harus

913 79 3
                                    

Baekhyun menatap tajam ayahnya itu, ara hanya menunduk ketakutan dibelakang baekhyun.

"ayah.. Bisael mohon... Lepaskan ara" kata baekhyun untuk yang terakhir kalinya.

"bisael... Hilangkan egoismu, manusia itu memang harus diteliti" jawab herbert tidak mau kalah.

"tapi ara akan mati kan?!" bentak baekhyun.

"tidak pangeran, manusia itu tidak akan mati,kita hanya menelitinya, bukan membunuhnya" jawab glani.

Baekhyun pun Menoleh ke arah glani, lalu menatapnya tajam, antara percaya dan tidak dengan omongan glani barusan.

Bagaimana jika ada kesalahan lalu nyawa ara melayang, kan baekhyun tidak bisa berbuat apa apa.

Baekhyun menghela nafas pelan, lalu menoleh ke arah ara yang ada dibelakangnya.

"kau tidak apa apa?" bisik baekhyun.

"aku benar benar tidak akan mati kan?"jawab ara.

baekhyun kembali mengalihkan Perhatian ke arah glani,lalu glani tersenyum ke arah baekhyun.

"jika dia mati, kau akan tau apa akibatnya glani" jawab baekhyun.

"iya pangeran" jawab glani tanpa ragu.

Lalu detik selanjutnya anak buah glani mulai berjalan mendekat ke arah ara, ara hnya bisa diam, baekhyun pun menjauhkan dirinya dari ara.

"baekhyun... "lirih ara, sambil dibawa oleh anak buah glani.

Baekhyun hanya menatap ara khawathir,entah apa yang akan selanjutnya terjadi. Jika memang ini yang terbaik, kenapa baekhyun harus melarangnya, toh ara juga tidak akan kenapa napa.

Herbert langsung keluar dari gubuk itu diikuti oleh anak buahnya, baekhyun memandang curiga, tapi sial, baekhyun tidak menemukan apa apa.

.......................

Flashback

2 hari yang lalu

Glani dan kawan kawannya mulai lari larian menuju kerajaan hybrida, memasuki ruangan herbert dengan tergesa gesa.

"tuan, ada yang mau saya bicarakan" kata glani saat membanting ruangan herbert.

Glani duduk didepan herbert, dan kawan kawannya berada dibelakangnya.

"pangeran bisael, menculik manusia itu" kata glani.

"maaf, sebenarnya ini ada apa?" tanya herbert bingung.

"manusia itu sudah ketemu tuan, dan jika mereka semua tau ini, akan terjadi peperangan, dan untuk mencegah itu, saya menyampaikan pesan dari ratu jeana, untuk membawa manusia itu" kata glani dengan wajah seriusnya.

Sambil memberikan selembar kertas kepada herbert. Herbert mengepalkan tangannya.

"penyihir berani ikut campur?" tanya herbert tidak percaya.

"bukan seperti itu tuan herbert, saya tidak memihak kepada siapapun, tapi tuan tau, dengan keadaan seperti ini, kerajaan penyihir akan merasa dirugikan,apalagi situasi sekarang sedang rumit" kata glani panjang lebar.

"mengapa saya harus mengalah, jika itu hanya diuntungkan oleh penyihir?" jawab herbert.

"tuan herbert, saya dan juga ratu jeana sudah membahas ini, dan kami sudah menyiapkan bati yang kami akan berikan jika tuan ingin membantu saya" jelas glani lagi.

Herbert menaikkan satu alisnya merasa tertarik dengan ucapan glani barusan. Benar kondisi bumi sedang tidak stabil sekarang, apalagi ada kabar bahwa warewofl sudah mulai meberontak dengan memusnahkan satu satu dari jenis vampire. Apalagi kelakuan chanos lacerta yaitu raja demon.

"apa tawaranmu?"tanya herbert

.................

Ara termenung diam didalam mobil, 2 orang asing yang ada disampingnya, diam dan tidak bersuara. Jujur ara takut dan juga sudah lelah dengan semua ini.

"kau merasa aneh akhir akhir ini?"tanya glani pada ara,tidak ada jawaban.

"ah... Iya kau sedang terkejut sekarang, tenang saja kita tidak akan berani menyakiti istri selvation"

Ara tetap diam dan tidak menjawab.

"sebenarnya aku ada dimana?"tanya ara pada akhirnya.

"huh... Sialan sudah tanya panjang lebar, tidak dijawab" gusar glani.

"kau akan menuju kerajaan penyihir, memang butuh waktu yang lama, tapi kita sudah siapkan semuanya, kau lapar, tinggal minta pada dafer" kata glani lagi.

"kok aku?!" saut dafer, disamping ara.

"memangnya mau siapa lagi?"

"ada lotus juga, kenapa harus aku?!" jawab dafer.

"stt, diam berisik sekali!" marah soul disamping glani yang sedang menyetir.

Ara akhirnya kembali bungkam dengan tatapan kosongnya, sungguh dia ingin ini segera berakhir.

"ada berapa macam mahluk di bumi ini?" tanya ara setelah beberapa lama diam.

"demon, mahluk yang paling tidak bisa diajak  berkontribusi, egois, bahkan sekarang hancur juga karna mereka"

"untuk merebutkan elgaria?" tebak ara.

"wah... Hebat, kau tau juga ternyata, padahal kalo menurutku, suamimu bisa saja menghentikan semua ini tanpamu"

"kenapa?" tanya ara.

"ingat suamimu itu selvation"

Ara terdiam

"tapi bagaiman bisa?, bukannya dia memiliki zetta" kata glani lagi.

Dan lagi lagi ara tetap diam dan bungkam. Entah, pikirannya yang kosong, atau emang dia tidak ingin menjawabnya.

"hahaha, lucu sekali dunia sekarang ini" tawa glani lagi.

"bukannya kau harusnya mati?" tanya tiba tiba ara.

Glani dan lainnya langsung menoleh ke arah ara, dan menatapnya tajam.

"aku tau suamimu selvation, tapi jangan salah, kita juga vampire penting, yang ga akan mati gitu aja" jawab glani.

"hmm... Aku hanya berharap" gumam ara.

...................

Dan disinilah ara sekarang, dikerajaan penyihir. Berjalan dilorong yang sepi entah akan kemana, atau lebih tepatnya dimana. Dibelakang ara sudah ada anak buah glank, sedangkan glaninya berada didepan ara, sambil berjalan cepat.

"permisi, kita mau kemana?" tanya ara pada glani.

"stt, jangan banyak bicara banyak yang memperhatikan kita" jawab glani.

Ara mengkerutlan keningnya, memperhatikannya, yang benar saja, jelas jelas sepanjang lorong ini kosong melompong. Wah.. Pasti glani sudah gila,pikir ara.

"kau bercanda?, memperhatikan bagaimana?" gumam ara.

Glani tidak menjawab.

"hei!, permisi!" panggil ara, tetap saja glani tidak menghiraukannya.

Ara hanya bisa mengumpat dalam batinnya. Dan disinilah dia,berhenti didepan pintu yang mewah dan besar, dan pintu itu terbuka.

Terlihat seorang wanita berdiri didalam sana, dengan pakainya mewahnya layaknya ratu, dan mahkotanya yang indah menarik perhatian ara.

"ratu jeana, kami sudah sampai" kata glani.

Dan jeana pun membalikkan badannya. Menghadap ara, dan detik selanjutnya ara menutup mulutnya sendiri tidak percaya. Benarkah ini nyata?

"dina?" panggil ara ragu.

Yaa.... Dina, teman nya dulu saat semuanya belum berubah,saat semuanya masih normal, dina, teman ara selama dia hidup.

Dina.

TBC

DARK LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang