"Aku benar-benar merindukanmu. Apa kau juga merindukanku? Aku lelah menyimpan semua ini sendirian. Aku ingin bertemu denganmu."
ㅡ Lee Fania•
•
•Fania menatap lurus kearah seorang badut yang sedang menyebarkan brosur pada orang-orang yang lewat. Sesekali Fania melirik jam tangannya, sudah hampir limabelas menit ia menunggu Hanbin di taman namun pria itu tak kunjung muncul. Fania menghembuskan nafas pelan lalu mendongak menatap kearah langit pagi ini yang terlihat begitu cerah, ia harap hari ini adalah hari yang baik baginya.
"Kau sudah lama menunggu? Maaf aku harus mengantar kakakku pergi bekerja."
Fania menoleh kearah Hanbin yang terlihat terengah seperti baru saja berlari, gadis itu pun terdiam menatap Hanbin dengan ekspresi datarnya lalu kembali menatap kearah langit-langit.
"Kau marah padaku?" tanya Hanbin heran karena gadis itu justru mengabaikannya. Ia akui dirinya memang salah karena membuat gadis itu menunggu dihari pertamanya berkencan, ah gadis itu datang saja sebenarnya sudah membuat Hanbin begitu senang. "Kau sudah makan?"
"Apa kau mengajakku kemari hanya untuk basa basi?" kini Fania menoleh kearah Hanbin dengan tatapan datarnya membuat Hanbin sedikit heran. Fania menghembuskan nafas lalu bangkit dari duduknya. "Ada tempat yang ingin aku kunjungi."
"Kau mau pergi kemana? Aku akan mengantarmu." ucap Hanbin seraya tersenyum manis kearah Fania yang menatapnya tanpa berekspresi.
"Kau memang harus mengantarku." balas Fania seraya tersenyum miring lalu melangkah pergi mendahului Hanbin yang bengong karena baru saja ia melihat gadis dihadapannya tersenyum kearahnya. Merasa Hanbin masih terdiam lantas Fania menoleh kearah Hanbin. "Kau tidak pergi?" teriak Fania membuat lamunan Hanbin terbuyar.
"Ayo, ikut aku." Hanbin mengerjap dan langsung menarik Fania bergegas menuju mobilnya.
Sepanjang perjalanan didalam mobil, Fania hanya terdiam membuat Hanbin menjadi kikuk. Fania hanya akan bicara saat menunjukan arah kemana mereka akan pergi setelah itu tak ada pembicaraan lagi diantara mereka.
Mobil Hanbin sampai disebuah pemakaman yang begitu luas, dahi Hanbin berkerut heran lalu menoleh kearah Fania yang tampak tersenyum tipis. Gadis itu kini menampakan raut wajah sedihnya membuat Hanbin terdiam. Fania pun keluar dari mobil Hanbin dan melangkah pergi. Hanbin pun mengikutinya.
Fania berhenti tepat didepan dua nisan yang bersebelahan. Membuat Hanbin mengerutkan keningnya heran lalu menatap Fania yang tersenyum. Meski bukan senyuman bahagia, ini kali pertama Hanbin melihat senyum gadis itu. Senyum yang tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WITH YOU ✔
Fanfiction[COMPLETED] Ternyata, jatuh cinta itu lebih mudah dari apa yang kau bayangkan. Namun, kehidupan tak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. start : January 20, 2020 end : March 25, 2020 ©justmesera, 2020