bagian duapuluh

114 20 71
                                    

^^ happy reading sayang ^^
jangan lupa vote ya
harus
wajib
muah































9:32pm





Ajeng sedang sibuk menghitung uang yang masuk dan membuat laporan keuangan. Jungkook sedang sibuk memilih makanan yang masih layak dijual juga mengambil beberapa makanan yang sudah hampir masa kadaluarsa. Sementara itu, Kim Taehyung tengah sibuk membersihkan bagian luar minimarket. Sesekali Ajeng melirik kearah Jungkook dan Taehyung yang sejak saat bertemu dengan Fania tempo hari masih saling diam dan tak bicara. Namun, Ajeng lebih merasa aneh pada Taehyung yang berubah menjadi sangat pendiam dan dingin, bukan seperti Taehyung yang biasanya menggodanya atau menyemangatinya ketika Junhoe datang mengganggunya.

Ajeng biasanya menceritakan kesehariannya disekolah pada Jungkook dan Taehyung. Seringkali, Taehyung memberikan saran atau nasihat ketika Ajeng menceritakan masalahnya disekolah, atau menceritakan tentang Junhoe yang selalu mengganggunya. Sementara Jungkook selalu membantunya mengerjakan tugas hingga Ajeng merasa lega karena tak perlu mengambil les lagi, jadi Bibinya tidak harus mengeluarkan banyak biaya untuknya, karena belajar bersama Jungkook gratis.

Ajeng menghembuskan nafas pelan lalu kembali fokus untuk membuat laporan keuangan. Jungkook yang selesai memilih makanan pun lantas menarik kursi duduk disebelah Ajeng sembari memakan makanan yang harusnya segera dibuang membuat Ajeng menatapnya dengan tatapan heran.

"Kenapa kau memakannya?" tanya Ajeng seraya menatap kearah Jungkook yang tengah asyik makan kimbap.

"Aku selalu memakannya, sayang kalau dibuang begitu saja, ini masih bisa dimakan sampai esok hari." jawab Jungkook seraya memakan kimbapnya sementara Ajeng hanya menggelengkan kepalanya lalu menyelesaikan laporannya. Jungkook makan sembari menatap Ajeng yang tengah fokus, sejak Ajeng bekerja diminimarket segala urusan laporan dengan mudah dikerjakan olehnya, meskipun Ajeng tidak handal dalam matematika, namun jika menghitung soal keuangan, Ajeng sangat pandai. "Sudah selesai? Makanlah roti lapis ini. Masih enak dimakan sampai dua hari kedepan. Kapan lagi makan gratis." ujar Jungkook seraya menyodorkan roti lapis keju pada Ajeng yang hanya mengangguk.

Ajeng menghela nafas lega begitu selesai mengerjakan laporannya, Ajeng pun meraih roti lapis keju dan langsung memakannya dengan lahap karena sangat lapar. Ajeng mengalihkan pandangannya kearah Taehyung yang tengah duduk sembari menundukan kepalanya. "Ada apa dengan Taehyung? Akhir-akhir ini dia berubah. Apa kalian bertengkar karena Fania?" tanya Ajeng seraya menoleh kearah Jungkook yang sedikit kaget.

"Kami tidak bertengkar." jawab Jungkook lalu mengalihkan pandangannya kearah Taehyung. "Mungkin ada masalah lain." tambahnya lagi sembari memakan kimbapnya.

Ajeng mendengus lantas merebut kimbap ditangan Jungkook dan bangkit melangkah menghampiri Taehyung yang duduk diluar. "Makanlah." ujar Ajeng seraya menyodorkan kimbap kearah Taehyung yang kini mendongak menatapnya. Tanpa menunggu jawaban Taehyung, Ajeng lantas membuka bungkus kimbap dan langsung menyosorkannya pada mulut Taehyung. "Wajahmu kusut sekali." ucapnya lalu menarik kursi untuk duduk disebelah Taehyung.

"Dwaswar gwadwis gwilwa."

"Makan dengan benar." ujar Ajeng seraya menatap Taehyung sembari menggelengkan kepalanya. Taehyung pun akhirnya memakan kimbap yang Ajeng berikan padanya. Untuk beberapa saat hening diantara mereka, Ajeng bingung harus mengatakan apa pada Taehyung. Ajeng takut, apa yang akan ia tanyakan justru akan melukai Taehyung atau menyinggungnya. Ajeng berdeham pelan lalu sedikit mendekat kearah Taehyung. "Kak, apa kau sedang dalam masalah? Kau terlihat begitu berbeda beberapa hari ini. Ceritalah padaku."

THE DAY WITH YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang