07 || Matteo-Arman dan Petualangannya

4.4K 513 13
                                    

Instagram : unianhar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram : unianhar

"Njir panas banget, sih?" Protes Matteo melipat kedua tangan didada, matanya mengarah kedepan sesekali menoleh kiri kanan melihat pengendara lain berhenti.

"Ya kalau nggak mau panas mending ikut noh sama Delo!" Ketus Arman mengendarai motor Vespanya, Matteo yang duduk dibelakang mendelik sinis mengangkat tangan ingin melayangkan tinjunya pada Arman yang posisinya cukup tinggi didepan.

Kalau tidak terpaksa mana mau Matteo menaiki Vespa butut Arman, kalau bukan karena niatnya menghindari adik sepupu Delo tentunya Matteo akan nebeng di mobil Delo. Matteo heran bisa-bisanya Delo tahan memiliki sepupu sebrisik Echa, toa sekolah.

"Eh anjir lepas, nggak?!" Arman terpekik merasakan kedua tangan Matteo melingkar diperutnya, Matteo menggeleng semakin memperat pelukannya, "Matt kamvret gue turunin nih?" Ancam Arman mencabut bulu tangan Matteo.

"Sakit setan!" Tabokan mendarat dipungung Arman, motor yang mereka kendarai oleng namun Arman berhasil mengendalikannya, tentunya sebagai pemilik Arman sudah tau bagaimana cara mengendalikan Vespanya.

"Dasar! Lo nggak mau kaya mereka mesra-mesraan?" Arman menoleh kearah telunjuk Matteo, ia mendelik komat-kamit,

"Kalau lo cewek gue nggak masalah Matt dodol!" Dengusnya merem vespanya melihat lampu merah menyala. Matteo kembali memeluk Arman seraya berlindung dipunggung cowok itu dari sinar matahari, Arman masih kukuh ingin melepaskan pelukan Matteo sampai mereka jadi pusat perhatian. Keduanya diam canggung, malu sendiri.

"Bagi pengemudi maupun penumpang selalu gunakan helm saat berkendara demi keselamatan Anda, menggunakan helm tidak akan mengurangi ketampanan Anda!"

Arman mendongak kearah lampu merah menepuk tangan Matteo yang semakin mengerat diperutnya, rasanya Arman ingin menyumpahi temannya itu disundul banteng.

"Matt,"

"Matt!"

"Matteo kamvret!"

"Apa lo anj*ng?!" Lantang Matteo mendongak melihat Arman sedikit menoleh padanya.

"Bagi penumpang yang tidak menggunakan helm silahkan turun dari kendaraan teman Anda dan ambil kendaraan umum agar sampai ke rumah dengan selamat tanpa cacat sedikitpun"

Matteo maupun Arman saling tatap, "Kaya ada orang ngomong ya Man?"

"Itu petugas Area Control Traffic System, Matt" Matteo mendongak mencari CCTV disekitar lampu merah yang tak kunjung berubah hijau.

"Jika penumpang tidak mau turun maka lampu merah akan tetap merah sampai setahun kedepan" suara dari petugas ACTS kembali terdengar, suara klason dan teguran dari pengendara didekat mereka protes meminta anak muda didepannya untuk turun. Matteo menoleh kesana kemari heran kenapa mereka menatapnya sangar?

Arman mendaratkan tabokan dikepala Matteo, "Turun anjir orang-orang pada liatin kita!" Titahnya mendorong Matteo turun. Matteo memegang kepalanya, pantas dunia terasa lebih panas dari sebelumnya orang dia tidak memakai helm.

RUMAH KITA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang