jangan lupa mampir di cerita baru aku ya!
love you•
•
•7:45pm
Junhoe menatap kearah sang Ayah yang sedang duduk sembari meminum sebotol soju. Junhoe terdiam untuk beberapa saat, dirinya kembali teringat dengan apa yang dikatakan oleh gurunya, Park Seojun. Mengenai laporan kematian Lee Hayi dan kecelakaan yang dialami Fania dan keluarganya. Sebenarnya Junhoe tahu, jika Ayahnya terlibat dalam kasus tersebut, bahkan Junhoe tahu betul apa tujuan sang Ayah sehingga ikut terlibat dalam permainan kotor Ayah Yoojung, demi mendapatkan sebuah kekuasaan, AyahnyaㅡKoo Junghoㅡmengincar saham Hannyeong Highschool agar menjadi wilayah kekuasaannya secara mutlak, padahal Ayahnya dan Ayah HanbinㅡKim Namgilㅡsudah berteman baik sejak lama.
Junhoe meremas ujung kaosnya, hatinya bergetar hebat saat ini meski hanya dengan menatap sang Ayah. Junhoe tidak ingin dianggap sebagai anak yang tidak patuh pada Ayahnya akan tetapi, persababatan Junhoe dengan Hanbin lebih dari segalanya. Selama ini, Hanbin memperlakukan dirinya selayaknya saudara, Namgil bahkan sangat baik padanya, hal itu membuat Junhoe tak sanggup menahan semua kebohongan ini lebih lama lagi, atau ia akan menyakiti orang lain.
"Ayah."
Jungho menoleh begitu mendengar suara Junhoe yang memanggilnya dengan rendah. Junhoe menghembuskan nafas lantas berjalan menghampiri sang Ayah yang kini sedang menatap kearahnya.
Junhoe mengeluarkan ponselnya lantas meletakan diatas meja dan didekatkan kearah sang Ayah. Begitu sang Ayah melihat apa yang terpapar dilayar ponsel sang anak, mata Jungho melebar. Sebelum ponselnya dipegang oleh sang Ayah, Junhoe langsung meraih ponselnya.
"Apa yang kau lakukan?!" pekik Jungho seraya menatap tajam kearah Junhoe. "Apa kau tahu seberapa pentingnya laporan itu?!"
"Apakah lebih penting daripada anakmu?" ucap Junhoe seraya menatap sang Ayah dengan tatapan sendunya membuat Jungho lantas terdiam menatap kearah Junhoe. "Apa laporan ini jauh lebih penting dari anakmu, Ayah?"
"Junhoe, jangan bertele-tele. Sebenarnya apa maumu dengan memperlihatkan itu semua pada Ayah?! Kau ingin mengancam Ayah?! Beginikah caramu membalas budi pada Ayah yang sudah membesarkanmu dan memberikan segalanya padamu?!" bentak Jungho dengan nada bicara yang meninggi, rahangnya mengeras seiring menatap Junhoe dengan tatapan tajam.
"Aku tidak tahu, Ayah."
"Apa maksudmu?!" pekik Jungho heran menatap sang anak yang kini terdiam sembari menundukan kepalanya.
"Aku sangat membencimu, kau tahu itu. Setelah aku mengetahui segala hal yang kau sembunyikan, apapun yang kau lakukan. Meski aku memiliki seluruh bukti ini, aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku lakukan." ujar Junhoe dengan nada bergetar, bahkan dirinya menahan agar tidak meneteskan airmata. Junhoe pun mendongak menatap kearah sang Ayah yang menatapnya. "Apa kau tahu alasannya, Ayah?"
Jungho terdiam, ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Melihat hal itu, Junhoe hanya bisa menghela nafas pelan. Junhoe meletakan kembali ponselnya diatas meja.
"Lakukan apapun yang kau mau dengan itu. Ku anggap itu sebagai jawaban dari pertanyaanku." ucap Junhoe dengan nada tegas. Junhoe mengeluarkan sebuah amplop cokelat dan meletakannya disamping ponselnya, begitu juga dengan flashdisk yang ditemukan oleh Ajeng. Setelahnya, Junhoe langsung pergi meninggalkan sang Ayah yang justru terdiam mematung dan tak mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WITH YOU ✔
Fanfiction[COMPLETED] Ternyata, jatuh cinta itu lebih mudah dari apa yang kau bayangkan. Namun, kehidupan tak selalu berjalan seperti apa yang kita inginkan. start : January 20, 2020 end : March 25, 2020 ©justmesera, 2020