Aku berjalan pelan menuruni tangga, aku yakin di dalam rumah ini pasti sudah ada monster, karna yang menggedor gedor pintuku itu, sudah pasti monster.
Aku mengarahkan senterku pelan pelan ke anak tangga, sesekali melihat kebelakang, bisa sja monster itu dibelakangku kan.
Sekarang aku sudah sampai di lantai bawh rumahku, tenang saja kim ara, ini rumahmu, dan yang lebih mengenal rumahmu adalah kamu, bukan monster itu. Percayalah, kamu bisa keluar dari sini secara hidup hidup, itu yang ada dipikiranku terus.
Aku pasti bisa berjlan lancar di rumahku sendiri, walaupun sekarang gelap gulita, tapi aku kan masih memiliki senter.
Aku berjlan pelan ke arah dapur, saat sudah sampai di dapur, aku mendengar suara langkah kaki, sial. Kurasa itu monsternya. Aku langsung ngumpet di kolong meja dapur, tuhan, selamatkan aku.
"huuaouss, laaovuuhh" itu yang kudengar, dia ngomong apa, aku tidak mengerti sma sekali.
Sial, kakinya didepanku sekarang, aku membekap mulutku sendiri, agar tidak menimbulkan suara, air mataku mengalir, tubuhku bergetar, aku takut, takut sekali.
Di kakinya ada darah, kurasa dia sudah memakan kedua orang tuaku?, apa itu benar. Sial, dia tidak bergerak sama sekali, yang kudengar hanya raungan raungan dia yang sangat tidak jelas itu. Aku memiliki ide, aku harus melempar sesuatu menjauh dari dapur, agar monster itu menjauh dan saat itu juga aku akan lari keluar rumah.tapi apa yang harus kulempar. diariku?,gila sja. Senter?, tidak mungkin. Botol minum?, kalo aku haus bagaimana?, hp?, kalo aku mau menghubungi seseorang bagaimana?. Bodoh, barang barang yang kubawa, penting semua.
Tidak tapi hp ini sudah tidak bisa dipakai didunia yang penuh monster ini, jadi kukorbankan saja hp ini, mungkin.
Akhirnya aku melempar hpku menjauh dari dapur, dan benar. Monster itu mengejarnya, aku keluar dari kolong meja, dan berlari secepat mungkin ke pintu keluar rumah, tidak berani untuk menengok kebelakang lagi. Saat di pintu aku segera melepas kunci yang menggantung disitu dan langsung ketarik pintunya, aku keluar.
Segera aku menutupnya kembali, dan menguncinya. Aku lega, aku terjatuh di didepan rumahku,aku berhasil.
Aku menangis bangga disitu.
Dok dok dok
Pintu itu digedor gedor, kurasa itu monster yang tadi,akhirnya aku menjauh dari pintu rumahku.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIFE
Fantasy#2 thiller [5-1-20] kim ara, gadis lugu yang tidak tau apa apa mengenai kejadian ini, hidupnya hancur setelah malam itu, entah itu apa, tapi bencana besar datang kepadanya, dunia berubah menjadi gelap gulita. Sehingga datanglah son baekhyun, orang...