6

1.8K 176 4
                                    

keesokan harinya...



"(nam), kamu check pengeluaran sama pemasukan bulan ini ya? Biar aku yang ngelayanin customer," ujar Tiara pada (namakamu) yang tengah berdiri disamping customer yang sedang memilih pakaian

"Loh? beneran gapapa?"

"iya gapapa, Ini perintah Bu kania."

(Namakamu) terkekeh seraya mengangguk, "yaudah deh," Ia melangkah menuju meja kasir

Ia mulai mengitung dan membaca setiap pengeluaran dan pemasukan yang dimaksud Tiara tadi

Dilain tempat tiara sedang berbincang dengan seorang pria tampan

"Silahkan pak, ada yang bisa bantu?" ujar Tiara

"Mba, saya mau cari dress tapi--" Kedua matanya berhasil menangkap seorang wanita yang tengah berkutat dengan buku, pulpen dan laptop, "Saya mau di layanin sama dia, Soalnya saya lihat-lihat bentuk tubuhnya sama persis seperti istri saya,"

Tiara mengikuti arah tatapan pelanggannya itu, "Baik, sebentar saya panggil dulu,"

Dengan cepat tiara mendekati (namakamu) yang tengah fokus, ia berdehem membuat (namakamu) mengadahkan kepalanya

"(nam),"

(Namakamu) hanya berdehem

"Ada customer yang mau dilayanin sama kamu tuh!"

(Namakamu) mengeryit lalu ia menatap pada Tiara, "Kok aku? kan kamu yang tadi mau layanin customer, Gimana sih kamu ra?"

"Ya mana aku tau? Orang dia yang minta kok! Udah cepetan sana,"

(Namakamu) mendecak sebal lalu ia bangkit dari duduknya, ia sedikit membenarkan pakaian, "Labil kamu ra!"

Tiara terkekeh geli, "Mangaappp!"

(Namakamu) mendekati customer yang Tiara maksud, ia mengeryit "Cowok? Kayak kenal!" desisnya dengan tatapan yang tidak lepas dari seseorang tersebut yang tengah berdiri memunggunginya

"Siang pak?"

Pria itu membalikkan tubuhnya dan ia tersenyum pada (namakamu), berbanding terbalik dengan (namakamu) yang tampak terkejut

"Hai?"

(Namakamu) mengeryit, "Mas iqbaal? Kamu ngapain disini?"

"Aku mau... Mau ketemu kamu,"

(Namakamu) memutarkan kedua bola matanya, "Mas, kalau kamu gaada kepentingan disini, mending mas pergi aja deh ya? Aku lagi kerja,"

Dari kejauhan tiara tampak mengeryit pada (namakamu) dan customernya itu, "Kok (namakamu) keliatan kesel gitu sih?"

Kita kembali pada iqnam

"Aku kesini mau beliin istri aku dress, Tapi karena tubuh kamu dan juga istri aku sama, Jadi aku mau kamu yang milihin,"

(Nanakamu) melongo, "Kenapa harus aku sih mas? Kamu minta sama tiara aja deh ya? Aku lagi fokus ngitungin pengeluaran bulan ini,"

Iqbaal mengeryit, "Kamu nolak permintaan aku? Aku customer loh (nam),"

(Namakamu) menghela nafasnya, "Bukan gitu maksud aku mas," ujarnya dengan lembut

"yaudah kamu pilihin ya, Aku tunggu di-- disini aja," Ujarnya seraya duduk di sofs yang telah disediakan

*

"Makasih ya (nam), udah mau milihin baju buat istri aku,"

(Namakamu) tersenyum kecil seraya mengangguk, "iya mas samasama,"

"eum-- kamu sekarang makin cantik (nam)," puji iqbaal membuat (namakamu) terkekeh kecil

"Sebenarnya aku datang kesini ada yang mau aku omongin sama kamu,"

(Namakamu) mengulum bibirnya, "Maaf ya mas? Bukannya aku gak mau. Tapi sekarang masih jam kerjanya aku,"

Iqbaal mengangguk paham, "iya aku tau kok! Ohiya, Kamu pulang kerja jam berapa? Biar nanti aku jemput kamu,"

"Gausah jemput segala mas!"

Iqbaal terkekeh geli, "Nggak apa-apa (nam), Lagian kalaupun aku mau ngehubungin kamu lewat apa? kan nomor aku udah kamu blok,"

(Namakamu) tersenyum tipis, "Emangnya mau ngomongin apaan sih? Penting?"

"Sangat!"

"Bukan persoalan yang dulu kan?" tanya (namakamu) memastikan

"Bukan kok! kamu tenang aja,"

"y--yaudah deh,"

"yaudah apa?"

"y--yaudah, Kamu bisa jemput aku nanti. Eum tapi-- Aku gaenak sama mba dinda mas, istri kamu."

Iqbaal menggeleng cepat seraya mengelus bahu kanan (namakamu) sekilas, "Kamu tenang aja! Dinda gaakan tau,"

Setelah iqbaal pergi (namakamu) kembali ketempatnya yang masih terdapat Tiara

"Kamu kenal ya (nam) sama pelanggan kita tadi?"

(Namakamu) tertegun, Ia tidak boleh memberitahukan pada Tiara bahwa tadi adalah iqbaal, Mantan pacarnya

"Hah? eng--enggak! Gak kenal aku,"

"Masa sih? Tapi kayanya tadi kamu ngobrol banyak sama dia,"

(Namakamu) menatap aneh pada Tiara, "Ngobrolin persoalan baju buat istrinya ra, Masa aku harus diem aja ditanya sama customer?"

Tiara tercengir, "iya juga sih!"




bersambung...

Ada yang kepo gak sih? kenapa dulu iqnam pacaran terus putus?

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang