🍭 Ketemu Lagi 🏃

8.9K 904 159
                                    

Nggak sadar sudah 29 bab aja nih 🙊 padahal belom ujian semesteran 🙈

Makasih ya semua yang udah setia baca Lovely Bianca 😙😙😙

👀👀👀

Kali ini Bianca lari sendirian. Zefa latihan sepak bola sedang Abhi tengah mengajari Ayip dan Krisna basket.

Tentu Rashad masih setia menemani tapi ia menunggu di pinggir lapangan sambil ngobrol dengan Danyon. Ya, Bianca lari ditemani David saja di lapangan batalyon.

Saat tengah lari, tiba-tiba pundaknya ditepuk seseorang dari belakang. Tentu secara refleks Bianca langsung menarik tangan orang tersebut dan berbalik.

"Aduduh!"

"Abang Shaheer?"

Seru Bianca dan Shaheer bersamaan. Sama-sama kaget. Shaheer karena tak menyangka Bianca akan melakukan hal itu dan Bianca sendiri tak menyangka bisa bertemu Shaheer dan...Saba lagi.

Hanya saja karena Shaheer juga terlatih hingga tak sampai terpelanting dan jatuh.

"Kamu ikut bela diri?" tanya Shaheer.

Bianca mengangguk. Ia melirik Saba yang melongo. "Saba!" panggilnya sambil mengibaskan tangan di depan wajah.

David terkekeh. "Kalau sama saudaranya pasti dia sudah bilang 'colok nih!'"

"Iya?" Shaheer tertawa mendengarnya.

"Om David!" pekik Bianca malu. "Ya udah yuk, lari lagi."

Keempatnya kembali berlari.

"Eh, Bianca...lari kamu santai ya?" komentar Shaheer.

David kembali tertawa. "Bianca sih boleh diadu. Kok kenal?"

"Tuh, si Saba sekelas ternyata," jawab Shaheer.

"Padahal Bianca sama saudara-saudaranya sering lari di sini juga lho," kata David.

"Tahu, kok. Pernah lihat," gumam Saba.

Sore itu kebetulan ada satu regu yang juga sedang lari sore melintas.

"Wah, ada Bianca. Ikut yuk?" ajak salah seorang.

"Ayok!" Dengan semangat Bianca mensejajari mereka.

Ia langsung memposisikan diri di samping barisan terdepan, meninggalkan David, Saba dan Shaheer begitu saja. Terutama dua kakak beradik yang langsung melongo melihat tingkahnya. Sedang Bianca sendiri malah sudah ikut menyanyi yel-yel penyemangat.

"Itu...Bianca ngapain coba?" tanya Shaheer heran.

"Ya lari. Sudah biasa dia gitu," jelas David sambil ngakak dan menyusul di belakang barisan rekan-rekannya untuk mengikuti Bianca.

Shaheer menoleh pada Adiknya. "Kamu tahu?"

Saba menggeleng lalu menyusul Abangnya yang mengikuti David. Hanya saja sekalipun ia rutin jogging tapi bukan ala tentara sepenuhnya berbeda dengan David dan Abangnya yang sudah terlatih sehingga ia menyerah di tengah jalan dan menunggu di pinggir lapangan.

Karena keterbatasan waktu, Bianca juga tidak bisa ikut sampai putaran penuh dan akhirnya menyusul Saba istirahat di pinggir lapangan bersama David dan Shaheer.

Melihat temannya yang bersiap menjatuhkan diri di sampingnya, Saba beringsut lebih menjauh.

"Saba! Aku nggak bau!" teriak Bianca cemberut. "Nih, kakiku aja nggak bau!" Ia mengangkat kakinya yang masih bersepatu dan mengendusnya lalu mendekatkannya ke arah Saba.

"Adek!" tegur David. "Anak gadis kok gitu?"

"Yaaa...Saba sih!" gerutu Bianca yang tak menyadari wajah memerah dan tubuh kaku temannya itu.

Lovely BiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang