vote ya! ditunggu loh!
⚠ vote 100+
⚠ komen 5+
⚠ readers 100+1100+ word just 4 u
"Mas tumben olahraga,"
Pertanyaan itu muncul dari mulut Dinda. Wanita itu berdiri di samping iqbaal yang sedang berlari diatas treatmeal
"Kenapa gaboleh?" tanya balik iqbaal dengan datar
"Bukannya gitu mas, Aku heran aja." sahut Dinda dan tidak dijawab oleh iqbaal lagi. Pria itu kini lebih memfokuskan untuk berolahraga sesekali ia menepis keringatnya yang sudah menetes banyak
Dinda hanya menghela nafasnya baruakan pergi, Iqbaal memanggilnya
"Tolong buatkan aku, Susu hangat tanpa gula, Oatmeal dan juga buah-buahan segar," Permintaan itu membuat Dinda mengeryit, Iqbaal menoleh lalu menekan treatmealnya itu agar ritmenya seperti orang sedang berjalan
"Kenapa diem?"
"Mas nggak biasanya sarapan pake menu kayak gitu," Ujar dinda
"Kata siapa hm? Waktu aku masih remaja, Aku sering kok makan pake menu itu."
"Tapi karna sebentar lagi aku akan menikah, Jadi aku harus menjaga berat badan aku, Nggak mungkin kan dihari pernikahan nanti perut aku buncit, Jadi aku harus hidup sehat!"
Napas dinda tercekat mendengar penuturan iqbaal. Ia seakan-akan terjatuh kedasar jurang yang begitu dalam dan menakutkan.
Ia masih tidak menyangka kalau sebentar lagi ia akan mempunyai madu lain. Tibatiba saja airmatanya menetes namun dengan cepat dinda menepisnya
"y-yaudah, Aku buatin dulu." Ujarnya seraya melengos pergi
*
Siang harinya iqbaal bersiapsiap untuk pergi kesuatu tempat bersama (namakamu) tanpa sepengetahuan Dinda tentunya. Kini ia sedang bersiapsiap di kamarnya
tling!
"Halo sayang," Senyumnya terpatri indah di wajah tampannya
"Kita langsung ketemuan di lokasi aja sayang, Aku takut kamu kelamaan nungguin aku," Ia menyisir jambul nya dengan tangan kirinya
"yaudah, see you hunny! i love you." Iqbaal meletakkan kembali ponselnya di nakas lalu ia kembali menatap pantulannya di cermin
Tanpa iqbaal sadari Dinda mendengar hal itu. Airmatanya menetes lagi dan lagi
sayang?
hunny?
i love you?
Setelah iqbaal jujur akan mempunyai wanita lain. Suaminya itu kini lebih terbiasa untuk bertelfonan didepan dirinya sendiri. Hati dan batinnya sangatlah sakit sekali.
"Aku menyesal mas," Batinnya
"Dinda?"
Dinda tersadar dalam lamunannya. Ia terkejut melihat iqbaal yang sudah ada dihadapannya dengan airmata yang masih membasahin pipinya
"K-kamu kenapa nangis?" tanya lelaki itu seraya memegang kedua bahu Dinda
"Enggak mas, ngga apa-apa.."
Iqbaal menghela nafasnya lega seraya melepaskan kedua tangannya, "Syukurlah! Ohiya, mas ada urusan sebentar diluar, Kamu stay dirumah ya!"
"Mas mau kemana?"
"Kamu--"
tling!
"Halo iya ini aku on the way sayang, iyaiyaa," Dinda menatap kepergian iqbaal yang sedang bertelfonan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...