bagian tigapuluh tiga

82 18 52
                                    

happy reading yeorobun ^^

































10:03pm

Taehyung menutup minimarket karena sudah malam dan begitu sepi, setelah membereskan beberapa barang akhirnya Taehyung menutup dan mengunci minimarket sementara Fania masih duduk didepan sembari menunggu Hanbin. Taehyung menyimpan kunci didalam sakunya lalu menoleh menatap kearah Fania yang terlihat begitu cemas, Taehyung pun menghampiri Fania lalu menepuk bahu Fania pelan hingga gadis itu menoleh kearahnya.

"Apa kau akan menunggu Hanbin?" tanya Taehyung seraya menatap Fania dengan raut wajah khawatir sedangkan Fania menjawab pertanyaan Taehyung dengan anggukan kepala. Taehyung mengedarkan pandangannya ke sekitar namun Hanbin tak kunjung memunculkan diri. Taehyung menghela nafas lalu kembali menatap Fania. "Aku harus segera pulang karena Jennie belum makan apapun, kau tidak keberatan jika aku harus pergi duluan?" tanya Taehyung sedikit ragu.

"Kau pergi saja, aku akan menunggu Hanbin disini. Lagipula Jennie pasti lebih membutuhkanmu, pergilah." ujar Fania lembut seraya tersenyum kearah Taehyung yang masih sedikit ragu untuk meninggalkan Fania. Melihat keraguan diwajah Taehyung lantas Fania mengusap pergelangan Taehyung pelan untuk meyakinkan pria itu bahwa dirinya akan baik-baik saja. "Pergilah, Kim Taehyung." ucap Fania pelan.

"Maafkan aku, kau jaga dirimu. Aku pamit." ujar Taehyung lalu mengacak pelan rambut Fania sementara Fania mengangguk seraya tersenyum. Taehyung pun menghambuskan nafas panjang lalu akhirnya bergegas pergi meninggalkan Fania dengan berat hati.

Selepas kepergian Taehyung, Fania pun menghela nafas lega lalu menundukan kepalanya. Sedari tadi didepan Taehyung, Fania harus menahan kecemasan yang sedang ia rasakan sekarang. Fania begitu khawatir jika terjadi sesuatu dengan Hanbin karena perasaannya saat ini tak tenang. Fania berkali-kali menghembuskan nafas untuk menetralkan dirinya. Fania pun mendongak dan justru terkejut mendapati Hanbin yang entah sejak kapan berdiri tak jauh darinya dengan mata berkaca-kaca.

Melihat Hanbin, Fania lantas bangkit dari duduknya dan berdiri menatap kearah Hanbin yang menatapnya. Raut wajah Hanbin terlihat begitu kacau, membuat hati Fania semakin tak tenang. Fania pun berjalan pelan menghampiri Hanbin yang terdiam sembari menahan airmata dikelopak matanya. Fania bisa menangkap wajah sedih Hanbin. Meskipun gadis itu tak tahu apa yang terjadi pada Hanbin, entah kenapa melihatnya seperti itu membuatnya ikut meneteskan airmata.

"Kim Hanbin, kau baik-baik saja?" tanya Fania dengan nada bergetar karena menahan tangisnya.

"Tidak." jawab Hanbin singkat.

"Ada apa?" tanya Fania lagi, kini airmatanya lolos membasahi pipinya.

"Apa kau akan berlari bersamaku ketika aku dalam bahaya?" ucap Hanbin dengan melempar kembali pertanyaan pada Fania tanpa menjawab pertanyaan Fania sebelumnya. Fania terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya sembari menangis. Hanbin berdecih pelan seraya tersenyum hambar. "Begitu rupanya." ujarnya seraya mengalihkan pandangannya. Fania menghela nafas lalu dengan cepat ia berlari kearah Hanbin dan memeluknya membuat Hanbin begitu terkejut, tiga detik kemudian Hanbin pun membalas pelukan Fania dengan meneteskan airmata. Rasanya begitu tenang dan damai ketika Fania memeluknya dengan erat. Hanbin tak ingin melepaskannya, seperti ini saja. Hanbin tak ingin apapun.

















THE DAY WITH YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang