bagian empatpuluh

98 19 44
                                    

annyeong, im back!

^^ happy reading yeorobun ^^


























9:31pm

tok... tok...

ceklek

Seokjin menghela nafas begitu melihat Hanbin yang tengah duduk dilantai tepat disamping ranjangnya dengan tatapan kosong pandangan lurus kedepan, terlihat begitu menyedihkan. Seokjin benar-benar tidak tahu jika sang kakek ternyata telah merencanakan ini semua, menjeratnya dengan perjodohan agar hanbin lengah dan berpikir jika dirinya dibebaskan karena Seokjin adalah jaminan untuknya, tetapi ternyata itu semua hanya tipu muslihat sang kakek, kepergian Fania adalah jaminan kebebasan bagi Hanbin, perjodohannya hanya menjadi topeng saja.

Seokjin berjalan mendekati Hanbin yang tengah duduk terdiam dengan tangannya yang mengepal kuat. Seokjin tahu betul, Hanbin begitu terpukul dengan peristiwa ini.

"Hanbin."

"Aku sedang tidak ingin diganggu." tutur Hanbin ketus tanpa menoleh kearah Seokjin yang berdiri hanya beberapa langkah darinya. Seokjin tercekat untuk sesaat mendengar kalimat yang Hanbin ucapkan dengan ketus.

"Aku akan membantumu mencarinya." ucap Seokjin pelan berusaha agar Hanbin tak tersinggung. Seokjin mengerti jika Hanbin mungkin saja sangat membencinya saat ini.

"Pergilah, aku tidak ingin bicara dengan siapapun."

Seokjin terdiam, lidahnya kelu. Seokjin tak dapat mengatakan apapun lagi. Seokjin pun menghembuskan nafas pelan. "Ku dengar paman Jung membantunya untuk pergi. Kau ingin aku menanyakan padanya?" ucap Seokjin seraya menatap Hanbin, pria itu masih berusaha untuk menghibur Hanbin.

"Tidak perlu. Tinggalkan saja aku sendiri." tolak Hanbin dengan nada rendah terdengar dingin. Seokjin tak bisa memaksa Hanbin, disaat seperti ini Seokjin tak ingin membuat Hanbin semakin kesal. Seokjin pun melangkah keluar dari kamar Hanbin meninggalkan sang adik yang masih duduk terdiam. Seokjin berharap agar semua ini cepat berakhir, Seokjin tak ingin melihat kondisi Hanbin yang seperti ini.

**

"Ayah!"

Sekretaris Jung, menoleh begitu sang putra memanggil namanya. Chanwoo datang menghampiri Sekretaris Jung yang sedang memasak didapur, ayah satu anak itu sedang mengiris beberapa sayuran untuk dimasak.

"Ayah, apa yang terjadi? Ku dengar Lee Fania hilang dan semua temanku mencarinya termasuk Ajeng. Kemana perginya Fania?" tanya Chanwoo dengan raut wajah cemas, setelah mendengar cerita dari Ajeng lewat telepon tadi, Chanwoo langsung menghampiri sang Ayah untuk menanyakan hal tersebut. Chanwoo yakin, sang Ayah pasti tahu.

"Ayah hanya membantunya untuk pindah, jika dia sudah menetap mungkin dia akan menelpon." jawab Sekretaris Jung dengan santai sembari mengiris sayuran sementara Chanwoo mengerutkan keningnya keheranan.

"Tapi kemana dia pergi? Apa tidak bisa Ayah beritahu padaku? Agar aku bisa membantu Ajeng."

"Chanwoo, Ayah juga tidak tahu dimana ia pindah. Nanti pasti Fania akan menelpon Ayah. Kita tunggu saja ya?"

THE DAY WITH YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang