"Mas, kapan sih kamu mau maafin aku?"
Pertanyaan itu terlontarkan oleh (namakamu) pada iqbaal yang tengah membaca koran ditemani secangkir teh hangat diruang tengah. Wanita itu menghampiri suaminya dengan rasa sejuta kekecewaan, amarah, kesal, dan sedih
"Gak segampang itu aku maafin kamu,"
Lagi, lagi itu jawaban yang selalu iqbaal ucapkan ketika ia menanyakan hal yang sama, Sampai-sampai (namakamu) sudah muak mendengarnya
"Demi apapun aku gak sengaja nuang lada hitam kemasakannya mba dinda, Aku fikir kamu bakalan baik-baik aja mas," Lirih (namakamu) dengan airmata yang menetes
Iqbaal meletakkan korannya lalu beralih menatap (namakamu) dengan sorotan mata tajam bak elang
"Terus setelah tau aku dirawat dirumah sakit garagara kamu, Aku masih dalam keadaan baik-baik aja gitu?" Tanya iqbaal dengan nada yang sedikit meninggi membuat (namakamu) sedikit menunduk karena ketakutan
"Maaf mas,"
"Gini nih kalau punya istri yang bisanya cuman mentingin diri sendiri doang, Sampai-sampai hal kecil yang gak aku suka kayak gini aja, kamu gak tau!"
"Untung masih ada dinda," Desis iqbaal membuat hati (namakamu) serasa perih bak di tombak seribu tombak
"Aku tau mba dinda memang lebih dulu hidup sama kamu mas, Tapi seenggaknya kamu hargai aku. Kita pernah sama-sama tapi dalam keadaan kita masih pacaran, Dan saat itu aku belum sepenuhnya tau tentang kamu, Jadi wajar aja aku gak tau hal yang menurut kamu itu kecil," Bela (namakamu) dengan intonasi naik turun
"Berusaha cari tau tentang aku masa kamu gak mau? Aku males ya kalau harus punya istri yang gak mementingkan suaminya," Sahut Iqbaal dengan nada tinggi
(namakamu) menunduk saat itupula airmatamya menetes
"Hampir aja aku mati garagara kamu tau gak!?" Setelah mengucapkan itu tibatiba iqbaal tersenyum miring, "Ohh, Atau emang kamu sengaja mau aku cepet-cepet mati? Iya?!"
"Mas!" Bentak (namakamu) dengan sorotan mata penuh kekecewaan, Ia menggeleng tak percaya, "Aku gak setega itu ya sama kamu!? Kenapa sih kamu bisabisanya mikir kearah situ?!"
"Ya karna emang itu yang ada diotak aku, Kamu sengaja naruh lada hitam itu dimasakan dinda yang akan aku makan, Lalu setelah aku makan, Aku mati." ujar iqbaal diakhiri kekehan sinisnya
(Namakamu) menatap iqbaal dengan tatapan penuh kekecewaan dnegan airmata yang menetes deras, "Kenapa sih mas?" lirihnya
"Kenapa apanya hah?"
"kamu tega sama aku mas,"
Iqbaal mendecih, "Aku bersikap kayak gini, karna kesalahan fatal kamu (nam), Itu resiko dan kamu harus menanggung semua akibat ceroboh kamu!"
(Namakamu) membulatkan kedua bola matanya, Apa tadi iqbaal bilang? Kesalahan fatal? Kesalahan fatal darimana? Menurutnya, Persoalan tentang ia tidak sengaja menaburkan lada hitam kemasakannya Dinda itu tidak terlalu fatal. Dan persoalan iqbaal yang harus di rawat, itu memang benar. Tapi dokter bilang, Suaminya itu hanya mengalami kelelahan akibat kontraksi lada hitam yang membuat tubuhnya lemah. itu saja! Tidak ada yang urgent kan?
"Fatal kamu bilang? FATAL?!"
"Mas! Aku itu gak sengaja, Bukan disengaja. Aku gak ada maksud untuk--"
"Duhh, Udah deh gausah membela diri gitu, Kalau nyatanya salah ya terima aja. Gitu aja repot!"
(Namakamu) menatap sinis pada Dinda yang berdiri di atas tangga, "Gausah ikut campur!"
Dinda hanya tersenyum sinis-- senyum kemenangan mungkin
"Makanya kalau mau jadi istri yang baik itu y--ya harus merhatiin suami, Ini malah asik sendiri, Gini kan akibatnya?" Lagi, Wanita itu menyindir
"BISA DIEM GAK KAMU?!" bentak-- terkesan berteriak (namakamu)
"Kamu yang diem (nam), Dinda benar!" Sahut iqbaal membuat (namakamu) menggelengkan kepala dengan tatapan tak percaya
"Apa yang diucapkan dinda benar, Seharusnya kamu gak usah asik sendiri sampai-sampai lupain aku," Ujar iqbaal dengan sorotan mata sendu
"Tapi aku--"
Belum sempat (namakamu) menyeleseikan ucapannya iqbaal sudah lebih dulu melengos pergi bersamaan dengan itu Dinda tertawa sinis
"Udah aku bilang kan, Pelakor itu gaakan bahagia diatas penderitaan aku, Bandel sih dibilangin." Sindir Dinda lalu wanita itu bergegas naik tangga
bersambung....
5 PART LAGI OTW TAMAT.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...