^^ happy reading ^^
•
•
•Ajeng membawa Seokjin pergi ke tempat biasanya dia bersama Chanwoo menghabiskan waktu bersama ketika Ajeng sedang merasa sedih. Sebuah gedung bertingkat tujuh tempat rahasia Ajeng dan Chanwoo untuk melihat indahnya cahaya kota saat malam hari. Diatas gedung, Ajeng bisa melihat seluruh sudut kota yang indah diterangi lampu-lampu malam. Ajeng tersenyum begitu senang begitu sampai tepat diatas gedung bersama dengan Seokjin yang berdiri disampingnya, memandang kearah Ajeng yang tengah tersenyum bahagia menatap pemandangan yang ada dihadapannya. Seokjin menatap setiap lekuk wajah Ajeng, tanpa sadar ia ikut tersenyum melihat raut wajah Ajeng yang tampak begitu bahagia.
"Sudah lama aku tidak ke tempat ini. Rasanya senang sekali melihat pemandangan malam." ujar Ajeng sumringah lalu menoleh kearah Seokjin yang masih menatapnya sembari tersenyum. Ajeng menautkan alisnya heran melihat Seokjin yang menatapnya seperti itu. Ajeng berdeham pelan seraya mengalihkan pandangannya dari Seokjin. "Kenapa kau menatapku seperti itu kak?" tanya Ajeng pelan seraya menatap lurus kedepan.
Tersadar dari lamunannya pun Seokjin langsung menggelengkan kepalanya, Seokjin lantas mengalihkan pandangannya kedepan. Meruntuki dirinya yang malu karena telah menatap gadis yang sudah memiliki kekasih.
"Maaf, kau begitu cantik aku jadiㅡeh maaf."
Ajeng terkekeh mendengar kalimat yang diucapkan Seokjin, lantas Ajeng menoleh kembali kearah Seokjin yang menatap lurus kedepan. Ajeng terdiam memandangi wajah Seokjin yang terlihat begitu tampan dari dekat membuatnya terpesona. "Kak, aku boleh tanya satu hal?"
"Apa?" Seokjin menoleh kearah Ajeng yang tengah menatapnya.
"Mengenai perjodohan Hanbin, apa kau menyetujuinya?" tanya Ajeng tibatiba membuat Seokjin sedikit tersentak. Ajeng pun menghela nafas pelan. "Karena ku pikir sebelumnya, kau menerima perjodohan yang dilakukan kakekmu jadi aku....." Ajeng tak dapat melanjutkan bicaranya karena takut terlalu ikut campur dalam masalah keluarga Seokjin dan Hanbin. Ajeng pun hanya terdiam lalu menundukan kepalanya.
Seokjin menghembuskan nafas panjang lalu tersenyum tipis. "Tidak ada satupun dari keluarga kami yang menyetujuinya. Ayahku menentang keras perjodohan itu karena sudah mengetahui maksud kakek menjodohkan Hanbin agar mendapatkan setengah saham dari Ayah Kim Yoojung. Tetapi kami tidak bisa menentang begitu saja karena bagaimanapun juga, perusahaan yang Ayah miliki masih atas nama Kakek." ucap Seokjin menjelaskan pada Ajeng seraya mengalihkan pandangannya lurus kedepan. "Dan mengenai perjodohanku dulu, aku memang menyukai gadis itu, tetapi tepat dihari sebelum pernikahan kami, dia kecelakaan dan tewas ditempat."
"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu mengingat peristiwa pahit itu, Kak." ucap Ajeng lirih karena merasa bersalah pada Seokjin.
Seokjin menggeleng pelan. "Ya, bagaimanapun juga itu sudah masalalu. Aku sudah baik-baik saja sekarang." ujar Seokjin lembut seraya menatap kearah Ajeng yang menundukan kepalanya. "Tapi aku akan berusaha untuk menyelamatkan Hanbin dari perjodohan ini. Kim Yoojung bukanlah gadis baik-baik."
Ajeng mendongak begitu mendengar ucapan Seokjin, Ajeng jadi teringat akan perkataan Junhoe yang juga mengatakan bahwa Kim Yoojung bukanlah gadis yang baik.
"Junhoe juga mengatakan hal yang sama, memangnya Kim Yoojung itu gadis seperti apa kak?" tanya Ajeng begitu penasaran mengenai gadis bernama Kim Yoojung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WITH YOU ✔
Fanfiction[COMPLETED] Ternyata, jatuh cinta itu lebih mudah dari apa yang kau bayangkan. Namun, kehidupan tak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. start : January 20, 2020 end : March 25, 2020 ©justmesera, 2020