Sudah 2 hari iqbaal belum juga pulang kerumahnya, Padahal tempo hari iqbaal berucap akan pulang keesokan harinya pada Dinda, tapi ternyata sampai hari ini pria itu belum juga pulang dan hal itu membuat Dinda dilandai rasa kecurigaan yang amat sangat melekat dalam dirinya
Mungkin 15 menit yang lalu ia barusaja selesai menelfon iqbaal. Lagi! Suaminya itu mengatakan dengan hal yang sama, Masih betah di Lembang!
brak!
Dinda meletakkan gelas kaca diatas meja dengan keras. Ia barusaja selesai minum untuk sedikit meredakan rasa kekesalannya pada iqbaal
"Mas kenapa sih belum pulang juga? Kenapa mas?" Lirihnya
"Mas selingkuh dari aku?"
"Mas punya cewek lain selain aku?"
Airmatanya menetes kala mengingat kembali iqbaal. Pria itu sungguh sudah berubah 180°
"Aku capek mas harus berfikir positif disaat apa yang lagi aku rasain ini, nyuruh aku untuk berfikir negatif sama kamu,"
*
"Sayang,"
(namakamu) berdehem
"Mas kayanya harus pulang deh, Kasian dinda. Dia pasti ngerasa sendirian banget dirumah, Aku takut dia curiga,"
"Tapikan mas tadi udah ngasih tau sama dia, kalau mas belum mau pulang kan?"
"iya, tapi aku gaenak sama dinda sayang. Please ngertiin aku,"
(Namakamu) mendecak sebal lalu ia melepas pelukan itu, "Yaudah, mas pulang aja!"
Iqbaal mengeryit mendengar nada bicara kekasihnya itu yang terkesan kesal, Ia menangkup wajah gadisnya itu, "Pulang sebentar, Abis itu mas pasti kesini lagi."
(Namakamu) menggeleng seraya melepas tangkupan itu, "Gausah mas, Lain kali aja mas kerumahku. Aku tau diri kok!"
"Tau diri gimana maksud kamu?"
(namakamu) mengangkat kedua bahunya acuh, "y--yaa, tau diri aja! Mba dinda itu istri kamu, Sedangkan aku.. Cuman pacar kamu doang! Jadi disini, yang harus kamu prioritasiin itu mba Dinda. Bukan aku,"
Iqbaal tersenyum tipis, "Kamu untuk saat ink memang masih jadi pacar aku (nam), Tapi gak lama lagi kita menikah, Dan kamu yang akan aku prioritasiin diatas Dinda."
(namakamu) mengangguk kecil, "yaudah mas, cepet pulang sana.."
"Ngusir?"
"Iyaa," kekehnya
Iqbaal bangkit dari duduknya lalu ia meraih jaket yang ada gantungan hanger. (namakamu) yang melihat itupun terpekik
"Ehh-- mas! Itu jaket aku ihh,"
"Ya emang kenapa? Gaboleh aku pake?"
(namakamu) mendecak ia bangkit seraya berjalan mendekati iqbaal, "Bukan masalah gak bolehnya mas, Tapi ini punya aku. Aku takut mba dinda curiga, Kamu dateng kerumah dalam keadaan kamu pake jaket cewek kaya gini!"
Iqbaal berjalan kearah cermin yang memantulkan keseluruhan tubuhnya, "Nggak ada yang salah sama jaket ini sayang, Jaket ini cocok untuk cowok! Jadi aku fine-fine aja kalau pake jaket ini,"
(Namakamu) lagilagi mendecak, Keras kepala!
"yaudah ya, aku pulang dulu?" ujar iqbaal yang sudah berdiri dihadapan (namakamu)
(namakamu) menghela nafasnya, ia menatap sendu iqbaal, "Mas nanti kesini lagi ya? Temenin aku."
Iqbaal tersenyum manis ia mengecup singkat kening (namakamu), "Mas janji,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 𝟐 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) "𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧?" - (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐀𝐝𝐡𝐢𝐬𝐚 𝐃𝐚𝐧...