42 'Siap'

1.8K 268 80
                                    

Gatau nanti ada bonus part, gue masih mikir-mikir.

tembus 500 readers
10 komen gue up langsung. Sekalian sebagai part terakhir, itupun kl tembus okay!











"Sayang, aku pergi kekantor dulu ya?"

"iya mas,"

Iqbaal hanya menghela nafas kedua matanya menatap kearah Dinda yang masih terbaring diatas ranjang, Istri pertamanya itu masih tertidur. Tidak ada sarapan yang didapat dari dinda. Iqbaal mengerti, mungkin Dinda masih mengantuk. Tak apa!

Kedua kakinya perlahan turun dari tangga, ketika sudah selesai dari arah meja makan (namakamu) memanggilnya

"Mas, sarapan dulu yuk? aku udah siapin--"

"Gausah, aku gak laper." ujarnya seraya melanjutkan langkahnya namun lagilagi (namakamu) tahan

"Mas tapi aku udah siapin roti sama susu hangat," Ujar (namakamu) seraya melirik pada nampan yang ia pegang yang diatasnya terdapat segelas susu dan 4 potong roti yang sudah diberi selai

Iqbaal menghela nafasnya kasar lalu ia membalikkan tubuhnya kebelakang-- lebih tepatnya kearah (namakamu)

"Kamu budek atau purapura gak denger sih? Udah aku bilang, Aku gak laper!" Nada iqbaal menaikkan satu oktaf membuat (namakamu) meneteskan airmatanya ia berusaha untuk sabar menghadapi sikap iqbaal yang berubah 180°

"Tapi nanti kalau kamu laper gimana? Aku gak mau kamu gak konsen nyetir mas," ucap (namakamu) dengan nada yang bergetar efek menahan tangisannya

"Aku bisa sarapan di kantor, Udah kan? gaada yang perlu dibicarain lagi?"tanya iqbaal dengan wajah biasa-biasanya padahal ia tau istri keduanya itu meneteskan airmata

(namakamu) tersenyum sendu dikala airmatanya terus menetes, "Mas, aku sudah siap untuk hamil,"

(Namakamu) harap dengan ucapannya tadi iqbaal bisa merubah sikap buruknya terhadapnya, Tapi ekspetasinya salah. Suaminya itu malah terkekeh hambar

"Apa kamu bilang? Udah siap?"

(Namakamu) melunturkan senyumannya dengan kerutan didahi, "M-maksud kamu apa mas?"

"(nam), (nam). Telat tau gak! TELAT!" Sentak iqbaal dengan tatapan tajamnya, Ia mendekat kearah wajah (namakamu), "Aku sudah tidak ada keinginan lagi untuk bisa memiliki anak dari kamu, Paham?"


brak!

prenk!

kruk!

Semua yang ada diatas serta nampan yang (namakamu) pegang jatuh berceceran. Gelas serta piring tersebut percah bertubi-tubi membuat iqbaal terperanjak

"(Namakamu)!? kamu apa-apaan sih?! Lihat gelas sama piringnya jadi pecah!" Bentak iqbaal melangkah mundur agar pecahan serta susu itu tidak mengenai celana kantornya

(Namakamu) sudah tidak peduli dengan makanan yang ia ditujukan untuk iqbaal. Ia tidak peduli dengan gelas dan piring yang pecah. Ia tidak peduli! Yang ia fikirkan adalah, pernyataan iqbaal yang membuat nyawanya seakan-akan tercabut begitu kasar oleh malaikat maut

Apa tadi? Ia telat? Iqbaal sudah tidak menginginkan ia untuk hamil?

Kedua mata (namakamu) memerah dan berkaca-kaca. Ia tidak menyangka kalau pria yang selama ini ia cintai berani berucap seperti itu

"Masshh, K-kenapa kamu ngomong kayak gitu?"

Iqbaal mendengus kesal, "Kayak gitu gimana hah?! Emang itu adanya kok! Aku udah gak ngarepin kamu untuk bisa hamil anak aku, aku udah gak mau lagi! Dan asal kamu tau ya, Aku dan dinda akan mengadopsi anak, Daripada aku harus menunggu-nunggu ketidakpastian dari kamu!" Ujar iqbaal sembari menunjuk pada (namakamu)

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang