kenyataannya

803 84 11
                                    

Ara terus saja berteriak berteriak seperti orang gila, dia menjadi pusat perhatian orang orang disitu, tidak, lebih tepatnya vampire vampire yang menatapnya lapar.

Leuco tau, pasti ada beberapa vampire yang ingin menyantap ara, sebelum itu terjadi, leuco mendekat ke arah kim ara, lalu menggendongnya ala bridal style,dan tentu saj ara memberontak tapi leuco tidak perduli.

..................

Ara sudah direbahkan di kamarnya, yang ada dikamarnya sekarang hanya zetta dan leuco.

"kau apakan dia?" tanya zetta dingin.

"tidak aku apa apakan" jawab leuco juga dingin.

"ck, terus kenapa dia bisa seperti ini?!" kesal zetta.

"mana ku tau?! " balas leuco.

"kau kenapa dingin seperti ini?!, kenapa semua orang jadi mengacuhkanku?!" marah zetta.

Leuco sedikit melirik zetta, lalu merasa kasihan dan langsung menghadap zetta dan menundukkan kepalanya merasa bersalah. Leuco memainkan jari jarinya.

"ada apa dengan jarimu, seperti anak kecil saja" gumam zetta.

Detik selanjutnya leuco langsung mendongakkan kepalanya,zetta pikir dia mau seperti itu tadi?.

"ka-"

"jaga dia, aku ingin beres beres" potong zetta dan langsung membalikkan badannya.

"beres beres?, kau ingin membersihkan mansion ini?, wah.... Hebat sekali, aku tersanjung"

Zetta hanya melirik leuco malas.

"tutup mulutmu, jaga saja dia" kata zetta dan melanjutkan langkahnya keluar kamar ara.

Zetta berjalan dengan tatapan kosong menelusuri lorong itu, entah apa yang harus dia lakukan.

"tuan putri, akhirnya kita bertemu kembali" Kata seseorang,zetta menghentikan langkahnya, Sialan, dia tau persis suara siapa itu.

"baku sekali kata katamu" kata zetta dan membalikkan badannya. Lalu tersenyum kembali.

"oh, hanya sendiri?, mana temanmu?" tanya zetta.

Vampire itu hanya terdiam, menatap zetta penuh amarah, ingin rasnya vampire itu membasmi zetta sekarang.

"mau apa?" tanya zetta.

"puas membunuh temanku?" tanya vampire itu.

"membunuh temanmu?, ck, ingat mukanya juga tidak" jawab zetta malas.

"JNGAN BERMAIN MAIN DENGANKU!, KAU MENYURUH LEUCO MEMBUNUHNYA BUKAN?!" bentak vampire itu.

"leuco?" bingung zetta, padahal zetta sama sekali tidak memberi tahu apa apa padanya.

"oh, baguslah kalau begitu" balas zetta lalu melanjutkan langkahnya lagi.

Namun detik selanjutnya rambut zetta dijambak oleh vampire itu, dia meringis kesakitan.

"mau pergi kemana tuan putri?,  nyawa dibayar oleh nyawa" kata vampire itu lalu melempar zetta.

Zetta terhempas ke dinding, badan zetta rasanya sakit semua, apalagi kepalanya yang sngat pusing akibat jambakan vampire itu.

Vampire itu melesat ke arah zetta, lalu menjambak zetta kembali, memperhatikan wajah zetta, yang bisa dibilang bak bidadari, cantik, tiadatara.

PLAK

sebuah tamparan melayang di pipi vampire itu, zetta berdiri walaupun kepalanya sangat pusing.

Menendang vampire itu, lalu menjambaknya, vampire itu meringis keskitan.

DARK LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang