🍭 Kak Shabbir Siapa? 👴

6.9K 758 114
                                    

Bianca baru pulang dari dokter hewan untuk pemeriksaan rutin Momo. Ia diantar oleh Grandpanya tapi saat ini mampir dulu ke rumah Grandpa karena Grandmanya membuat puding.

"Gimana hasil ujiannya? Oke?" tanya Rashad. Ia dan cucunya tengah duduk di ruang keluarga sambil menikmati puding.

Bianca mengangguk. "Alhamdulillah."

"Bagus?"

"Nggak sebagus Adek Zefa sih," Bianca nyengir.

Rashad mengusap kepala cucunya. "Yang penting Mbak Bian sudah melakukan yang terbaik."

Bianca mengangguk lagi lalu tiba-tiba berlari sambil bilang mau ke kamar mandi. Tepat saat itu ada pesan masuk yang pop up-nya terbaca oleh Rashad.

Kak Shabbir
Assalamu'alaikum, Bianca. Minggu besok kamu renang? Ke car free day yuk?

Rashad mengernyit. Ia belum pernah mendengar nama teman laki-laki cucunya yang baru mengirim pesan itu. Sebagai orang yang paling sering mengantar-jemput sekolah sejak PAUD, setidaknya ia hafal siapa teman-teman cucu-cucunya. Semua terbuka. Ia bahkan tahu tentang teman baru bernama Flo dan Saba juga Abangnya Shaheer. Tapi Shabbir? Siapa?

Untungnya hape semua cucunya tanpa terkecuali tak ada yang dikunci agar mudah mengecek kegiatan mereka, seperti kali ini. Dengan sigap ia membuka aplikasi WhatsApp untuk mengetahui riwayat percakapan yang belum terhapus itu.

"Ah...lega..." kata Bianca puas.

"Mbak..."

"Iya?" Bianca kembali menikmati pudingnya yang sempat tertunda.

"Kak Shabbir siapa?" tanya Rashad hati-hati.

"Oh, Kakak Ketua OSIS," jawab Bianca santai.

"Mbak berteman?"

Bianca berpikir lalu mengedikkan bahunya. "Kadang-kadang ikut gabung makan siang bareng, kadang kirim pesan, kadang kasih cokelat. Uhmm...pernah kasih gantungan kunci boneka lucu juga sih."

"Kenapa kasih itu?" tanya Rashad menyelidik.

"Nggak tahu. Kasih aja."

"Kak Shabbir suka Mbak Bian?" pancing Rashad.

Bianca mengangguk. "Katanya gitu."

"Terus Mbak suka juga?"

"Nggak benci. Kenapa?" tanyanya polos.

Rashad manggut-manggut. "Tadi Kak Shabbir ngajakin ke car free day tuh."

"Oh ya?"

Rashad mengangguk. "Mbak mau apa? Renang apa car free day?"

"Enaknya apa?"

"Car free day aja gimana? Nanti Grandpa temani. Sekali-kalilah pergi sama Grandpa," bujuk Rashad masih sambil memperhatikan cucunya dengan seksama.

"Yang lain enggak?" tanya Bianca sambil berpikir.

"Adek Zefa ada latihan bola. Kalau Mas Abhi, Mbak Garin, Mas Satya sama Abang Ayip pasti renang. Grandpa bulan ini belum ke car free day sama sekali," faktanya memang begitu.

"Iya deh." Lalu Bianca mengambil hapenya dan membalas pesan Shabbir.

Wa'alaikumussalam. Minggu
aku mau car free day juga
diantar Grandpa.

Tak perlu menunggu waktu lama menerima balasan Shabbir yang memberitahu titik janjian mereka.

🍦🍦🍦

Pada hari yang dijanjikan, Bianca dijemput Rashad. Tak susah untuk membawanya pergi mengingat Rahil ada seminar di Jakarta. Harusnya sudah pulang tapi ditunda Minggu malam dengan pesawat terakhir karena ke rumah Sahil dulu.

Lovely BiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang