14 || Kesalahan Matteo

3.7K 555 34
                                    

Instagram : unianhar

Surinala dan Matteo duduk berdampingan saling melirik, keduanya sama-sama diam tidak ingin memulai pembicaraan pada orang didepan mereka. Bukan, lebih tepatnya mereka tidak tau harus mulai dari mana. Semuanya terasa tiba-tiba bagi keduanya bertemu dengan sahabat lama.

Suri tersenyum miris mendapati orang didepannya tersenyum lebar padanya, semuanya terasa berbeda setelah kejadian itu. Dan penyebab mereka seperti sekarang adalah Matteo. Suri melirik Matteo menunduk dalam tidak punya nyali membalas tatapan orang didepan mereka.

"Lama ya nggak ketemu kalian," katanya dengan suara cempreng, kedua bola matanya berbinar tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya bertemu dengan mereka. Suri terkesiap mengangguk membenarkan, berbeda dengan Matteo yang tertegun menatapnya gamang. Gadis itu masih sama seperti dulu.

"Iya udah hampir 2 tahun, Sha" tandas Puri mengingat terakhir kali mereka bertemu. Gadis bernama Shara itu mengangguk membenarkan tanpa menghilangkan senyuman manisnya.

Suri kembali diam melirik Matteo yang sejak tadi tidak mengeluarkan sepatah katapun, cowok tampan itu memilih bungkam mendengarkan pembicaraan canggung kedua gadis disampingnya.

"Lo sekolah dimana, Sha?" Sejak upacara kelulusan waktu itu Suri tidak pernah bertemu lagi dengan Shara. Padahal kalau dipikir-pikir keduanya masing-masing memiliki nomor tapi tidak ada yang saling menghubungi.

"Makassar. Bokap gue dipindahin kesana jadi gue sekeluarga ikut kesana" jawab Shara santai mengulurkan selembar uang 50 ribu pada abang penjual bubur ayam, "Matt kenapa diam aja?" Matteo termangu sebelum meringis mendapati kulitnya dicubit gemas oleh Suri seraya melirik Shara.

"Oh? Gue sariawan" sahut Matteo menepis tangan Suri, Shara tersenyum memperhatikan keduanya. Mereka sama sekali tidak berubah.

"Lo apa-apaan sih pake cubit segala?!" Desis Matteo pelan mengeratkan rahangnya.

"Makanya jangan diam aja bego!" Umpat Suri berbisik tidak enak hati pada Shara.

"Ya gue mesti ngomong apa?"

"Apa aja kek misalnya lo minta maaf karena kesalahan lo waktu itu sama dia"

"Itu bukan kesalahan! Itu kebenaran yang harus mereka ketahui!"

"Tapi nggak gitu ju...."

"Kayanya gue harus balik," Matteo dan Suri tiba-tiba diam menatap Shara yang melihat jam tangannya, Shara berdiri mengambil ponselnya di meja membalas tatapan bingung keduanya
"semoga kita bisa bertemu lagi ya Suri, Matt" Shara mengigit bibir bawahnya menatap Matteo yang tidak bergeming.

"Lo kok buru-buru Sha?"

"Iya nih soalnya nyokap tiba-tiba ngabarin kalau kami harus balik ke Makassar"

"Loh kok?"

"Adek gue bikin masalah lagi" sahutnya bergegas melambaikan tangan pada sepasang kakak-beradik dihadapannya. Suri mengangguk memintanya hati-hati berbeda dengan Matteo yang masih menatap punggung Shara kosong.

Plaaakk

Plaakkkk

Plaaak plaaakk plaaakkk

"Hei onyet ngapain main mukul sih?!" Matteo mencekal kedua tangan Suri yang memukulnya bertubi-tubi, entah apa salahnya kali ini tiba-tiba Suri menggebuknya begitu bringas sampai membuat punggung dan kepalanya kesakitan.

"Lo nggak ada rasa bersalah sedikitpun sama dia? Huh?" Lantang Suri menarik kedua tangannya dari cengkraman Matteo, "Lo jahat banget tau nggak Matt! Shara sahabat gue tapi gara-gara lo dia malah jauhin gue! Kalau bukan karena lo yang ngasih dia harapan semuanya nggak mungkin terjadi!" Sungut Suri berkaca-kaca kembali memukul dada Matteo bertubi-tubi. Matteo hanya diam menunduk menatap kepala Suri yang menempel pada dadanya.

RUMAH KITA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang