sudah berada di luar toko
(Namakamu) menyipitkan kedua matanya efek sinar matahari yang menyinarinya, "Eum-- taxi aja deh ra,"
"Yaudah bentar,"
Tak butuh waktu lama mereka sampai dimall yang dimaksud. Sebelum ke restoran mereka menyempatkan waktu untuk mengitari mall tersebut siapa tau ada yang mau di beli, pikir Tiara
"Kita makan di restoran mana ra?" tanya (namakamu) pada tiara yang tengah memilah aksesoris
"Terserah kamu aja (nam), akumah ngikut!"
(Namakamu) mendecak kecil, "Kamu kan yang ngajak ra, Malah aku yang harus milih tempat," Desisnya
"(Nam), yang ini bagus gak?" tanya Tiara sembari menunjukkan dua kalung yang berbeda dengan warna yang sama
"bagus kok bagus,"
Tiara mengeryit, "yang bener dong! Kamu mah bagus mulu deh perasaan,"
"Duhh ra, aku tuh laper! Ayo makan!"
"Bentar dulu (nam),"
(Namakamu) mencebik kesal, "yaudah ah aku tinggal aja! bye!" Akhirnya ia meninggalkan tiara yang masih asik dengan aksesorisnya itu
"Tunggu bentar (nam)!"
*
"Tega kamu ninggalin aku!"
(Namakamu) hanya mengangkat kedua bahunya acuh, "Udah tau aku laper! Malah asik sama kalung!"
"Kan mumpung di mall (nam), Kapan lagi kan kita kesini lagi?"
"Kita? Kamu aja kali!"
Kini mereka sudah berada di sebuah restoran ala Jepang. yang sudah dipastikan mereka akan memesan makanan Jepang
"Lama banget ih," umpat (namakamu)
"Sabar kali! Minum dulu tuh, biar ngeganjel," Ujar Tiara sembari memainkan ponselnya
"Ganjel apaan! Ganjel pintu," Omel (namakamu)
Akhirnya makananpun datang dan mereka berdua mulai menyantap makanan tersebut hingga tandas
"Kamu yang bayar ya (nam), aku tunggu diparkiran. Sekalian tungguin taxi,"
"Kenapa gak pesen ojol ra?"
"Udahlah nanggung! Yaudah ya aku tunggu diparkiran," Ujar Tiara seraya melengos pergi meninggalkan (namakamu) yang terlihat kesal
"ck! Kebiasaan deh!"
Ia mengangkat tangan kirinya untuk memanggil waitress setelah membayar ia bangkit dari duduknya bergegas menyusuli Tiara
"Kayaknya aku harus telfon tiara dulu deh," Ia mengutak-ngati hpnya untuk menelfon tiara
"Halo ra, aku mau ketoilet sebentar kamu tunggu ya!"
"......."
"Iya sebentar kok!"
Setelah memasukkan ponselnya ke pouch (namakamu) bergegas ketoilet, sebelumnya ia bertanya terlebih dahulu pada security mall ini
"Makasih ya pak,"
Setelah keluar dari toilet ia berhenti sejenak di wastafel guna untuk bercermin
(Namakamu) tersenyum pada pantulannya sendiri, "Jangan sakit lagi ya (nam), Awas aja kamu!"
Ia bergegas keluar dari toilet wanita tersebut namun karena keteledornya ia tidak sengaja bertabrakkan
"Eh? maaf-maaf, Saya gak sengaja!" ujarnya dengan nada yang tidak enak
"Its okay, gakpa-- Loh! (Namakamu)?"
(Namakamu) terkejut melihat siapa yang ditabraknya itu, "M-mas iqbaal?"
"Kamu..." ia melirik kekanan dan kiri, "Kamu ngapain disini? Sendiri?"
"Aku baru aja makan siang bareng temen, yaudah mas kalau gitu aku permisi ya?" ujarnya seraya bergegas pergi namun ditahan oleh iqbaal
"Gimana keadaan kamu?"
(Namakamu) tertegun melihat tangan iqbaal yang memegangnya, ia tersenyum kecil seraya melepas cekalan itu, "Baik mas," jawabnya seraya melengos pergi dengan cepat
Iqbaal menarik senyumannya, "(namakamu),"
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...