08 || Gara-gara surat Anya

4.3K 525 17
                                    

Sebelum membaca jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah buat dukung authornya supaya tambah semangat, oke 🥴
*
*
*

Sebelum membaca jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah buat dukung authornya supaya tambah semangat, oke 🥴***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si Matt lagi santai nggak mikirin nasib cici disana 🤣

Si Matt lagi santai nggak mikirin nasib cici disana 🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih Suri pantau 😎

I

nstagram : unianhar

Suara cekikikan terdengar, cowok berkaos hitam dan bercelana putih selutut itu tak tahan untuk tertawa geli menonton kartun kesukaannya ditelevisi, posisinya yang bersandar manja di sofa dengan kedua kaki diatas sofa, sebelah tangannya terletak disandaran sofa begitu santai menikmati tontonannya.

"Duh dasar patrick bodoh" komentarnya meredakan tawanya.

Pencahayaan ruangan itu sengaja diredupkan, menurutnya akan lebih nikmat lagi kalau menonton dalam keadaan remang-remang, cowok itu sangat menyukainya. Melihat bayangan mendekat ia menoleh ogah kebelakang melihat sosok cewek berjalan menaiki tangga tanpa menoleh sedikitpun.

Cowok itu tak ambil pusing, ia kembali menikmati acara nontonnya sampai cewek itu kembali dengan menggunakan gaun lewat dibelakangnya. Reflek cowok itu mengelus tengkuknya, bulu kuduknya meremang.

Tak berselang lama aroma sesuatu menyeruak, cowok itu mengendus-endus sampai kebelakang, ia berjalan kedapur mencari sumber aroma tajam menusuk indera penciumannya.

"Lo masak mie?" Tanpa sungkan ia menarik kursi dan duduk disan melipat tangan diatas meja menatap orang didepannya polos.

"Perlu gue jawab?"

Cowok itu menghela napas kasar, "Lo masih marah?" Tanyanya memperbaiki posisi duduknya, kedua tangannya ia tautkan kedepan sedikit membungkuk kearah Suri.

"Cici mati gara-gara lo, nggak etis kalau gue nggak marah, ngerti?" Sahutnya mangaduk-aduk mie instannya yang baru ia masak.

"Yang bunuh bukan gue tapi papa"

RUMAH KITA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang