siapkan mental, karena mulai dari part ini bakal lebih banyak sedihnya, ehe.
^^ happy reading, enjoy! ^^•
•
•8:06am
Suasana kelas 3-2 terlihat begitu ramai karena jam pelajaran kosong hari ini, banyak guru yang sibuk mengurus akreditasi sekolah sehingga kelas tiga dibiarkan untuk belajar sendiri pada ujian akhir yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Saat ini, para siswa sedang sibuk mengisi sebuah angket untuk memilih kelas khusus sesuai dengan universitas dan jurusan yang mereka pilih.
Hanbin yang telah selesai mengisi semua angketnya lantas meletakan kepalanya diatas meja sembari menatap kearah Fania yang masih sibuk mengisi angketnya dengan serius. Hanbin terdiam sembari memikirkan rencana Seokjin yang menyuruhnya membawa Fania untuk acara makan malam bersama dengan keluarga Kim Yoojung. Hanbin setuju saja dengan apa yang Seokjin rencanakan, namun menyeret Fania bahkan Ajeng dalam urusan keluarganya sebenarnya membuatnya sedikit ragu. Hanbin takut jika kakeknya akan membuat Fania ataupun Ajeng terluka dan menderita, terlebih latar belakang kedua gadis itu yang yatim piatu.
Hanbin masih fokus menatap kearah Fania hingga akhirnya gadis yang ia tatap pun tanpa sengaja menoleh kearahnya, tepat saat itu kedua mata mereka bertemu. Hanbin yang sadar jika saat ini Fania menatapnya dengan raut wajah heran pun menyunggingkan senyumnya kearah Fania hingga gadis itu tersentak, lantas Fania pun menggelengkan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Hanbin, coba lihat ini." tiba-tiba saja Yunhyeong menghampiri Hanbin membuatnya tersentak kaget lantas mendongak kearah Yunhyeong yang kini menarik kursi untuk mendekat kearahnya. Yunhyeong pun memberikan ponselnya pada Hanbin. "Kompetisi ini cocok untukmu. Kau pandai dalam membuat lagu. Kau harus ikut!" ujar Yunhyeong antusias menatap kearah Hanbin. Bobby dan Jimin yang mendengarnya pun lantas menghampiri Hanbin dan Yunhyeong.
"Baru saja aku ingin mengatakannya padamu." ujar Jimin seraya menarik kursi disamping Hanbin begitu juga dengan Bobby yang duduk didepan Hanbin. "Yunhyeong benar, kau harus coba mengikutinya!"
"Aku? Ah, banyak yang lebih pandai dariku, Bobby juga handal dalam membuat lagu." ucap Hanbin seraya menatap kearah Bobby yang membalasnya dengan tertawa renyah. Sesekali Hanbin melirik kearah Fania yang tengah menatap keluar jendela.
"Hyaa, kau bisa mengikutinya untuk menunjukan ketulusanmu pada Fania."
Ucapan Yunhyeong membuat Hanbin kini menoleh kearahnya dengan raut wajah polosnya membuat Bobby menahan tawa. Yunhyeong menatap kearah Fania sekilas lantas mendekat kearah Hanbin seraya berbisik. "Atau kau akan kalah dengan Jungkook." tambahnya lagi sembari melirik kearah Jungkook yang tengah menghampiri Fania membuat Hanbin menoleh kearah mereka.
"Hyaa, kau kompor sekali." ujar Jimin seraya tertawa renyah sembari menggelengkan kepalanya, sementara Bobby hanya tertawa saja mendengar percakapan sahabatnya. "Ah, bagaimana keadaan Fania? Apa dia baik-baik saja? Semalam kau mengantarnya pulang?" tanya Jimin tiba-tiba teringat akan kejadian semalam.
"Ya, aku mengantarnya pulang semalam." jawab Hanbin singkat seraya menoleh kearah Jimin yang hanya mengangguk.
"Hey aku lapar, ayo kita ke kantin." celetuk Junhoe tiba-tiba saja masuk kedalam kelas unggulan membuat seluruh siswa menoleh kearahnya namun Junhoe tak peduli. Junhoe berjalan santai menghampiri Hanbin, Yunhyeong, Bobby dan Jimin yang berkumpul dimeja Hanbin sembari menatapnya heran. "Jam kosong bukan? Ayolah kita makan saja dikantin." ajaknya lagi dengan nada merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WITH YOU ✔
Fanfiction[COMPLETED] Ternyata, jatuh cinta itu lebih mudah dari apa yang kau bayangkan. Namun, kehidupan tak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. start : January 20, 2020 end : March 25, 2020 ©justmesera, 2020