bagian duapuluh tujuh

91 19 38
                                    

happy reading





























10:54pm


"Jungkook, aku pergi duluan."

"Hati-hati, Cha Ajeng."

Ajeng melambaikan tangannya pada Jungkook lantas bergegas keluar dari minimarket. Ajeng melangkah santai namun langkahnya terhenti begitu melihat Junhoe yang duduk diatas motor sembari menunggunya. Ajeng menghela nafas pelan lalu berjalan menghampiri Junhoe. Ajeng memberikan satu bungkus roti lapis pada Junhoe juga susu strawberry.

"Makanlah." ujar Ajeng seraya mengulurkan tangannya pada Junhoe. Junhoe hanya terkekeh kecil lalu menerima roti lapis dan susu strawberry dari Ajeng. Ajeng mengalihkan pandangannya kearah lain dan justru mendapati Fania yang berjalan mendekat membuat Ajeng menautkan alisnya heran. Untuk apa gadis itu malam-malam keluar sendirian? Ajeng pun menghampiri Fania. "Hyaa, apa yang kau lakukan malam-malam begini?" tanya Ajeng seraya menatap Fania dengan tatapan heran.

"Menemui Jungkookㅡ"

"Yak! Kau selingkuh?!" pekik Ajeng sembari melebarkan matanya membuat Fania tersentak kaget bahkan Junhoe yang sedang asyik memakan roti lapisnya lantas menatap kearah Ajeng dan Fania dengan keheranan.

"Sembarangan! Aku dan Jungkook satu kelompok dalam tugas kimia, jadi kami akan mengerjakannya setelah Jungkook selesai bekerja." ujar Fania menjelaskan tujuannya datang menemui Jungkook, lantas Ajeng pun hanya menganggukan kepalanya. Fania menoleh kearah Junhoe yang duduk diatas motornya sembari menatap kearah mereka. Lalu Fania kembali menatap kearah Ajeng. "Kau dan Junhoe pacaran?" tanya Fania sembari menatap Ajeng penuh selidik.

"Tidak! Kami hanya berteman." jawab Ajeng cepat seraya menoleh sekilas kearah Junhoe. "Yasudah, aku pergi duluan. Sampai jumpa. Ayo Junhoe, kita pergi sekarang." ujar Ajeng lantas menghampiri Junhoe dan mengajaknya untuk bergegas pergi sementara Fania hanya menatap mereka sembari tersenyum jahil. Fania menggelengkan kepalanya pelan lalu berjalan masuk kedalam minimarket untuk menemui Jungkook. Sementara itu, Ajeng dan Junhoe bergegas pergi menuju rumah Ajeng.

Disepanjang perjalanan, Ajeng dan Junhoe saling bungkam. Sebenarnya ada banyak sekali pertanyaan didalam otak Ajeng, sesekali Ajeng melirik kearah Junhoe yang fokus mengendarai motornya, setelah itu Ajeng mengalihkan pandangannya.

Sesampainya didepan rumah, Ajeng langsung turun dari motor Junhoe. Ajeng pun berjalan kearah Junhoe sembari menatap Junhoe heran. "Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" tanya Ajeng seraya menatap Junhoe.

Junhoe terdiam untuk beberapa saat, ia pun mengalihkan pandangannya sejenak lalu kembali menoleh kearah Ajeng yang masih menatapnya. "Tidak ada, aku berbohong agar kau mau kuantar pulang."

"Hyaa, dasar bodoh! Kau tidak berbohong pun aku juga mau kalau kau mengantarku pulang." ujar Ajeng seraya memukul lengan Junhoe kasar hingga pria itu meringis kearahnya. Ajeng mendengus kesal sembari menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu besok pagi kau harus menjemputku. Selamat malam." Ajeng pun berbalik lalu bergegas masuk kedalam rumah meninggalkan Junhoe yang hanya menatapnya saja.

"Bodoh, kenapa tak ku katakan saja yang sebenarnya?" gumam Junhoe pelan sembari mengacak rambutnya frustasi. Junhoe menghembuskan nafas pelan lalu akhirnya bergegas pergi.

THE DAY WITH YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang