Ara memandang gelisah kedelapan orang itu, bukannya baekhyun sudah menghabisi mereka waktu itu.
Ara dapat melihat kekejaman dari wajah baekhyun,tidak,ara tidak ingin baekhyun seperti kesetanan lagi.
"baekhyun... Baekhyun.. Aku takut... Kita pergi saja dari sini" bisik ara.
"tuan,kita benar benar tidak bisa bermain main lagi" jawab glani.
"siapa yang bermain main denganmu,kubilang tidak ya tidak!" bentak baekhyun.
"dia memang harus diteliti bisael" saut seseorang.
Baekhyun menoleh begitupun ara, terlihat pria tua yang memakai jubah, dan dibelakangnya terdapat banyak orang, seperti dikawal.
"ayah... "gumam baekhyun.
"sejak kapan kau berhubungan dengannya, ayah juga terkejut saat kau menyembunyikan manusia ini,bagaimana bisa bisael?"
Baekhyun menunduk. Lalu kembali mendongakkan kepalanya.
"maaf, ayah... Tapi kali ini bisael ga bisa nurutin kemauan ayah.. "jawab baekhyun.
"kau mencintainya bisael?" tanya herbert.
"ayah... Bisael mohon... Biarkan ara pergi,bisael hanya tidak ingin menyakiti ayah"
"jadi kau akan menyakitiku demi manusia ini?, dan... Siapa namanya, ara?, nama yang cantik tapi kasihan nasibnya malang"
"ayah!" bentak baekhyun.
"bisael!, sadarlah!, kau egois seperti ini berapa banyak orang yang rugi karna kau!" bentak balik herbert.
"maaf, mungkin bisael benar benar akan melawan ayah.. " jawab baekhyun kekeh.
Herbert mengepalkan tangannya kesal,lalu menatap tajam baekhyun, terjadilah suasana sengit antara baekhyun dan ayahnya. Ara hanya bisa dia menunduk dibelakang baekhyun, apakah semua ini karnanya?.
...................
Flashback
Ara lari larian turun dari tangga, lalu duduk di meja makan.
"pa.. Ma... Ara ga sekolah ya hari ini" jawab ara sambil memakan rotinya.
"heh, kenapa, malas?"
"hehe, tau aja mama" jawab ara cengengesan.
"ga boleh!,uang mama sia sia dong buat kamu"
"mah... Sehari aja... Ara cape bgt beneran!"
"cape apa kamu?"
"cape otak, uda ya.. Mah... Boleh... Ya.. Ya.. Nanti ara bilang sama papa pasti boleh, ga kaya mama jahat!" kata ara, lalu berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah ruang kerja papanya.
"heh ara!, mama ini sayang kamu!" teriak sena.
"bohong!" jawab ara, sambil terus berjalan.
Tok tok tok
Ara mengetuk ruang kerja papanya itu, lalu segera membuka pintunya, terlihat papa ara yang sedang fokus berkutat pada brankas milik papanya itu.
"pah... Ara hari ini ga sekolah boleh ya.."tanya ara.
Zidan mengdongakkan kepalanya ke arah anaknya itu, lalu tersenyum manis.
"kesini" kata zidan.
Lalu ara berjalan mendekat ke arah zidan, papanya. Dan duduk dideket papanya, sambil menunduk ke arah bawah.
"ara uda gede, uda 18 tahun, uda mau lulus ga boleh males males, nanti ara di masa depan mau jadi apa, kalo belajarnya males kaya gini, emang ara ga mau banggain papa?" tanya zidan pada ara.
"ara kan mau jadi orang penting, eh, engga manusia penting" jawab ara.
"manusia penting harus bermanfaat kan?, jadi ara harus buktiin kalo ara emang bermanfaat dan layak" jawab zidan.
"tapi cita cita ara bukan itu papa" jawab ara.
"terus apa"
"ara cuma mau jadi manusia bermanfaat buat semua orang, tapi... Tapi... Bukan kaya dokter, perawat, atau guru" jawab ara.
Zidan sedikit menaikkan salah satu alisnya, bingung.
"ara...ara... Beneran mau jadi manusia penting buat bumi" kata ara lagi.
"kamu kebanyakan nonton drama ya..?" tanya zidan.
"papah!, ara serius!, ara cuma mau semua itu!" kesal ara pada zidan.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/193303704-288-k139524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIFE
Fantasy#2 thiller [5-1-20] kim ara, gadis lugu yang tidak tau apa apa mengenai kejadian ini, hidupnya hancur setelah malam itu, entah itu apa, tapi bencana besar datang kepadanya, dunia berubah menjadi gelap gulita. Sehingga datanglah son baekhyun, orang...